Tuesday 6 September 2016

Indahnya Memanjakan Isteri

Indahnya Memanjakan Isteri - Hallo sahabat Khazanah Mozaik Islam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Indahnya Memanjakan Isteri, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan dirangkum dari berbagai sumber, sahabat bisa ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kisah Islami, Artikel PERNIKAHAN, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Indahnya Memanjakan Isteri
link : Indahnya Memanjakan Isteri

Baca juga


Indahnya Memanjakan Isteri

Anas r.a. menceritakan, “…Kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Rasulullah saw. menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau, dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (HR. Bukhari)

Chanelmuslim.com- Cinta berbuah sayang, dan sayang berbuah manja. Memanjakan yang disayang, akan menjadi kenangan yang sulit dilupakan. Hingga kapan pun.

Seorang suami yang berlimpah cinta dengan isterinya, menjadikan kemanjaan untuk isteri sebagai hadiah yang semestinya. Semakin sering dan istimewa kemanjaan yang diberikan, cinta isteri akan kian bersemai dan berbuah sayang.


Begitu banyak cara dan kebiasaan yang bisa dilakukan seorang suami yang menumbuhkansuburkan kemanjaan untuk isteri. Tidak perlu rumit, dan tidak perlu dengan biaya besar. Antara lain.

Mencium isteri ketika hendak berangkat atau pulang

Mencium tampak seperti hal sederhana. Tapi memberikan pengaruh yang luar biasa. Setidaknya, ada tiga anggota tubuh yang memberikan simbol gerak tulus sebagai ungkapan rasa yang sebenarnya. Yaitu, bibir sebagai pintu gerbang bagian dalam tubuh seseorang, mata sebagai jendela perasaan, dan tangan sebagai bukti sebuah kesungguhan.

Aktivitas tiga bagian tubuh yang saling bersinergi ini akan menjadi sebuah simbol ketulusan, kesungguhan, dan kesediaan untuk memberikan pengorbanan. Itulah ungkapan cinta yang tanpa basa basi.

Seribu satu rasa dan makna akan dirasakan seorang isteri dari ciuman seorang suami. Di saat suami akan pergi, isteri akan menerjemahkannya sebagai harapan cinta yang pergi untuk sementara, dan di saat jumpa, sebagai rasa syukur dari anugerah Allah karena cintanya telah kembali.

Inilah di antara keteladanan Rasulullah saw. Beliau mencium isterinya ketika hendak shalat ke masjid, dan shalat tanpa harus mengulang wudhu. Terlepas dari masalah perbedaan pendapat para ulama dari sudut pandang fikih ibadah.

Padahal, jarak antara rumah Rasulullah saw. dengan masjid bisa dibilang nol kilometer. Karena rumah beliau berhimpit dengan masjid. Ciuman beliau saw. itu begitu dalam dinilai dari ungkapan cinta. Sejenak pun tak bersama, harus diawali dengan kesan yang dalam agar bisa terkenang lama.

Ciuman suami kepada isteri, bisa juga dilihat dari sudut pandang segartidaknya tumbuhan cinta. Orang yang mencintai sesuatu, selalu akan menjadikan sesuatu sebagai yang utama. Seutama apa pun alasan kepergiannya, ciuman kepada isteri menunjukkan bahwa cintanya jauh lebih utama.

Isteri akan melepas kepergian suami dengan penuh ridha, puas, dan bahagia. Ia tidak akan ragu kesetiaan cinta suami di saat dirinya tak lagi ada. Hingga waktu berlalu, ciuman perjumpaan akan memantapkan hati isteri, bahwa cinta suaminya memang masih tetap segar seperti semula.

Memposisikan isteri sebagai sosok mulia.

Siapa pun kita akan berbenah diri ketika akan berjumpa dengan sosok yang dianggap mulia. Setidaknya, ia tidak akan asal mengenakan busana. Dan tidak tampil apa adanya, sebagai bentuk keacuhan.

Menjadikan isteri sebagai sosok mulia menggerakkan perhatian suami untuk bersikap luar biasa. Ia tidak asal berbusana, kesegaran wewangian, dan tentu saja kebersihan diri dan kesegaran jiwa.

Semua bisa disimbolkan dengan senyum tulus, dan gerak lembut anggota tubuh. Suami akan berpikir sejenak untuk memberikan respon dari yang disampaikan isteri, sebagai bentuk penghormatan begitu berbobotnya yang disampaikan isteri.

Suami akan mengabaikan apa pun ketika berada dekat dengan isteri. Mulai dari panggilan telepon yang biasa, atau media komunikasi lain. Kecuali, hal itu diizinkan isteri.

Ia begitu menghargai apa pun yang diberikan atau disediakan isteri. Walaupun hanya segelas air putih. Ia bayangkan betapa banyak pengorbanan yang dilakukan isteri untuk bisa menghadirkan segelas air putih di hadapannya. “Alhamdulillah,” begitulah respon hormat suami yang paling awal, sembari pandangan puasnya tertuju kepada segelas air putih yang disajikan isteri.

Suami akan bersegera menyambut panggilan isteri. Bahkan, sinyal cinta yang luar biasa bisa menangkap sebuah bahasa tanpa harus diucapkan.

Suami tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum isterinya tidur. Kecuali, isterinya mengizinkan. Ia tidak akan makan atau minum terlebih dahulu sebelum isterinya ikut menikmati bersamanya.

Ini bukan wujud rasa takut suami kepada isteri. Tapi sebuah penghormatan. Bedanya, takut memunculkan keterpaksaan dan kepura-puraan. Sementara penghormatan melahirkan ungkapan tulus, tanpa keterpaksaan. (mh/foto: ultraupdates)https://www.chanelmuslim.com/keluarga/indahnya-memanjakan-isteri/21452/


Demikianlah Artikel Indahnya Memanjakan Isteri

Sekian artikel Indahnya Memanjakan Isteri kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Indahnya Memanjakan Isteri dengan alamat link https://khazanahmozaikislam.blogspot.com/2016/09/indahnya-memanjakan-isteri.html
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments