Showing posts with label Nasehat. Show all posts
Showing posts with label Nasehat. Show all posts

Sunday 25 September 2016

Nasehat Ibu Irena Handono: Jangan Tinggalkan Anak di Rumah demi Karir

Nasehat Ibu Irena Handono: Jangan Tinggalkan Anak di Rumah demi Karir
Mantan biarawati menilai keliru jika para wanita lebih suka bekerja di kantor atau pabrik. Padahal Ibu Rumah tangga itu pekerjaan mulia dan pendidikan yang utama

Orangtua mana yang ingin anak-anaknya terjerumus ke lembah kenistaan dan kesesatan? Tak satupun orangtua di dunia ini menginginkannya. Jika pun ada, mungkin itu sebuah kegilaan.

Demikian salah satu kajian “Wahai Bunda Didiklah Aku dalam Islam” yang dibawakan oleh Pengasuh Majlis Ta’lim Al-Muhtadin dan Forum Komunikasi Lembaga Pembina Muallaf, Irena Handono belum lama ini.

Menurutnya, mendidik anak di era seperti ini dibutuhkan ekstra pengawalan. Jika perlu dari tidur hingga bangun tidur kita memantaunya.


Perilaku anak mayoritas ditentukan oleh seorang ibu. Sebab ibu-lah yang menurut banyak psikolog lebih mengerti sentuhan emosional anak.

“Ibu banyak meninggalkan pekerjaan utamanya mengurus anak. Andai memiliki baju bagus, tapi baju tersebut diletakan di lemari pembantu, bagaimana perasaannya? Tentu tidak ikhlas, bukan?” demikian ujar lulusan dari Seminari Agung (Institut Filsafat Teologia Katolik) ini.

Pendiri Irena Center ini mencontohkan, di dalam dunia yang kini penuh dengan modernisme, liberalisme dan sekulerisme, keberadaan seorang ibu saat ini terasa jauh bagi anak, bahkan seolah “tidak ada”.

Untuk mengurus anak saja seorang ibu saat ini sudah membutuhkan baby sitter.

Dalih ini yang dipakai kebanyakan ibu untuk melancarkan karirnya di luar. Padahal peran ibu di rumah tangga sangat dibutuhkan.

Mantan biarawati keturunan Thionghoa ini  menitipkan pesan moral para para ibu tentang mendidik anak.

Ia menganalogikan seorang anak bagaikan gaun yang sangat mahal dan mesti dijaga super ketat.

“Mahal mana, gaun dengan putra dan putri kita yang dipercaya oleh baby sitter? Anak jangan dititipi oleh orang yang ‘tidak terpelajar’,” ujarnya pada hidayatullah.com.

Kasus Jepang

Ia mencontohkan Negara Jepang adalah Negara yang pernah mengalami degradasi moral karena terkikisnya rasa nasionalismenya oleh Barat.

Bahkan kala itu Kimono sudah tidak dianggap lagi sebagai sebuah kebanggaan. Angka bunuh diri terus meningkat. Tapi seiring waktu berjalan dan daya pikir cepat, Jepang kini kembali dengan menerapkan bahwa ke rumah tangga adalah sebagai pahlawan.

“Tapi Indonesia justru terbalik,” tambahnya.

Irena menyebutkan amanah orangtua di dalam al-Qur’an. ”Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah Subhanahu Wata’ala terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” ujarnya mengutip Surat At-Tahrim: 6.

Karenanya, para orangtua disarankan memperhatikan ayat ini agar terus termotivasi jauh dari neraka. Sebab pengikisan agama terjadi secara perlahan karena pengaruh budaya dan pola pikir.

“Ikut selangkah demi selangkah. Sehasta demi sehasta. Dan sedepa demi sedepa. Hingga akhirnya mengikuti,” ucap Umi Irena mengutip sebuah hadits.

Agar anak-anak dijauhkan dari pergaulan yang bukan dari ajaran Islam, orangtua juga harus diberitahu dengan cara memberi keteladanan.

Harus disadarkanm bawah orangtua yang “meninggalkan” anaknya di rumah dengan alasan bekerja adalah tidak benar dan resikonya tidak kecil bagi rumah tangga.

“Orangtua harua disadarkan. Keliru jika wanita bekerja di kantor atau pabrik. Sebab Ibu Rumah tangga itu pekerjaan mulia dan  pendidikan yang utama,” ujarnya menambahkan.* (Sumber : Hidayatullah.com)
http://www.akhwatshalihah.net/2015/12/nasehat-ibu-irena-handono-jangan-tinggalkan-anak-di-rumah-demi-karir.html
Read more

Saturday 24 September 2016

Ingin Selamat ?? Muda Mudi Sebaiknya Kamu Baca ini !! 14 Sebab Mengapa Sebaiknya Tidak Berpacaran Sebelum Menikah..

Dalam konteks kehidupan jangka panjang, ada gejala sosial yang perlu dikoreksi terkait dengan hubungan muda-mudi.

Masyarakat umum kini telah dibentuk pikirannya untuk menerima aktifitas bernama pacaran yang terselip di antara sekolah/kuliah dan menikah atau berimpit dengan masa-masa sekolah/kuliah.

Pacaran yang dimaksud adalah aktifitas terbuka maupun rahasia, yang melibatkan sepasang manusia berlawanan jenis yang sedang mewujudkan perasaan kasih sayang berupa perilaku mencari kesenangan baik berupa menghabiskan waktu bersama sekadar untuk bercakap-cakap yang tidak perlu, maupun tindakan lain di luar kendali akal dan logika.



Apabila aktifitas berpacaran tersebut dilakukan dalam ikatan pernikahan, maka keindahan dunia yang terasa akan semakin lengkap dengan adanya jaminan keamanan saat di akhirat kelak. Adapun bagi yang menjalaninya sebelum ada ikatan pernikahan, sungguh banyak ranjau cobaan yang siap untuk meledak, mencelakakan pelakunya di dunia dan di akhirat.

Mengapa sebaiknya tidak berpacaran sebelum menikah?
1. Membuang waktu untuk sesuatu yang dapat merusak masa depan dan mempermainkan hati
2. Menghabiskan biaya yang tidak sedikit untuk manfaat yang belum nyata dan jauh dari kemuliaan
3. Tidak aman karena tidak ada kontrak, lemah di sisi hukum, berpotensi konflik dengan merugikan pihak wanita
4. Berbohong dan berdusta menjadi hal biasa demi menyembunyikan tabiat asli atau menenangkan hati lawan jenis
5. Wanita dapat berpacaran dengan lebih dari satu pria, dan sebaliknya, tanpa saling mengetahui
6. Godaan syaitan untuk berzina sangat kuat, seperti kuatnya godaan kepada Nabi Adam untuk memakan buah khuldi
7. Setelah zina, ada potensi munculnya anak di luar pernikahan, status hukumnya lemah bila tanpa ada ayah
8. Bila anak tidak diinginkan oleh ibu atau ayahnya, ada potensi pembunuhan terhadap janin maupun bayi
9. Si pria harus bertanggung jawab bila si wanita hamil, padahal belum tentu wanita itu berpacaran hanya dengan 1 pria
10. Dokumentasi mesum yang memalukan dapat saja muncul beberapa tahun kemudian, bahkan setelah menikah dengan orang lain
11. Menularnya penyakit kelamin, hingga AIDS yang mematikan
12. Kualitas diri menjadi rendah, tak ubahnya barang display yang bebas disentuh siapa saja yang sedang menjadi pacar, padahal yang dinikahinya nanti besar kemungkinan adalah orang lain
13. Mengundang ghibah, menjadi gunjingan kerabat, dapat mempermalukan orang tua
14. Anak (di masa depan) sulit dilarang berpacaran, karena tahu bahwa orang tuanya pun dulu berpacaran

Manusia diciptakan dengan keunggulan dan kelemahan. Salah satu kelemahan manusia adalah ketertarikan terhadap lawan jenis yang timbul dari interaksi yang sering maupun spontan. Hubungan tanpa komitmen dapat dianggap mempermainkan hati dengan sengaja, dan sulit untuk dicari penawarnya apabila salah satu merasa dikecewakan.

Tips: Jangan dekati lawan jenis (target), kecuali tujuan Anda adalah untuk menikah dengannya. Apabila Anda belum siap untuk menikah, jangan mau didekati, maupun mendekati lawan jenis.

Jadi, urutan yang benar bukanlah pacaran lalu menikah, tetapi menikahlah dulu, baru pacaran.


Bila tidak berpacaran, bagaimana kita bisa tahu tentang calon pasangan yang akan menikah dengan kita?
1. Cukup dengan berkenalan, tanyakan hal-hal yang perlu untuk ditanyakan, misalnya pekerjaannya, penghasilannya, misinya berkeluarga, hobi dan kesenangannya, kesehatannya, jumlah tanggungannya dalam keluarga, dll.
2. Temui calon pasangan di bawah pengawasan muhrimnya/muhrim kita, pandanglah hal yang menarik dari dirinya.
3. Cari referensi dari orang ketiga, konfirmasikan tentang yang ingin diketahui.
4. Amati dari jauh seperlunya, tanpa perlu diketahui oleh yang sedang diamati.
5. Pertimbangkan persamaan dan perbedaan, antisipasi hal-hal yang berpotensi menjadi penyebab konflik.
6. Memohon petunjuk kepada Allah SWT untuk diberikan yang terbaik sebagai pasangan.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi anak cucu Adam bagian dari zina, yang ia pasti mengetahuinya. Zina mata berupa pandangan, zina lisan berupa ucapan, dan jiwa mengharap dan menginginkan. Dan kemaluan yang membenarkan atau mendustainya.” [Hadits Riwayat Muttafaqun ‘alaihi]

“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku.” (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)

“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah.” (HR. Tirmidzi)

“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya.”(HR. Bukhori-Muslim).

Sumber: http://www.akhwatmuslimah.com
Read more

Thursday 15 September 2016

Soal Jodoh Jangan Mudah Baper, Untuk anda yang Sedang Menanti Jodoh, Baca ini Sebentar ya

Ini nasehat kepada anda yang sekarang saat menunggu masa kehalalan tiba. Teguran ini wabil khusus buat mereka yang dahulukan cinta di atas segalanya. Merekalah yang mudah baper alias sering membawa-bawa perasaannya, bukan salah, hanya berhati-hati saja.

Jangan karena merasa nggak ada 'chemistry' 'klik', 'setrum', kita langsung saja menolak si dia. Kalo ternyata agama dan akhlaknya tiada tandingnya, apa kita masih juga menolaknya? Rasul Saw sudah ingatkan kita untuk pilih utamakan agama dan atau akhlak di atas segalanya.


Bagi anda yang mudah baper dan pengikutnya, harap hati-hati
jaga dan wujudkan rasa cinta. Boleh saja jatuh cinta saat tunggu sah di depan KUA, tapi jika anda muslim, ingat konsekuensinya. Konsekeunsi pertama dan utama, cinta itu harus dibatasi syariat sebagai pagarnya. Konsekuensi kedua, ada setan kan selalu menggoda yang bisa butakan mana nafsu mana cinta. Konsekuensi ketiga, jika anda sering bersua rupa atau suara, hati-hati saja, dosa bisa jadi biasa.

Pengalaman yang ada, mereka yang letakkan 'hati' sebelum masa halal tiba, akan sulit melepasnya. Alasannya masih sama, karena "aku sudah terlanjur cinta dia", atau "sudah ada chemistry di antara kita". Jika sudah begitu, tidak akan ada beda, antara mereka yang awam dengan yang sudah paham agama. Kenapa? Karena mereka dewakan rasa, agungkan cinta. Sementara agama? Ah entar aja katanya. Itulah saat dimana dosa akan jadi biasa. Nasehat saudara hanya jadi hiasan telinga.

Sahabatku yang sedang menunggu masa indah bersamanya, cinta bukan segalanya. Hanya karena pertimbangan cinta kita pilih dia, itu biasa. Pilih utamakan agama itu baru istimewa. Pilihlah karena agama, gunakan syariat selama berinteraksi dengannya, dan perasaan cinta bukan segalanya. [reportaseterkini.net]
Read more

Monday 12 September 2016

Nasihat Terindah yang Amat Menyentuh Agar Kita Tinggalkan Dosa | WAJIB BACA

Dalam nasihatnya yang disebut oleh Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah sebagai nasihat terindah dan amat menyentuh, Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “Waspada dan waspadailah maksiat karena dampaknya sangat buruk. Waspada dan waspadailah dosa, terlebih lagi dosa yang dikerjakan saat sendirian. Karena Allah Ta’ala akan menghukum pelakunya dengan tidak sudi melirik kepadanya.”

Orang-orang yang tergiur untuk mencicipi, mencoba, lantas melanjutkan dan terjerumus dalam perbuatan maksiat hanya karena sifat lalai dalam dirinya. Sedangkan orang mukmin akan terhindar dari maksiat karena senantiasa mengingat Allah Ta’ala. Selain itu, ilmu yang mereka miliki juga menjadi pencegah yang sangat efektif hingga dirinya tidak tergiur sedikit pun dengan perbuatan dosa dan maksiat.


“Apabila kesadaran itu (akan dahsyatnya siksa bagi pelaku maksiat) lebih kuat ditambah kesadaran akan betapa dekatnya Allah Ta’ala dengan dirinya, maka hidupnya terasa jauh lebih bahagia. Namun, jika dia kalah oleh buaian nafsu, maka hatinya akan senantiasa merasa tidak tenang.” lanjut sang imam sebagaimana dikutip oleh Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dari Shaid al-Khathir.

Maksiat dihiasi dengan kenikmatan. Seru. Menantang. Sensasi baru. Pengalaman yang dukar terulang dan amat berkesan. Padahal, semua itu hanya bisikan nafsu. Hanya ilusi. Cuma imajinasi. “Kenikmatan maksiat yang dirasakan hanya kenikmatan sesaat, setelah itu menjadi kenistaan abadi, penyesalan tiada tara, kesedihan yang tidak berujung, dan rasa bersalah atas apa yang dia lakukan seiring berjalannya masa.”

Bahkan, perasaan merasa bersalah akan senantiasa menghantui, meskipun dosa pelakunya sudah diampuni. Dan, perasaan merasa bersalah ini amat menyakitkan serta menyiksa.

Di akhir penjelasannya, Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “Sungguh nista sekali dosa itu! Alangkah jeleknya dampaknya! Betapa buruk cerita tentangnya? Syahwat hanya dipenuhi oleh orang yang didominasi kelalaian!”

Wahai diri, sadarlah segera. Jika engkau turuti bisikan syahwat, 13 kesengsaraan pasti akan ditimpakan kepadamu (Baca: 13 Keburukan Jika Ikuti Nafsu). Jika engkau mengikuti dorongan dosa dan maksiat, niscaya 36 keburukan akan disegerakan untukmu (Baca: 36 Dampak Dosa dan Maksiat).

Jika dorongan untuk bertindak nista mendesak-desak, sampaikan 3 pertanyaan kepada jiwamu agar dia tidak tertarik lagi untuk berbuat dosa (Baca: Ketika Jiwa Berambisi Bermaksiat). Jika engkau berhasil meninggalkan maksiat dan dosa, berbahagialah dengan 44 kebaikan yang akan diberikan kepadamu secara tunai (Baca: Tinggalkan Dosa dan Maksiat).

Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]http://kisahikmah.com/agar-kita-tinggalkan-dosa/
Read more

Monday 5 September 2016

JANGAN SAMPAI SHALATMU, SEDEKAHMU BAHKAN TOBATMU TIDAK DITERIMA LAGI

Baca sampai akhir teman, Tulisan ini akan menyadarkan kita akan sesuatu yang datang yang tidak bisa kita cegah dengan apapun.

4:00 pagi kita bangun solat subuh, kemudian kita bersiap2 utk ke tempat kerja, sampai kantor pukul 7:00 pagi, hari masih gelap.
Mungkin kita anggap hari ini akan hujan, jadi abaikan.
Masuk kantor, bekerja dan kita lihat pukul 12:00 siang, sudah waktunya makan siang, tapi keadaan masih tetap gelap.

Keluar pintu kantor, suasana masih gelap, hitam pekat seperti malam..mungkin masih bisa dianggap hari ini akan hujan lagi.
Jadi abaikan saja.

Tapi kalo jam 14:00 pm pun hari masih gelap.. pertanda apa itu?..
keesokkan pun sama, nonton tv semua orang kalang kabut menceritakan bahawa dunia ini sudah tidak ada lagi siangnya..dan begitu juga dengan lusa..masih tidak ada lagi matahari..

Tetapi pada hari keempat kita bangun pagi, kita dapat melihat matahari, tetapi jangan terkejut karena matahari telah terbit dari sebelah barat..
Kehebatan ahli dunia akan mengatakan itu fenomena alam, tapi sadarkah, itulah pertanda besar yang paling awal sebelum tibanya hari kiamat!!
Maka telah tertutuplah pintu taubat..


Saat itu, kita akan lihat satu fenomena luar biasa di mana golongan kaya akan keluarkan semua hartanya utk diinfakkan,

Golongan yang tidak pernah baca quran,akan rela 24 jam untuk baca Al qur'an,

Golongan yang tak pernah solat jemaah akan berlari2 dan berbondong bondong menunaikan solat secara berjemaah..

TAPI SAYANG... SEMUA SUDAH TERLAMBAT KARENA KIAMAT TELAH TERJADI

Bismillahirrahmanirrahim. Ingat ini teman-teman...

Kenapa kita tidur saat Allah memanggil?

Tapi kita sanggup menahan kantuk saat menonton film atau menonton tv selama 3 jam?
Kenapa kita bosan saat baca al-qur'an?
Melainkan kita lebih rela membaca timeline twitter, wall facebook, novel atau buku lain?
Melihat tv pagi, siang, malam?

Kenapa kita senang sekali mengabaikan pesan dari Allah?
Tapi kita sanggup memforward pesan yang aneh-aneh?
Kenapa masjid semakin kecil dan sepi ?

Tapi bar dan club, mall semakin besar dan ramai ?
Kenapa kita lebih sangat senang menyembah ARTIS?
Tapi sangat susah untuk menemui ALLAH?
Pikirkan itu !!!
Apakah anda akan menforward pesan ini?
Apakah anda akan mengabaikan pesan ini karena takut ditertawakan dengan kawan yang lain?

Allah Berkata: "Jika kamu menyangkal Aku di depan teman-temanmu, Aku akan menyangkal kamu pada saat hari penghakiman..."
"Barang siapa yang menyampaikan 1(satu) ilmu saja dan ada orang yg mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala

RENUNGKANLAH....

KIAMAT menurut Agama Islam di tandai dgn:
  • Kemunculan Imam Mahdi
  • Kemunculan Dajjal
  • Turunnya Nabi Isa (AS)
  • Kemunculan Yakjuj dan Makjuj
  • Terbitnya matahari dari Barat ke Timur
  • Pintu pengampunan akan ditutup
  • Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang sebenar2nya
  • Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati shg mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya
  • Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
  • Pemusnahan/runtuhnya Kabah
  • Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap
  • Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan
  • Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali

Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:

"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"

Kita bisa kirim ribuan bbm mesra, promote, bc yang terlalu penting tapi bila kirim yang berkaitan dengan ibadah mesti berpikir 2x.

Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganKu maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"

Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu: artinya hanya memikirkan duniawi drpda akhirat.

Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..

Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja.
Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
Saat kamu membacanya, ia gelisah.
Saat kamu mmahaminya, ia kejang2.
Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan shari-hari, ia stroke.
Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke dan mati.

Ketika anda ingin menyebarkan ..
ini, lagi2 syaitan pun mencegahnya.
Syaitan berbisik;
"SUdahlaaaaaah tak usah bersusah payah di SEBARKAN, tak penting , BUANG WAKTU saja

Disadur Dari Status Facebook Abdoel Mukti Dari Ust. Yusuf Mansur(http://www.seputarduniaislam.com)
Read more

Thursday 25 August 2016

Nasehat Imam Ghazali: Jangan Nikahi 6 Tipe Wanita Ini

Imam Al Ghazali memberikan nasehat kepada laki-laki muslim agar tidak menikahi enam tipe wanita: al Annanah, al Mananah, al Hananah, al Haddaqah, al Barraqah, dan asy Syaddaqah. Siapa saja mereka? Berikut ini penjelasannya:


Al Annanah
Al Annanah adalah wanita yang suka mengeluh dan mengadu. Menikahi wanita tipe ini membuat suami sulit mencapai sakinah dalam keluarga. Sebab suka mengeluh tidak mendatangkan solusi apapun. Ia justru bisa menguras emosi suami. Sedangkan mengadu sering merusak hubungan baik dengan sesama; baik kerabat maupun sahabat. Apalagi jika yang suka diadukan istri adalah orang tua suami.

Al Mananah

Al Mananah adalah wanita yang suka mengungkit-ungkit kebaikan dan jasanya. Menikahi wanita tipe ini membuat seorang laki-laki terhambat menjalankan perannya sebagai pemimpin keluarga. Jika ia berbeda pendapat dengan istrinya, sang istri mengungkit kebaikan dan jasanya. Apalagi jika secara ekonomi sang suami “lebih rendah” dari istrinya.

Selain itu, mengungkit kebaikan berbahaya bagi kehidupan akhirat keluarga. Setiap keluarga muslim pasti menginginkan bisa masuk surga bersama-sama. Namun perilaku mengungkit kebaikan mengancam terhapusnya pahala kebaikan tersebut. Jika pahala-pahala kebaikan terhapus, lalu apa bekal untuk masuk surga?

Al Hananah

Al Hananah adalah wanita yang suka menceritakan dan membanggakan orang di masa lalu. Jika ia janda, ia membangga-banggakan mantan suaminya. Jika ia tidak belum pernah menikah sebelumnya, mungkin ia membangga-banggakan ayahnya dan membandingkan dengan suaminya. Atau mungkin membangga-banggakan saudaranya atau temannya di hadapan suami. Lebih parah lagi, kalau ternyata ia pernah pacaran sebelum menikah dan membangga-banggakan pacarnya di hadapan suami. Duh.
Al Haddaqah

Al Haddaqah adalah wanita yang keinginan belanjanya besar, mudah tertarik suatu barang atau produk, dan suka meminta suami membelikan. Pendek kata, boros dan konsumtif. Jika wanita-wanita tipe sebelumnya menguras emosi suami, wanita tipe ini menguras kantong suami.

Meskipun suaminya orang yang kaya, boros tetap tidak baik dan tidak disukai agama. Apalagi jika suaminya pas-pasan atau miskin. Betapa banyak suami yang akhirnya terperosok ke jalan haram gara-gara permintaan istri yang berlebihan.

Al Barraqah

Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa ada dua makna al Barraqah. Pertama, ia adalah tipe wanita yang suka berhias sepanjang hari. Meskipun demi tampil menawan di hadapan suami, berhias sepanjang hari termasuk sikap berlebihan. Berlebihan dalam belanja kosmetik dan berlebihan dalam pemanfaatan waktu yang mengabaikan kewajiban-kewajiban lainnya. Apalagi jika niatnya bukan untuk suami.

Kedua, wanita yang tidak mau makan dan suka mengurung diri sendirian. Dengan kata lain, ia tipe penyedih. Bagaimana keluarga bisa sakinah mawaddah wa rahmah kalau sang istri suka berbuat demikian?

Asy Syaddaqah

Asy Syaddaqah adalah tipe wanita yang suka nyinyir dan banyak bicara. Hampir setiap hal dikomentari dan komentarnya bukanlah komentar yang bermanfaat. Ada hal yang wajar saja dikomentari negatif apalagi jika ada kesalahan. Menikahi wanita tipe ini, sulit bagi suami menemukan kedamaian karena semua sikapnya akan menjadi sasaran komentar nyinyir sang istri.

Semoga sahabat Bersamadakwah yang belum menikah dihindarkan Allah dari calon istri dengan tipe seperti di atas. Dan semoga hanya mendapatkan jodoh yang shalihah sehingga terwujud keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]
sumber http://bersamadakwah.net/nasehat-imam-ghazali-jangan-nikahi-6-tipe-wanita-ini/
Read more

Amalkan 9 Nasihat Sufi Ini, Anda Pasti Bahagia

Dalam memperbaiki diri, seorang Muslim harus konsisten dengan tiga komponen perbaikan. Ialah tilawah (membaca), taklim (berguru), dan tazkiyah (mensucikan diri). Ketiga komponen ini harus berjalan seimbang jika menghendaki hasil yang optimal hingga seseorang menjadi hamba yang dicintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.

Tilawah dikhususkan untuk al-Qur’an. Hendaknya seorang penempuh jalan menuju Allah Ta’ala memiliki dzikir al-Qur’an yang konsisten, sepanjang hari, seumur hidupnya. Baik berupa membaca, mendengarkan, maupun menghafalkan dan mengulang-ulangnya.


Taklim bermakna memiliki guru yang secara serius membimbingnya menuju Allah Ta’ala. Guru yang benar-benar Rabbani dan amat besar rasa takutnya kepada Allah Ta’ala. Guru yang bukan sekadar mengajarkan ilmu dalam buku, tapi juga mewariskan akhlak hingga pesonanya terasa oleh orang-orang sekitar.

Sedangkan tazkiyah bisa digapai dengan melakukan riyadhah-riyadhah ruhani untuk semakin mengenal Allah Ta’ala, hingga hatinya bersih dan hanya ada Dia semata, tiada lagi selain-Nya.

Maka jalan sufi haruslah ditempuh dalam semua maknanya. Inilah jalan yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dan para sahabatnya, meski mereka tidak menamainya dengan jalan sufi. Inilah jalan yang benar-benar bisa mengantarkan seseorang kepada Allah Ta’ala, jika dipelajarai dengan benar, dipahami tanpa kebengkokan, dan diamalkan tanpa bid’ah.

Seorang sufi agung, Imam al-Harits al-Muhasibi menyampaikan salah satu nasihatnya. Dalam nasihat yang terdiri dari 9 poin lengkap dengan keutamaannya ini, beliau mengawali dengan mengatakan, “Tegakkanlah kebenaran. Percayalah kepada Allah Ta’ala. Dan lakukanlah amar makruf nahi mungkar.”

Beliau pun melanjutkan:

    siapa yang mempercayai Allah Ta’ala, pasti Dia membimbingnya
    siapa yang berlagak fasih, pasti Dia membeberkan aibnya
    siapa yang bertawakkal kepada-Nya, Dia pasti mencukupinya
    siapa yang percaya kepada selain Allah Ta’ala, niscaya Dia murka kepadanya
    siapa yang takut kepada Allah Ta’ala, Dia menjamin keamanan baginya
    siapa yang bersyukur kepada Allah Ta’ala, pastilah Dia menambahkan nikmat kepadanya
    siapa yang berlaku taat kepada Allah Ta’ala, Dia akan memuliakannya
    siapa yang lebih mengutamakan Allah Ta’ala, Dia akan mencintainya
    siapa yang dicintai oleh Allah Ta’ala, maka dia pasti akan mendapatkan keberuntungan.

Inilah 9 nasihat agung sang sufi besar, Imam al-Harits al-Muhasibi dalam Risalah al-Mustarsyidin. Jika berhasil menjalankan 9 nasihat ini, insya Allah hidup kita akan senantiasa bahagia di dunia dan sejahtera di akhirat. Aamiin.

Sumber: kisahikmah.com/http://islamidia.com/amalkan-9-nasihat-sufi-ini-anda-pasti-bahagia/
Read more