Showing posts with label Tips Islami. Show all posts
Showing posts with label Tips Islami. Show all posts

Wednesday 22 May 2019

Buat Kamu yang Sedang Menanti Jodoh, Cobalah Lakukan 7 Hal Ini

Siapa sih yang tidak gundah bila jodoh belum tiba sesuai harapan? Satu demi satu teman, sahabat, kerabat, saudara-saudara, menikah.

Pertanyaan orang tua dan keluarga besar seketika menjadi suara-suara yang menyeramkan: “Kapan menikah? Kapan bisa menimang cucu?” Nah lho! Tentu kapan datangnya jodoh bukanlah kehendak diri kita sendiri. Sekadar cari pasangan itu tak sulit.

Tapi menemukan cinta sejati yang bersamanya menghabiskan waktu hingga akhir hayat, bersamanya membangun cita-cita sederhana hingga spektakuler, bersamanya membangun surga, wah… yang begini ini sulit.


Bila saat indah itu belum juga tiba, maka bukan berarti kamu gagal dan itulah finalnya. Bukan. Jangan buru-buru menilai dengan sudut pandang negatif ya.

Justru ada banyak hal yang bisa kamu upayakan untuk mendekatkan jodoh apabila ia jauh, menenangkan diri apabila resah, dan tetap menjadi manusia yang istimewa dalam kesendirian dengan sejumlah prestasi dan kontribusi.

1.Jangan Pernah Berhenti Berdoa

Jangan pernah berhenti meminta. Kamu tidak akan pernah tahu bagaimana takdir Allah bekerja. Kamu hanya perlu meminta dengan kesungguhan dan terus-menerus.

2.Perbanyak Ibadah

Ibadah adalah kedekatan agama dan Sang Pencipta, diakui sebagai salah satu cara ampuh coping stress. Ibadah tak hanya mendekatkan seorang hamba pada Penciptanya tapi juga membuat egostrength menjadi jauh lebih tangguh menghadapi segala.

3.Positive Thinking

Berpikir positif adalah melihat situasi dari sisi yang lebih terang dan bijak, Hal tersebut akan membuatmu lebih konstruktif dan kreatif. Kamu akan memiliki emosi positif, optimistik, harapan, kegembiraan, dan kesejahteraan.

4.Berbakti pada Orang Tua

Berbakti pada orang tua ini sepanjang masa lho. Bukan cuma saat kita sudah dewasa. Ketika kamu berkeluarga nanti, tentu akan ada banyak waktu bersama orang tua yang tersita. Maka, kesempatan di waktu lajang menjadi momen berharga untuk berbakti.

5.Membaca Biografi

Membaca biografi tokoh-tokoh besar akan membuat wawasanmu bertambah. Ciri-ciri orang besar adalah hidupnya tidak terus berkubang pada masalah itu-itu saja, tetapi segera beralih melakukan pencapaian lain.

6.Kerja Sosial

Aktivitas kemanusiaan, misalnya, dengan menjadi relawan bencana alam. Aktivitas positif semacam itu akan membuka cakrawalamu bahwa banyak manusia yang kurang beruntung. Sementara dirimu berada dalam keadaan cukup, lengkap fisik dan sehat mental.

7.Tekuni Hobi

Hobimu yang sempat terbengkalai bisa menjadi sangat berharga apabila ditekuni kembali. Cobalah kembangkan dirimu melalui hobi yang diasah rutin, terus-menerus, hingga kamu bisa menghasilkan manfaat pada orang lain melalui hobi tersebut.

8.Jaga Perilaku

Kalau hatimu resah, pikiran gelisah, bukan berarti boleh bersikap gusar penuh amarah. Sangat memprihatinkan melihat seseorang tak mampu menjaga kehormatan dirinya yang terletak pada lisan dan perilaku.

Maka jauhi lingkungan yang nantinya dapat membuatmu tersinggung, kalau memang kamu sulit beradaptasi cepat dengan lingkungan tersebut. Stay quiet and keep calm

9.Perbanyak Relasi

Relasi di sini bukan asal relasi sehingga membabi buta melakukan pertemanan yang tak bermanfaat. Relasi bisnis online, grup belajar di media maya, klub hobi, merupakan contoh hubungan yang bermanfaat.

Relasi yang hanya sekadar bicara ke sana kemari menghabiskan waktu tanpa diskusi jelas terarah adalah hal yang patut dan wajib kamu hindari.
sumber http://www.tandapagar.com/aktivitas-penghilang-galau/
Read more

Friday 14 October 2016

5 Sikap Istri yang Didamba Suami | ISTRI WAJIB BACA

Interaksi suami isteri dalam rumah tangga bisa mengalami pasang surut. Adakalanya harmonis, tidak jarang juga muncul kerenggangan. Bergulirnya waktu, kerap mendidik suami isteri untuk bisa menjadi pasangan yang dewasa dalam bersikap.


5 sikap isteri berikut ini merupakan di antara hal yang didamba suami. Yaitu:

1. mengungkapkan keluhan seperlunya saja

Sebagian isteri kadang sulit membedakan antara isi keluhan dengan perasaan yang melatar belakangi keluhan. Tidak jarang, keluhan yang diungkapkan menjadi seperti benang kusut. Tidak jelas mana awal, isi, dan ujungnya


Cobalah membiasakan diri untuk mengurai isi keluhan. Kalau agak sulit, membuat coret-coretan di kertas juga tidak masalah. Tentukan inti masalahnya, apa yang diperlukan dari suami, dan bagaimana usulan solusi dari isteri.

Contoh, ketika isteri ingin menyampaikan kekosongan isi dapur. Urai dulu mana yang penting, mana yang mendesak, dan mana yang penting dan mendesak. Sampaikan dengan tenang hal utama yang mau disampaikan. Apa yang diharapkan dari tindakan suami. Dan, siapkan usulan solusi yang bisa dilakukan secara bersama.

Cara yang salah mengungkapkan ini contohnya, isteri hanya menyampaikan rasa pusingnya dengan kekosongan dapur. Lebih parah lagi disampaikan dengan iringan  tangis dan marah. Dan terlalu mengandalkan suami untuk bisa mengatasi ini secara keseluruhan. Tanpa ada usul solusi dari isteri.

2. Senyum sebagai tampilan awal pertemuan dengan suami

Senyum merupakan ungkapan bahagia yang diharapkan semua orang dari kita. Dengan senyum, orang yang dirundung masalah, bisa melupakan sesaat masalahnya.

Begitu pun senyum seorang isteri kepada suami. Seberapa lama pun perpisahan suami dengan isteri dalam satu hari, jadikan senyum sebagai tampilan awal pertemuan. Walaupun saat awal pertemuan itu, isteri menyimpan segudang keluhan dan masalah.

Inilah latihan rutin untuk mencapai kedewasaan berumah tangga. Karena senyum wujud ungkapan seseorang memiliki jiwa yang begitu besar, anggun, sabar, dan bijaksana.

3. Berusaha tampil bersih dan wangi saat bertemu suami

Bayangkan ketika seorang wanita akan bertemu dengan seorang lelaki yang dicintai. Ia bukan hanya akan bersih-bersih, tapi juga memaksimalkan aksesoris yang bisa ia tampilkan dalam dirinya. Semua itu, demi sebuah ungkapan cinta dari lelaki yang ia tuju. Baik ungkapan dalam bentuk ucapan, maupun dalam perbuatan.

Suami adalah kekasih dan cinta yang permanen buat seorang isteri. Ia bukan mantan kekasih, mantan pacar, dan mantan yang lain. Suami adalah sosok yang selalu menjadi kekasih, dan selalu menjadi pacar untuk isterinya.

Karena itu, penghormatan sederhana seorang isteri terhadap harapan kelanggengan cintanya kepada suami adalah tampilan bersih, rapi, dan wangi. Sesulit apa pun keadaan isteri saat akan bertemu suaminya, bersih, rapi dan wangi sebaiknya menjadi prinsip. Setidaknya, ia mencuci muka, dan mengganti busana yang bersih.

4. Mengisi pertemuan dengan sentuhan

Setegang dan seserius apa pun suasana pertemuan antara isteri dan suami, sentuhan harus selalu ‘hidup’. Sentuhan seorang isteri biasanya mampu menghaluskan kekakuan rasio berpikir seorang suami. Walaupun hanya menyentuh tangan suami.

Jangan pernah menjadikan suasana pertemuan suami isteri seperti sebuah rapat organisasi. Posisikan cara berdiri, duduk, yang memberikan kesan sentuhan yang dalam kepada suami.

Walaupun, suami seperti bereaksi agak kikuk atau sungkan. Tapi sebenarnya, itulah yang diharapkan suami terhadap isteri.

5. Memberikan ruang kepada suami sebagai penggagas awal atau penemu solusi

Kenyamanan keberadaan seorang suami bersama isterinya adalah ketika ia merasakan bahwa ia memang sebagai pemimpin di hadapan isteri. Dialah yang mampu memberikan solusi dari sebuah masalah, berwawasan luas, dan berada di atas pemikiran seorang isteri.

Karena itu, upayakan agar kecerdasan seorang isteri tidak seolah melampaui suami. Terlebih dalam banyak hal. Isteri yang disenangi suami adalah mereka yang mampu membuat kecerdasannya seolah buah dari kecerdasan suami.

Walaupun sebenarnya, kecerdasan dan wawasan isterilah yang melampaui wawasan suami. Seorang isteri yang disenangi suami akan mengatakan, “Menurut Mas gimana?” (Upaya isteri untuk memancing berpikir suami) Atau, kalau saya usul begini, Mas keberatan gak?” (Upaya isteri untuk mencangkok gagasannya kepada pemikiran suami). Dan lain-lainnya. (mh)https://www.chanelmuslim.com/keluarga/lima-sikap-isiteri-yang-didamba-suami/14078/
Read more

Tuesday 11 October 2016

Ingin Suami Makin Cinta? Ini Tipsnya | ISTRI WAJIB BACA

Sahabat  siapa sih yang tak ingin dicinta dan disayang suami? Bahkan kebahagiaan tertinggi dalam menjalin sebuah rumah tangga adalah cinta kasih yang terjalin antara suami – istri dan anak-anak.

Tetapi, yang namanya kehidupan rumah tangga pasti ada batu kerikil yang kadang menjadi sandungan dan menyebabkan pertengkaran-pertengkaran kecil.

Apalagi jika usia pernikahan telah berlangsung berpuluh tahun, maka sebagai istri Bunda harus pandai mengambil hati suami sehingga ia makin cinta sama kita.

Nah, tips di bawah bisa sahabat Ummi coba aplikasikan dalam upaya mempererat cinta kasih suami tercinta.

1.  Tampillah hebat all time

Cantik dan muda itu anugerah, tak bisa diminta atau dipilih. Akan tetapi tampil menarik itu kemasan yang bisa kita olah dengan segenap upaya. Nah sahabat Ummi, selalu tampil hebat di hadapan suami menjadi daya tarik tersendiri.



Meski sudah terlampau sibuk dengan urusan rumah tangga dan anak-anak, jangan sampai Bunda meninggalkan berdandan yang cantik untuk suami. Karena tak ada laki-laki yang menyukai wanita lusuh dan tak sedap dipandang mata. Fisik memang bukan segalanya, tapi tampil rapi, bersih dan menarik membuat suasana menjadi lebih cerah tentunya.

2. Bersikap romantis

Kalau belum menikah (masih dalam tahap ta’aruf) kita mati-matian untuk bersikap seromantis mungkin, tapi kalau sudah menikah biasanya lupa akan hal ini. Padahal, bersikap romantis justru sangat diperlukan dalam hari-hari suami-istri lo sahabat Ummi. Sesekali Bunda perlu bersikap manja dan romantis pada suami. Tentu tidak sepanjang hari atau tidak melulu dengan hal-hal yang mewah. Pada momen tertentu cukup lakukan hal-hal sederhana namun berkesan. Misalkan menyiapkan baju sarimbit saat akan menghadiri pesta teman kerja suami atau menggandeng tangannya dengan lembut dan mesra. 

3. Menyambut dengan Senyum

Pulang dari kerja adalah waktu yang tepat bagi Bunda untuk membahagiakan suami. Sambut suami dengan senyum termanis yang Bunda miliki dan dengan dandanan yang sejuk dipandang tentunya. Tak ada yang lebih membahagiakan dari senyum tulus istri sebagai pelepas lelah usai seharian bekerja memeras otak dan tenaga. Jika Bunda memiliki beberapa problem yang perlu dibicarakan, tunda terlebih dahulu. Jangan sampai suami pulang kerja Bunda sambut dengan berbagai keluhan dan omelan. Yang ada suami balik badan dan tak jadi masuk rumah. Biarkan suami melepas lelah terlebih dahulu. Berganti pakaian dan bersih diri hingga ia bersantai.

4. Pandai memanaje uang belanja

Memberi uang belanja adalah kewajiban suami, namun bukan berarti sahabat Ummi harus menghabiskan semuanya bukan? Sisihkan beberapa rupiah untuk berhemat. Dengan rajin menabung dan tidak selalu kurang atas pemberian suami akan membuat suami makin cinta sama kita. Terlebih ketika kita bisa kreatif dalam memanfaatkan dan mengolahnya.

5. Pijit suami sebelum tidur

Sebelum tidur adalah momen berdua dengan suami. Ciptakan suasana menyenangkan agar tidur bisa nyenyak dan menjadi waktu istirahat yang baik. Obrolkan hal-hal ringan yang menyegarkan pikiran. Tawarkan sebuah pijatan baginya sebagai obat pelepas lelah.

6. Persiapkan acara akhir pekan yang menyenangkan

Akhir pekan adalah hari yang ditunggu-tunggu setelah 6 hari sibuk bekerja. Menyambut akhir pekan hendaknya Bunda mempersiapkan hal-hal manis yang bisa dilakukan bersama suami dan anak-anak. Misalkan memasak berbagai aneka makanan sebagai bekal piknik bersama, mengunjungi tempat-tempat kesukaan, atau menyiapkan film favorit untuk dinikmati bersama di rumah.

7. Perhatikan segala yang ia suka

Menjadi istri tentu sahabat Ummi tahu apa yang suami suka dan tidak suka. Perhatikan segala yang ia suka, seperti makanan kesukaan, warna kesukaan, buku kesukaan, atau kegiatan yang suka ia lakukan dalam mengisi waktu luang. Dengan memperhatikan segala kesukaannya ia akan merasakan energi cinta Bunda dan suami pun akan balik semakin cinta sama kita.

8. Jangan nomor duakan

Tak ada suami yang suka dinomorduakan bahkan dengan anak atau orang tua sekalipun. Bunda harus pandai dalam bersikap sehingga suami tidak merasa dinomorduakan. Apalagi membanding-bandingkannya dengan suami teman atau tetangga. ”Haduhhh... mas gimana sih gitu aja kok nggak bisa. Pak Z aja yang tamatan SMP bisa kok!” alih-alih suami akan berupaya untuk bisa melakukannya, ia akan menjaga jarak aman agar terhindar dari komentar-komentar kita.

9. Beri pujian

Sebagaimana wanita, laki-laki juga suka dipuji. Terlebih oleh orang yang dicintainya. Puji suami kita seperlunya, asalkan jangan dibuat-buat dan terkesan basa-basi lo. Pahami suami dan berikan pujian pada waktu dan tempat yang tepat sehingga mengena di hatinya.

10. Jadilah teman curhat yang hebat

Saat suami tampak banyak pikiran, sahabat Ummi harus mengambil peran sebagai teman curhat yang hebat. Dengarkan keluh kesahnya dan berikan pendapat seperlunya. Jika ada yang salah, jangan salahkan suami dengan serta merta. Arahkan secara perlahan dan jangan terkesan menggurui. Sahabat Ummi harus bisa menjadi teman curhat yang bisa dipercaya.

Nah sahabat Ummi, itu adalah beberapa tips yang bisa Bunda lakukan agar suami makin cinta. Selebihnya Bunda bisa melakukan eksplorasi sendiri untuk memikat hati suami pujaan. Tentu kita lebih mengerti dan memahami style suami masing-masing. Karena setiap orang punya ciri dan karakter yang berbeda. Selamat mencoba ya sahabat Ummi...
sumber http://www.ummi-online.com/detailpost/ingin-suami-makin-cinta-ini-tipsnya
Read more

Thursday 22 September 2016

Pria, Jangan Pernah Katakan Ini Pada Istri Hamil

Hamil merupakan proses yang melibatkan emosi campur aduk bagi seorang wanita. Selain ada perasaan gembira, datang juga perasaan tidak nyaman karena perubahan besar di tubuh. Kaum pria, yang tidak merasakan hal ini, terkadang menjadi kurang peka dan mengatakan hal-hal yang menyakitkan. Untuk menghindarinya, lihat apa saja yang tidak boleh dikatakan pria pada istrinya yang tengah hamil.

1. Tidurku nyenyak sekali
Wanita hamil tidak mau mendengar ini karena ia tidak mengalaminya. Ingat, hamil menimbulkan ketidaknyamanan hingga membuat wanita sulit memejamkan mata. Mereka mengalami rasa aneh di bagian perut atau harus bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil.


2. Aku mengerti, kok!
Tidak! Anda sebagai kaum pria sama sekali tidak mengerti rasanya hamil. Jadi jangan sekali-kali mengucapkan ini.

3. Apa satu mangkuk (nama makanan) tidak cukup?
Jangan kritik selera makannya yang mulai menggila. Itu semua ia rasakan demi membesarkan buah hati kalian di dalam kandungannya. Kalau ia minta mie ayam dan pecel di malam hari, ya turuti saja.

4. Sepertinya celanaku sudah kamu rusak
Ya, mungkin ini benar. Tapi sebaiknya tidak Anda katakan. Mana ada wanita dalam kondisi normal yang mau memakai celana suaminya? Ini dilakukan karena tubuhnya mulai tidak nyaman menggunakan baju-baju miliknya sendiri.

5. Jempol kamu mirip sosis
Beberapa wanita hamil mengalami pembengkakan di kaki, betis, dan tangan yang disebabkan tekanan darah (hipertensi) dan kadar protein. Jika Anda menyadari perubahan ini sebaiknya simpan saja di dalam hati. Mengkritiknya sama dengan mencela penampilannya.

6. Kaki kamu dicorat-coret spidol?
Ucapan ini layak membuat Anda tidur sendiri di malam hari. Mengapa? Karena kaki istri Anda tengah mengalami varises akibat pengaruh hormon progesteron yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah.

7. Kenapa kamu menangis lagi?
Hormon pada wanita hamil sangatlah fluktuatif. Jangan mengira mereka butuh alasan untuk menangis karena apa pun bisa membuat mereka kesal atau sedih secara tiba-tiba.

8. Sepertinya bagus kalau anak kita terpisah setahun
Kalimat ini dijamin akan membuat istri Anda berubah menjadi monster. Sebab, kehamilan membutuhkan tenaga psikis dan mental yang besar. Berikan waktu padanya untuk beristirahat sesaat.

9. Rasanya kamu hamil lama sekali
Jangan kaget jika Anda langsung ditinju istri sesudah mengatakan ini. Tidak ada yang lebih merasakan lamanya kehamilan selain istri Anda sendiri. Ingat, Anda hanya bisa melihat dan tidak merasakan!
Read more

Tuesday 6 September 2016

Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. Annisa: 9)

Chanelmuslim.com- Pendidikan yang terbaik adalah rumah. Itulah keluarga. Sebuah lingkungan pertama dan utama untuk seorang manusia. Dan sosok yang paling berperan adalah ayah dan ibu.

Khusus untuk ayah ibu, Rasulullah saw. mengingatkan dalam sabdanya, “Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi….” (HR. Bukhari)


Ayah ibu dan rumahlah yang akan membentuk apakah kelak anak menjadi mukmin, cerdas, kuat, istiqamah, pemberani, dan berbagai hal baik lain. Dan rumah pula yang bisa menjadikan anak menjadi kafir, lemah, bodoh, penakut, licik, termasuk menjadi gay atau lesbi. Na’udzubillah.

Lima perlakuan berikut ini harus menjadi perhatian ayah ibu terhadap anak-anak. Yaitu:

Satu, bidik kesadaran anak, bukan tuntutan kepatuhan apalagi ketakutan.

Menginginkan hal-hal baik untuk anak sudah menjadi kewajiban ayah ibu. Tapi, proses mengarahkan untuk menjadi baik jauh lebih penting dari target baik yang diinginkan.

Sangat berbeda anak yang melakukan suatu kebaikan karena kesadaran, dengan yang melakukannya karena berbagai tuntutan: tuntutan sebagai anak shaleh, sebagai murid yang baik, dan lain-lain.

Karena apa yang dialami anak dalam proses tumbuh kembang di masa kecil akan terbawa dalam dunia orang dewasa. Orang yang melakukan hal baik karena berbagai tuntutan: kepatutan sebagai guru, sebagai tokoh masyarakat, pejabat, bahkan sebagai orang tua; akan berbeda dengan orang yang melakukannya karena kesadaran.

Kesadaran dan tuntutan kepatuhan memang mempunyai jalan yang berbeda, walaupun hasilnya mirip. Kesadaran merupakan buah dari penyadaran, interaksi antara tuntutan, tuntunan, dan penerimaan diri. Dan, butuh waktu agak lama agar kesadaran terlahir dari dalam diri anak.

Sementara, tuntutan kepatuhan muncul sebagai sebuah tekanan. Memang, tuntutan kepatuhan lebih cepat terlihat hasilnya daripada kesadaran. Tetapi, kelunturannya pun lebih cepat dari kebaikan yang dilakukan karena kesadaran.

Di sinilah, ayah ibu harus punya waktu yang memadai untuk bisa berinteraksi dengan anak. Tidak ada istilah waktu kuantitatif dan kualitatif. Waktu harus tersedia luang agar interaksi bisa berjalan alami, bukan sekedar on schedule. Sebuah proses pendidikan yang instan, juga akan menghasilkan kualitas yang instan.

Itulah kenapa umumnya anak-anak yang tumbuh kembang dari proses lingkungan alami di ‘kampung’ jauh lebih punya karakter daripada yang di perkotaan. Karena lingkungan, baik rumah maupun alam memberikan waktu luang yang begitu banyak sehingga mereka memiliki kesadaran yang kuat.

Kedua, utamakan rangsangan daripada ancaman.

Para Nabi dan Rasul yang Allah utus memberikan dua cara besar dalam menyadarkan umat. Yaitu, basyiran dan nadziran. Atau, kabar gembira dan peringatan. Perhatikanlah, Allah swt. mendahulukan penyebutan basyiran daripada nadziran.

Begitu pun cara perubahan yang bisa diperlakukan kepada anak. Memberikan anak rangsangan atau hal yang menyenangkan jika ia melakukan kebaikan, sebaiknya didahulukan daripada nadziran atau ancaman jika anak tidak mengerjakan yang baik.

Kebijakan ini akan mengkondisikan anak untuk fokus dan enjoy dengan kebaikan yang akan ia lakukan. Berbeda dengan ancaman yang menjadikan anak berada dalam bayang-bayang hukuman saat akan mengerjakan kebaikan. Sesuatu yang dilakukan dengan tidak disertai rasa nyaman dan menyenangkan sulit bisa berbekas dan menjadi karakter buat anak. (mh/foto:amusingfun)https://www.chanelmuslim.com/keluarga/langkah-membangun-karakter-islami-anak/20564/
Read more

Sunday 4 September 2016

KHUSUS WANITA HARUS WASPADA Jika Sering Upload Foto FACEBOOK

Hati-hatilah, photo yang anda unggah saat ini dapat DIBUGILK4N.! Pada beberapa pemakai sosial media GOOGLE PLUS, FaCEbooK dan lain-lain, Berhati-hatilah dalam mengunggah photo diri supaya tak jadi korban dari beberapa orang yg tidak bertanggungjawab yang dapat menelanjangi badan anda..

INI Sangatlah memalukan dan membuat anda hina, sebelum hal yang seperti ini terjadi, kalian mesti hati hati, itu peristiwa riil, mudah-mudahan kalian bukanlah orang yang menjadi korbannya.

Ketahuilah, didalam Photoshop ada tools editor yg dapat untuk ubah photo anda, tool itu dapat membuat gambar anda yg kenakan pakaian  menjadi bugil atau terlihat tel4njang. dan akan jauh  Lebih gampang lagi, bila pakaian yg anda gunakan berwarna putih.


Jadi untuk mereka  wanita, di anjurkan supaya tak meng-upload atau mengunduh photo anda di dalam facebook, juga twitter, atau GOOGLE PLUS dan lain-lain media sosial.

Serta, JANGAN Anda MEMAKAI BAJU PUTIH lantaran editor bakal lebih leluasa untuk ubah gambar anda.

Bantu SHARE status utama ini untuk kebaikan saudari-saudari kita. Mudah-mudahan yang menyebarkan info ini, tidak akan ada yang jadi Korban di keluarga Anda,, Amiiiinnn, Allah senantiasa Membantu Hambanya nya yang ingin Sharing kebajikan sesama!! sumber http :// tolongbagikan. blogspot.-com/http://www.medi4post.com. TOLONG SEBARKANLAH!!
Read more

Thursday 25 August 2016

Inilah Penyebab Anak Berbohong dan Cara Mencegah Agar Tidak Menjadi Kebiasaan

Sahabat Ummi, bermula dari senang melebihkan cerita atau menyembunyikan fakta, lama-lama  berbohong bisa jadi kebiasaan. Bagi sesosok anak yang kerap berbohong, andil orangtua dan lingkungan nyatanya besar juga. Meski kadang, mereka tak menyadarinya.

Suatu ketika dua anak asyik bercengkerama. Salah seorang di antaranya bercerita dengan penuh semangat: “Kemarin aku pergi sama Ayah ke Sea World, wah ikan di sana banyak deh.” Temannya segera menimpali dengan antusias yang setara dan tak mau kalah, “Aku juga sudah pernah ke sana. Di sana memang ikannya banyaaak banget.Kamu tau nggak di sana juga ada putri duyung. Kamu liat nggak?”


Anak kedua yang menimpali sepenuh hati ini nyatanya sama sekali belum pernah pergi ke Sea World. Ia hanya sering membaca tentang ikan laut dari buku. Ia lantas punya bayangan kalau di sana banyak ikan, di sana tentu ada putri duyung seperti yang ia baca dalam buku. Anak ini jelas telah berbohong dengan mengatakan pernah pergi ke tempat yang belum pernah dikunjunginya. Namun, dia merasa lancar saja merangkai info-info yang berkesesuaian dengan bayangannya soal apa itu Sea World dan keinginannya untuk bisa menyamai kisah temannya.


Sri Rahmawati, Psi, Psikolog Q Consultan Komplek Daarul Abidin, mengatakan orangtua perlu memiliki definisi yang jelas tentang bohong dan mampu membedakannya dengan fantasi. Mengetahui definisi ini penting untuk memahami fase berpikir anak. Karena pada salah satu tahapan perkembangan anak usia 4 hingga 6 tahun, memang ada tahapan yang namanya berpikir fantasi.

Dalam hal berbohong, anak tahu dan memahami bahwa apa yang dikatakan benar atau salah. Sebaliknya, untuk fantasi tidak. Dalam berfantasi, anak tidak mengetahui apakah perbuatannya itu benar atau salah. Maka, ketika anak kedua tadi mengatakan di Sea World ada putri duyung seperti yang ada di buku cerita, ini tentunya merupakan bagian dari khayalan anak-anak. Tapi, mengatakan ia pernah pergi ke Sea World padahal belum pernah jelas merupakan kebohongan.

Selain berpikir fantasi, cara berpikir anak usia 4-6 tahun pun masih sangat sederhana. Mereka bahkan seringkali mengkaitkan peristiwa yang terjadi di luar dirinya dengan dirinya. Misal, saat ditanya, “Kenapa langit berwarna biru?” Jawabannya polosnya bisa berbunyi, “Karena biru itu warna yang aku suka.”

Mengapa bohong?

Penyebab anak berbohong banyak sekali. Pertama, untuk melindungi diri (self defense). Bohong untuk alasan ini adalah yang paling sering dilakukan anak-anak ataupun orang dewasa. Biasanya anak berbohong karena dia tahu kalau dia bicara yang sebenarnya nanti akan mendapatkan hukuman dari orangtua atau guru. Contohnya, supaya tidak mendapat hukuman guru, anak mengatakan buku PRnya ketinggalan, padahal ia belum mengerjakan PR.    

Biasanya anak yang kerap berbohong demi untuk melindungi diri hidup di lingkungan yang juga kerap menerapkan hukuman yang keras. Jadi, untuk menghindari hukuman, anak menutupi fakta dengan kebohongan.

Kedua, berbohong untuk menolak mengakui (denial). Alasan ini sebenarnya hampir sama dengan self defense. Umumnya, dilakukan anak dengan menolak untuk mengakui kebenaran. Misalnya, anak menumpahkan tepung terigu dan mengotori meja dapur. Ketika ditanya siapa yang menjatuhkan, anak mengatakan tadi ada kucing lari yang menjatuhkan tempat terigu.

 Ketiga, berbohong untuk harga diri (ego strength)-nya. Contohnya, untuk membanggakan keluarganya anak mengatakan, “Aku punya mobil lima.” Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. Atau, seperti ilustrasi di atas, mengatakan sudah pernah pergi ke Sea World, padahal belum pernah.

 Untuk bisa menelaah lebih dalam alasan bohong anak, orangtua perlu melihat faktor-faktor lainnya. Seperti usia, tahap perkembangan dan latar belakang perbuatan. Memahami faktor tersebut sangat penting untuk mengetahui langkah perbaikan dan pencegahannya.

Tahap perkembangan kognitif anak

Bohong pasti menimbulkan kerugian. Namun, sejauh mana nalar anak bisa menangkap sejauh mana kerugian yang timbul akibat berbohong? Pertanyaan ini lebih jelasnya bisa kita lihat dari teori perkembangan kognitif yang dirumuskan oleh salah seorang tokoh psikolog perkembangan anak yang sangat terkenal, Jean Piaget.

Fase pertama, anak berbohong karena mengakselerasikan bohong dengan hukuman. Ia menghubungkan dalam pikirannya, bahwa kalau seseorang berbohong, pasti dapat hukuman. Maka, pada tahap ini, kalau misalnya ada seorang anak yang berbohong tapi tidak mendapat hukuman, bagi anak itu bohong akan menjadi sesuatu yang boleh. Fase ini seperti terkait apa yang dilakukan dengan respons yang diterima menganggapnya menjadi kaitan yang erat. Kalau ada A pasti ada B, begitu B-nya tidak ada, ia menganggap berarti bohong itu boleh.

 Fase kedua, anak sudah bisa mengaitkan bahwa bohong adalah perbuatan yang salah. Untuk tujuan apa pun, bohong itu salah. Artinya, anak sudah mengasosiasikan perbuatan bohong itu salah. Pada tahapan kedua ini cara berpikir anak sudah bisa lebih kompleks.

Fase ketiga, biasanya menjelang usia 12 tahun. Pada fase ini anak sudah bisa memahami konsep yang lebih abstrak. Anak bisa mengaitkan bohong itu sebagai perbuatan yang tidak benar karena akan menimbulkan konflik, kerugian besar seperti merugikan orang lain, membuatnya tidak disukai teman, dan kehilangan kepercayaan dari teman-teman.

Menariknya, bila ditinjau dari proses perkembangan cara berpikir anak, diketahui bahwa tingkat kemampuan berbohong sebenarnya menunjukkan tingkat kecerdasan anak. Sebab, dengan berbohong, anak mampu menggunakan fakta yang ada untuk suatu hal yang berbeda dengan faktanya. Disinilah pentingnya penanaman nilai dalam keluarga agar perilaku anak diarahkan sesuai dengan nilai agama.

Jadilah model kejujuran

Setiap orangtua tentulah ingin agar anaknya jujur. Tapi, tanpa sadar mereka justru sering mendorong anaknya untuk berbohong. Misalnya saat sedang tak ingin menerima tamu, sementara tiba-tiba datang tamu yang ingin menemui orangtua, maka untuk menghindari tamu itu, ibunya menyuruh anaknya berbohong. “Bilangin ya, Ibu nggak ada.”

Penerapan model perilaku seperti itu tentu akan memberikan andil pada pembentukan kebiasaan bohong pada anak-anak. Anak akan berpikir, “Ibu kan ada, tapi aku diminta bilang nggak ada. Ibu bohong dong. Ibu saja bohong, jadi aku juga boleh bohong dong.,”

Maka, model perilaku yang benar dari orangtua menjadi sangat penting untuk membentuk kebiasaan berkata dan berperilaku jujur pada diri anak. Sri juga mengingatkan, untuk menanamkan nilai kejujuran secara kuat di dalam keluarga, maka nilai ini harus terus-menerus diulang, baik dengan contoh teladan maupun melalui cerita-cerita hikmah dan terus disosialisasikan.

Begitupun, jangan langsung panik ketika anak ketahuan berbohong. Sri Rahmawati menyarankan agar orangtua melakukan langkah berikut. Pertama, periksa terlebih dahulu apakah ucapannya itu fantasi atau bukan. Pada anak prasekolah, di saat cara berpikir mereka masih sangat sederhana seringkali ucapannya bukan bohong tapi fantasi. Namun, pada anak usia SD, dimana fantasi sudah mulai berkurang dan cara berpikirnya sudah lebih abstrak, maka kita perlu waspada. Apakah perbuatan atau perkataanya itu dilakukan untuk mengecoh orang lain atau untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Bila ada tujuan itu, maka perbuatan itu termasuk kategori berbohong dan harus diluruskan.

Kedua, berikan konsekuensi. Konsekuensi itu sangat penting agar anak tidak mengulang perbuatannya. “Orangtua harus tegas, kadang-kadang seringkali kebohongan kecil yang dilakukan anak tidak segera diluruskan orangtua, akhirnya jadi kebiasaan,” tegas psikolog yang tengah menyelesaikan studinya di pascasarjana UI ini. Sri menyontohkan, bila anak pulang sekolah membawa tempat pensil dan mengatakan bahwa itu adalah pemberian temannya, jangan langsung percaya? Segera cek, apakah benar pemberian teman ataukah milik temannya yang diambil? Bila dibiarkan, bisa jadi kebiasaan.

Sebenarnya konsekuensi dalam psikologi ini jadi tahap terakhir setelah model, pembiasaan, diskusi, baru ada hukuman. “Kalau langsung hukuman, biasanya internalisasi bahwa bohong itu salah bukan sesuatu yang melekat,” tutur ibu dari 5 orang anak ini.

Mengetahui alasan anak berbohong juga akan membantu orangtua dalam memberikan konsekuensi yang pas. Bila anak berbohong untuk melindungi temannya, maka kita perlu bersyukur bahwa di satu sisi, anak memiliki solidaritas yang baik. Namun, orangtua perlu menjelaskan agar anak tidak menganggap tindakan bohongnya dibenarkan dan boleh diteruskan. Jangan sampai karena takut mendapatkan hukuman, anak justru membuat kebohongan lain di balik kebohongannya. Kuncinya di sini adalah komunikasi antara orangtua dan anak harus berjalan baik tanpa sumbatan.

Tetapi yang paling penting, tanamkan selalu nilai kejujuran pada keluarga. Dan untuk itu, tak ada cara terbaik kecuali kita memulai dari selalu berkata dan berperilaku jujur pada diri sendiri. (Sarah Handayani/ wawancara: Rahmi) sumber http://www.ummi-online.com/inilah-penyebab-anak-berbohong-dan-cara-mencegah-agar-tidak-menjadi-kebiasaan.html
Read more

Kata-kata Ajaib yang Membuat Suami Meleleh | ISTRI MESTI TAU INI

Inilah Kata-kata Ajaib yang Membuat Suami Meleleh. Simak selengkapnya…

Sahabat Ummi, dalam kehidupan berumahtangga, ekspresi yang benar akan mampu mengikatkan dua hati dalam rasa kasih dan sayang. Berikut sadurannya dari beberapa sumber pernikahan.

    Kamu Ganteng dan Keren, deh, Mas

Bagi laki-laki, daya tarik fisik yang berhubungan dengan seksualitas sangatlah penting diakui oleh pasangannya. Itu adalah sebuah pertanda bahwa ia diakui dan diinginkan oleh pasangannya. Jangan hanya bintang film atau drama Korea aja yang dipuji ya!

    Aku Akan Menyesal Jika Tidak Menikah dengan Kamu



Perkawinan yang membahagiakan pasangan membuat suami merasa aman dan nyaman dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pasangan yang baik. Suami merasa dibutuhkan dan meyakini bahwa pasangannya telah mendapatkan teman hidup yang tepat. Hal ini bisa meningkatkan rasa percaya diri suami. Tapi jangan terlalu gombal ya. Suami menyukai hal-hal yang spontan dan jujur.

    Kamu Kuat Sekali

Perlu sekali untuk menunjukkan bahwa suami adalah orang yang sangat kuat saat ia mampu membantu kita mengangkat jemuran, memindahkan perabotan, dan bahkan mengangkat kita ke dalam kamar. Saat itu terucap, suami akan semakin yakin bak Superhero, kita membutuhkannya, dan tentu saja ia juga membutuhkan kita.

    Terimakasih Sudah Menjadi Suami dan Ayah yang Hebat

Bagi suami yang merupakan manusia yang selalu seperti anak kecil, mengemban tugas-tugas barunya sebagai suami dan ayah sungguhlah membutuhkan usaha yang kuat. Teruslah berikan pujian bahwa ia bisa melakukannya, bahwa ia benar-benar dibutuhkan hingga ia merasa menjadi orang yang sangat berharga di tengah-tengah keluarganya.

    Terima Kasih Sudah Membetulkan Mesin Cuci

Suami sering takjub dengan kemampuan seorang istri mengerjakan pekerjaan-pekerjaaan rumah. Tapi ia akan merasa senang jika diakui memiliki kelebihan dalam menemani istri melakukan tugas-tugas rumah yang membutuhkan ketrampilan yang sedikit lebih macho. Pujilah ia, maka ia akan berusaha keras untuk menunjukkan kemampuannya dalam merawat kelengkapan rumah tangga. Dengan demikian, kita juga bisa berhemat, bukan?

Foto ilustrasi: google

Profil Penulis:

Santy Musa, S.Psi adalah seorang ibu rumah tangga dan penulis lepas yang menyukai dunia wanita dan hal-hal yang berhubungan dengan eksistensialisme. Telah menerbitkan beberapa buku dan menjadikan kegiatan menulis sebagai penjaga pikiran. Dapat ditemui di Twitter @qonitamusa dan Facebook Santy Martalia Musa.
sumber http://www.ummi-online.com/detailpost/kata-kata-ajaib-yang-membuat-suami-meleleh
Read more

Jadi Anak Sholehah Dulu. Baru Kemudian Jadi Istri Sholeha

Sebelum menikah kamu pasti bercita-cita kelak ingin menjadi istri yang solehah dan taat pada suami. Kamupun mulai membayangkan bagaimana nantinya merawat suamimu dan juga anak-anakmu.

Tapi alangkah baiknya jika saat ini yang harus kamu pikirkan adalah, menjadi anak solehah dulu ketimbang membayangkan yang masih belum terjadi. Semua wanita itu pasti bisa menjadi istri solehah aslakan mau tapi tidak semuanya bisa menjadi anak solehah karena saat menikah kelak mereka cendrung berubah dan tidak lagi menjadi anak yang berbakti.



Kalau Kamu Bisa Menjadi Anak yang Solehah Dan Berbakti Pada Orangtua Kamu Pasti Bisa Menjadi Istri Yang Solehah

Kalau Kamu Bisa Menjadi Anak yang Solehah Dan Berbakti Pada Orangtua Kamu Pasti Bisa Menjadi Istri Yang Solehah

Kalau kamu berhasil menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada kedua orangtuamu dan keluargamu, kamu pasti bisa menjadi istri yang solehah bagi suamimu kelak. Karena kamu sudah terbiasa menjadi anak solehah kelak kamupun akan menjadi sangat mudah menjdi sosok yang solehah untuk keluargamu sendiri.

Karena Melayani Suami Dengan Baik Juga Tidak Jauh Berbeda Dengan Melayani Kedua Orangtuamu Dengan Baik

Karena Melayani Suami Dengan Baik Juga Tidak Jauh Berbeda Dengan Melayani Kedua Orangtuamu Dengan Baik

Pada dasarnya menjadi anak solehah dan menjadi istri solehah itu tidak jauh berbeda. Sama-sama berbakti pada orang yang mencintai kita, entah itu mulai dari hal sepele mengikuti semua nasehat dan larangannya hingga mengerjakan semua pekerjaan rumah agar memudahkan kedua orangtua atau suami menjalankan aktifitas sehari-hari.

Kapan Lagi Akan Berbakti Pada Orangtua Kalau Bukan Sekarang? Karena Ketika Menikah Nanti Kamu Harus Lebih Berbakti Pada Suamimu

Kapan Lagi Akan Berbakti Pada Orangtua Kalau Bukan Sekarang? Karena Ketika Menikah Nanti Kamu Harus Lebih Berbakti Pada Suamimu

Kalau bukan sekarang, lalu kapan lagi kamu akan berbakti pada orangtuamu? Karena kelak ketika kamu sudah dinikahi oleh seorang laki-laki, maka kamu lebih wajib untuk berbakti pada suamimu dan kamu harus menerima kenyataan jika kemudian hari menyesal karena tidak bisa berbakti pada kedua orangtuamu.

Tidak Membangkan Pada Orang Tua Juga Akan Membiasakan Kamu Untuk Tidak Membangkan Pada Suamimu Kelak
Tidak Membangkan Pada Orang Tua Juga Akan Membiasakan Kamu Untuk Tidak Membangkan Pada Suamimu Kelak

Terbiasa menjadi anak yang suka mendengarkan dan menurut pada orangtuamu. Kelak hal itu juga akan membuatmu tidak kesulitan untuk menuruti perintah suamimu, meskipun dia adalah sosok yang baru dalam kehidupanmu.

Caramu Memperlakukan Orangtuamu Saat Ini Adalah Cerminan Caramu Memperlakukan Suamimu Kelak

Caramu Memperlakukan Orangtuamu Saat Ini Adalah Cerminan Caramu Memperlakukan Suamimu Kelak

Jika kamu sudah pantas disebut sebagai anak yang baik karena mampu memperlakukan orangtuamu dengan samangat bijak. Bisa dipastikan kalau kamu bakalan mampu memperlakukan suamimu dengan baik dalam keadaan apapun.

Jika Kamu Sukses Mendidik Dan Memberikan Contoh Yang Baik Pada Adik-Adikmu Maka Bisa Dipastikan Kamu Juga Bakalan Mampu Mendidik Anak-Anamu Kelak
Kalau kamu sudah sukses mendidik adik-adikmu, membeerikan contoh yang baik. Kelak kamu tidak akan kesulitan untuk mendidik anak-anakmua juga. Mendidik anak-anak dan adik juga tidak jauh beda, malah lebih mudah mendidik anak-anakmu ketimbang adik-adikmu. Karena ikatan emosional antara anak dan orangtua lebih dekat.
sumber http://duapah.com/jadi-anak-sholehah-dulu-baru-kemudian-jadi-istri-sholeha/
Read more

Wednesday 24 August 2016

9 Kalimat Sederhana Ini Membuat Suami Selalu Cinta Istri | WANITA PERLU TAU

Sahabat Ummi, perjalanan hidup kita setelah menikah akan senantiasa dilalui bersama pasangan (suami).  Dan itu adalah waktu yang tidak pendek, melainkan sangat panjang. Pernikahan hanya butuh sehari namun setelahnya dibutuhkan waktu yang panjang untuk membuktikan komitmen dari kedua pihak.

Banyak hal yang akan terjadi dalam pernikahan, baik suka maupun duka dan untuk membangun hubungan pernikahan yang harmonis diperlukan fondasi yang kuat. Salah satunya adalah menjaga komunikasi yang positif dan hal ini seharusnya dibangun sejak dini. Kedua pihak berkewajiban menjaga komunikasi dengan pasangan agar selalu mesra dari hari ke hari.


Berikut ini adalah kalimat yang meskipun sederhana namun pada dasarnya selalu ingin didengar pasangan kita dan membuatnya semakin cinta:

1.Hati-hati, sayang…

Ucapkan hal itu saat suami akan pergi bekerja atau bepergian. Hal ini menunjukkan bahwa istri sangat peduli pada keselamatan suami.

2.Terima kasih, sayang…

Kalimat sederhana ini sangat penting dalam pernikahan. Ketika kita mengucapkan "Terima kasih, sayang" pasangan akan merasa menerima penghargaan dan dihargai dan akan membuat dia semakin bersemangat lagi untuk saling memberikan pelayanan terbaik dalam keluarga.

3.Ganteng banget hari ini…

Terkesan gombal? Jangan salah, laki-laki juga suka dengan pujian. Meski umur makin bertambah, rambut mulai memutih, tapi sebenarnya suami semakin matang dalam karir dan kepribadian. Maka, jangan biarkan dia merasa tak menarik lagi. Kalimat ini membuat suami tetap merasakan istri tak hilang kekaguman atas dirinya.

4.Mau dimasakkan apa nanti?

Urusan perut juga penting loh. Saat kita menanyakan hal ini, suami akan membayangkan makanan kesukaannya dan hal ini mengalirkan efek positif dalam pikirannya. Membayangkan masakan favorit menunggu di rumah akan membuat suami semangat untuk makan dirumah bersama keluarga.

5.Aku beruntung menjadi pendampingmu

Ingat, begitu banyak yang suami telah lakukan untuk istri dan anak-anaknya. Dari membetulkan kran yang bocor, mengganti lampu yang mati hingga mencari nafkah. Semua dilakukan untuk keluarganya. Kalimat ini menunjukkan syukur istri terhadap suami.

6.Apa yang bisa aku bantu, Sayang

Meskipun kalimat ini terdengar sederhana namun terkadang dalam pernikahan tidak sering diucapkan. Menjadi istri yang senantiasa siap untuk menolong ataupun menawarkan pertolongan akan menghadirkan suasana yang positif sehingga tercipta suasana saling peduli.

7.Kamu memang suami yang hebat

Hargai suami atas pencapaian prestasi yang diraih. Hal ini akan menumbukan semangatnya dalam menghasilkan yang terbaik setiap saat.

8.Kita pasti bisa lalui masalah ini bersama-sama

Disaat ada masalah, yakinkan suami bahwa istri akan senantiasa setia disampingnya dan siap untuk menjalani cobaan bersama-sama. Kalimat sederhana ini dapat menumbuhkan kembali harapan dan menumbuhkan kekuatan untuk terus melangkah dan mencari solusi bersama-sama.

9.Yuk, kita buat perencanaan berlibur yang menyenangkan

Siapa sih yang tidak suka berlibur? Membuat perencanaan berlibur bersama-sama tentu sangat menyenangkan. Suami dan istri bisa saling mengungkapkan keinginannya sehingga suasana senantiasa hangat.

Nah, sederhana bukan. Yuk mulai jalin komunikasi yang senantiasa positif kepada suami sehingga dia nyaman mendiskusikan kegagalan, dan ketidakmampuannya senyaman saat ia membicarakan kelebihan, kesuksesan, dan kemampuannya.

Foto ilustrasi: google

Profil Penulis:

Artis Hardiyati ~ Menulis untuk menebar semangat kebaikan, Fb: artis hardiyati, blog:
sumber http://www.ummi-online.com/9-kalimat-sederhana-ini-membuat-suami-selalu-cinta-istri.html
Read more

Friday 19 August 2016

Menikahlah Sebelum Mapan, Agar Kelak Anak Kamu Tahu Betapa Kerasnya Hidup Ini

Banyak pasangan muda yang memilih menunda untuk menikahi kekasihnya dengan alasan masih nunggu mapan atau memantaskan diri dan alasan lainnya yang intinya belum siap dari segi finansialnya.

Masuk akan sih alasan mereka karena berkeluarga itu butuh materi tidak cukup dengan hanya bermodalkan cinta saja. Karena meskipun cinta itu berharga dan tidak dapat ternilai harganya tetap saja tidak dapat dijadikan jaminan buat membeli kebutuhan hidup.


Sebenarnya jika kamu sudah mersa yakin bisa amanah pada tanggung jawab keluarga, lebih bagusnya kamu menikah sebelum kamu mapan. Asalkan wanita yang ingin kamu nikahi itu mau kamu ajak untuk membangun masa depan keluarga agar mapan.

Dengan diajak berjuang hidup bersama dari bawah, pasanganmu dan kamu akan saling mengerti saling mengharga, saling memburtuhkan dan saling mendukung serta saling mempercayai satu sama lain. Banyak hal yang Bisa Kamu dapatkan jika memutuskan untuk menikah sebelum mapan.


Pertama Kamu Harus Memastikan Kesiapan Calonmu Dengan Kemungkinan yang Akan Terjadi Karena Menikah Sebelum Mapan

Sebelum memutuskan untuk menikah saat kamu masih belum punya apa-apa kamu harus terlebih dahulu menyakinkan kesediaan pasangan kamu untuk diajak berjuang agar bisa hidup mapan. Beritahu dia mapan yang kamu maksud itu seperti apa agar kelak saat pernikahanmu sedan tidak di atas alias mengalami kesulitan istrimu tidak protes, marah atau merasa tidak tahan dengan cobaan yang sedang dihadapi dalam kehidupan rumah tanggamu dengan dia.

Kamu Bisa Melihat Dan Mengukur Seberapa Besar Cinta Dan Kesetian Istrimu Setelah Menikah
Dengan mengajak pasanganmu menikah saat kamu masih belum mapan, kamu secara tidak langsung bisa mengukur dan melihat seberapa besar pasangan kamu mencintai kamu. Apakah dia akan tetap setia dan mencintai kamu saat kamu tidak memiliki apa-apa. Apakah dia tetap bersedia mendampingi kamu dalam keadaan apapun. Kalau mereka gak tahan lalu memilih minta dipulangkan keruma orangtuanya itu tandanya dia cinta dengan apa yang ada pada diri kamu.

Kamu Bisa Melihat Seberapa Besar Kesabaran Istri Kamu, Dan Bisa Melihat Apakah Dia Termasuk Orang yang Bermuka Dua atau Tidak

Dengan menikahi kekasihmu sebelum mapan, maka kamu seacara tidak langsung juga bisa mengukur kesabarannya. Biasanya seorang wanita atau istri kalau lagi gak punya uang atau gak pegang uang mudah emosi, lalu marah-marah karena tidak bisa melakukan hal-hal, atau membeli sesutu yang ia inginkan sebelum menikah. Nah dari sinilah kamu bisa melihat kesabarannya kalau ia tetap tidak marah dan tidak mengeluh atau menuntut kamu berarti dia memang sabar. Dia yang tidak sabar akan protes dengan mengungkit-ngungkit kata ‘dulu sebelum menikah’.

Dengan Menikah Sebelum Mapan Seseorang Akan Menghadapi Pasangannya Dengan Penuh Penghargaan

Rasa menghargai pasangan itu akan semakin tinggi karena ia sadar bahwa dalam diri pasangannya ada sisi-sisi yang akan menyempurnakan dirinya. Yang akan selalu sabar dengan seberapa besar penghasilanmu, kekuranganmu, usahamu, kerja kerasmu dan usahamu untuk membuktikan bahwa kamu bertanggung jawab penuh pada pasangan kamu.  Selain itu juga membantumu terhindar dari merendahkan pasanganmu dengan alasan semua kekayaan yang kamu miliki saat ini adalah hasil kerja kerasamu seorang.

Dengan Menikah Sebelum Mapan Kamu Juga Bisa Memperlihatkan Dan Mengajarkan Anak-Anakmu Tentang Betapa Kerasnya Hidup Ini
Dengan mengajak berjuang sejak dari bawah, kelak kamu akan bisa mengajarkan dan menunjukkan pada anak-anakmu tentang betapa kerasnya hidup ini lewat cerita-cerita yang sudah kamu alami, dengan menceritakan seperti apa perjuangnmu untuk bisa tetap bertanggung jawab sebagai sorang suami dan seorang ayah. Dari situlah kamu bisa membantu anak-anakmu untuk lebih menghargai hidup, tanggung jawab, perbedaan. Selain itu juga membantu mereka untuk bisa hidup selalu sederhana dan bersahaja.

Dengan Begitu Kelak Anak-anakmu Akan lebih Menghargai Usaha Dan Kerja Keras Kedua Orangtuanya
Tahu betapa kerasnya kedua orangtuanya untuk mendapatkan uang demi bisa mencukupi kebutuhan keluarganya, juga akan membantu anak-anakmu lebih mencintai dirimu, tidak menjadi sombong, tidak boros, tidak nakal. Tentu mereka akan mencontoh pribadi ayahnya yang memiliki kemauan keras dan tanggung jawab. Mereka juga akan memiliki keperibadian yang tidak mudah mengeluh apalagi kalau mereka bisa menyaksikan perjuangan kamu dari awal.

Satu pesan dari bapak Adriano Rusfi, atau lebih akrabnya sering dipanggil Bang Aad soal istilah Menikahlah Sebelum Mapan
“Menikahlah sebelum mapan. Agar anak-anak anda dibesarkan bersama kesulitan-kesulitan anda. Agar anda dan anak-anak anda kenyang merasakan betapa ajaibnya kekuasaan Allah. Jangan sampai anda meninggalkan anak-anak yang tak paham bahwa hidup adalah perjuangan”
sumber http://duapah.com/menikahlah-sebelum-mapan-agar-kelak-anak-kamu-tahu-betapa-kerasnya-hidup-ini/
Read more

Thursday 18 August 2016

Duhai Ibu… Jangan Katakan 8 Hal ini pada Anakmu

Thabrani meriwayatkan dari Jabir Bin Samurah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Salah seorang di antara kalian mendidik anaknya, itu lebih baik baginya dari pada menyedekahkan setengah sha’ setiap hari kepada orang-orang miskin.”

Seorang ibu adalah pendidik pertama dan utama untuk anak-anaknya,  oleh karena itu, sebagai ibu kita perlu meng-upgrade diri tiap hari agar bisa mendidik anak-anak kita sesuai dengan zaman di mana mereka hidup.

“Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu,” demikian pesan Khalifah Kedua Umat Islam, Umar bin Khaththab. Pesan yang sungguh singkat dan mudah diingat.


Salah satu cara mendidik anak tentu saja melalui perantara lisan, sayangnya… banyak orangtua khususnya ibu, yang belum memahami pentingnya menjaga kata-kata di depan anak, karena dapat berpengaruh besar pada perkembangan diri, psikologis, dan konsep diri anak.

Berikut ini, 8 hal yang sebaiknya tidak dikatakan kepada anak, terutama usia sampai dengan tujuh tahun:

1. Memberikan Pernyataan Negatif tentang Diri Anak

“Kamu anak yang pelit!”

“Kamu pemalas!”

“Kamu gendut!”

“Kamu nakal!”

Jenis pernyataan semacam itu dapat menyakiti perasaan anak-anak. Mereka akan menjadi seperti  yang orang tua mereka katakan. Sungguh berbahaya, mengingat kata-kata seorang ibu bisa berarti doa untuk anak-anaknya.

Sebaliknya, katakanlah hal-hal positif kepada anak. Jika anak menerima nilai buruk, jangan mengatakan, “Kamu begitu bodoh!”; Katakan sesuatu yang lain. Sebagai contoh, katakanlah, “Jika kamu belajar lebih baik, kamu akan mendapatkan nilai yang lebih baik daripada ini karena kamu sebetulnya adalah anak pintar.” Bukankah kata-kata seperti ini akan lebih menenangkan hati anak kita?

2. Jangan katakan “Jangan Ganggu, Ibu Sibuk!”

Hal ini tampaknya seperti hal yang normal. Seorang ibu sibuk memasak di rumahnya. Atau ayah sibuk membaca berita menarik di koran. Atau mungkin juga melanjutkan tugas yang dibawa dari kantor. Lalu ia mengunci diri di kamarnya. Tiba-tiba anak datang dan meminta dia untuk sebuah bantuan. Dalam situasi yang ketat, orang tua dapat berteriak pada anak itu, “Jangan ganggu aku! Aku sibuk! ”

Menurut Suzette Haden Elgin PhD., penulis yang juga seorang pelatih bela diri verbal dikutip dari parenting.com, bahwa jika orang tua bertindak seperti itu, anak-anak mungkin merasa tidak berarti karena jika mereka meminta sesuatu pada orang tua mereka, mereka akan diberitahu untuk pergi.

Bayangkan Sahabat Ummi… Jika sikap seperti itu diterapkan pada anak-anak kita, maka sampai mereka tumbuh dewasa, kemungkinan besar mereka akan merasa tidak ada gunanya berbicara dengan orangtua.

Di sisi lain, Suzette menyarankan bahwa jika memang sedang benar-benar sibuk, cobalah alihkan perhatian anak-anak untuk melakukan kegiatan lain sebelum kita membantu mereka. Misalnya, jika mereka meminta bantuan dalam melakukan pekerjaan rumah mereka dan kondisinya kita sedang benar-benar sibuk, mintalah mereka untuk melakukan aktivitas lain terlebih dahulu seperti menonton TV. Lalu kemudian, datanglah kepada mereka untuk membantu, asalkan gangguan tersebut tidak terlalu lama.

3. Jangan katakan “Jangan Menangis!”

Berurusan dengan anak-anak yang bertengkar dengan teman-teman mereka atau merasa kecewa karena perlakuan tertentu harus dilakukan secara bijaksana. Tidak perlu untuk memarahi atau meminta anak-anak anda untuk tidak cengeng. Banyak anak yang mengalami hal tersebut, orang tua mengatakan pada mereka, “Jangan cengeng!”, “Jangan sedih!”, “Jangan takut!”

Menurut Debbie Glasser, seorang psikolog anak, mengatakan kata-kata tersebut akan mengajarkan anak-anak bahwa perasaan sedih adalah sesuatu hal yang tidak umum, bahwa menangis bukanlah hal yang baik, sedangkan menangis sendiri merupakan ekspresi dari emosi tertentu yang setiap manusia miliki.

Oleh karena itu, untuk menangani masalah ini, akan lebih baik untuk meminta anak-anak menjelaskan apa yang membuat mereka sedih. Jika mereka merasa diperlakukan tidak adil oleh teman-teman mereka, jelaskan pada mereka bahwa perilaku teman-teman mereka adalah tidak baik.

Dengan memberikan mereka gambaran perasaan yang mereka rasakan, orang tua telah memberikan mereka pelajaran empati. Anak-anak yang menangis akan segera menghentikan atau setidaknya mengurangi tangisan mereka.

4. Jangan Membanding-bandingkan Anak

“Lihatlah kakakmu, dia bisa melakukannya dengan cepat. Mengapa kamu tidak bisa melakukannya juga?”

“Temanmu bisa menggambar dengan bagus, kenapa kamu tidak?”

“Dulu ketika kecil ibu bisa begini begitu, masa kamu tidak bisa?!”

Perbandingan  hanya akan membuat anak anda merasa bingung dan menjadi kurang percaya diri. Anak-anak bahkan mungkin membenci orang tua mereka karena mereka selalu mendapatkan perlakuan buruk dari perbandingan tersebut (terhadap kakak, adik, atau anak-anak lain), sedangkan perkembangan setiap anak berbeda.

Daripada  membandingkan anak-anak, ibu sebaiknya membantu untuk menyelesaikan persoalannya. Misalnya, ketika anak mengalami masalah mengenakan pakaian mereka sementara saudara mereka bisa melakukannya lebih cepat, orang tua harus membantu mereka untuk melakukannya secara benar.

5. Jangan katakan “Tunggu Ayah Pulang ya! Biarkan kamu dihukum ayah”

Ada kalanya seorang ibu berada di rumah bersama anak-anak mereka tetapi tanpa ayahnya. Ketika anak-anak melakukan kesalahan, ibu tidak segera memberitahu anak-anak tentang kesalahan yang mereka buat. Si ibu hanya mengatakan, “Tunggu sampai ayahmu pulang.” Ini berarti menunggu sampai ayahnya yang akan menghukum nanti.

Menunda mengatakan kesalahan hanya akan memperburuk keadaan. Ada kemungkinan bahwa ketika seorang ibu menceritakan kembali kesalahan yang dilakukan anak-anak mereka, ibu malah membesar-besarkan sehingga anak-anak menerima hukuman yang lebih dari seharusnya.

Ada kemungkinan juga orang tua menjadi lupa kesalahan anak-anak mereka, sehingga kesalahan yang seharusnya dikoreksi terabaikan. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk tidak menunda dalam mengoreksi kesalahan yang dilakukan anak-anak sebelum menjadi lupa sama sekali, dan

6. Jangan Terlalu mudah dan berlebihan memberi pujian

Rupanya, memberikan pujian dengan mudah juga bukan hal yang baik. Memberikan pujian dengan mudah akan terkesan “murah”. Oleh karena itu jika seorang anak melakukan sesuatu yang sederhana, tidak perlu memuji dengan “Luar Biasa! Luar Biasa!” Karena anak secara alamiah akan mengetahui hal-hal yang dia lakukan dengan biasa-biasa saja atau luar biasa.

Yang perlu diperhatikan juga, pujilah  sikap anak kita, dan jangan memuji dirinya atau hasil perbuatannya. Sekiranya ia mendapat hasil bagus di sekolah, pujilah “Alhamdulillaah, Ibu bangga dengan kerja keras kamu sehingga kamu mendapat nilai baik!”

Jika kita memuji hasil yang dilakukan anak dan bukan sikapnya, sangat mungkin anak kita akan berfokus pada hasil dan tidak peduli dengan sikap/ karakter yang baik, misalnya… demi mendapat nilai ujian bagus, anak akan rela mencontek atau bertanya pada teman ketika ujian.

7. Jangan Katakan “Kamu Selalu…” atau “Kamu tidak pernah…”

Janganlah melontarkan kalimat dengan “Kamu selalu….” atau “Kamu tidak pernah…”. Memang, kata-kata ini kadang refleks langsung terucap oleh orangtua, namun hindarilah penggunaan kalimat ini.

“Hati-hati, kedua kata-kata itu ada makna di dalamnya. Di dalam pernyataan “Kamu selalu…” dan “Kamu tidak pernah” adalah label yang bisa melekat selamanya di dalam diri anak,” ujar Jenn Berman PhD, seorang psikoterapis.

Berman mengungkapkan, kedua pernyataan yang kerap dilontarkan oleh orang tua ini akan membentuk kepribadian anak. Anak-anak akan menjadi seperti apa yang dikatakan terhadap dirinya. Bila orangtua mengatakan sang anak selalu lupa menelepon ke rumah jika pulang terlambat, maka ia akan menjadi anak yang tidak pernah menelepon ke rumah.

“Sebaliknya, bertanyalah kepada anak tentang apa yang bisa orangtua lakukan untuk membantu dia mengubah kebiasaannya. Misalnya, ‘Ibu perhatikan kamu sering lupa membawa pulang buku pelajaran ke rumah. Apa yang bisa Ibu bantu supaya kamu ingat untuk membawa bukumu pulang?’. Pernyataan seperti itu akan membuat anak merasa terbantu dan nyaman,” jelas dr Berman.

8. Jangan katakan “Bukan begitu caranya, sini biar ibu saja!”

Pernyataan lainnya yang harus kita hindari adalah “Bukan begitu caranya. Sini, biar Ibu saja.” Biasanya orangtua mengeluarkan pernyataan ini jika mereka meminta anak membantu sebuah pekerjaan, namun anak tidak melakukannya seperti yang dikehendaki. Dr Berman mengatakan, orang tua harus menghindari pernyataan ini.

“Ini sebuah kesalahan, karena ia (anak) menjadi tidak belajar bagaimana caranya. Daripada berkata demikian, lebih baik ibu melakukan langkah kolaboratif dengan mengajak anak melakukan pekerjaan itu bersama sambil  ibu menjelaskan bagaimana cara melakukannya,” saran dr Berman. (ummi-online/akhwatmuslimah)http://www.akhwatshalihah.net/2016/01/duhai-ibu-jangan-katakan-8-hal-ini-pada-anakmu.html
Read more

Wednesday 17 August 2016

Ingin Mendapatkan Jodoh yang Baik di Hadapan Allah? Lakukan Tips Berikut ini

Pastinya bagi umat Muslim, sudah sangat hafal dengan isi dari Surat An Nuur ayat 26 bahwa “Laki-laki yang baik akan mendapatkan perempuan baik, dan laki-laki pezina akan mendapatkan perempuan pezina”.

Makna dari ayat tersebut sangat dalam karena memang itu adalah sebuah keniscayaan atau hal yang telah ditetapkan oleh Allah, artinya mutlak.


Jika pun ada perempuan baik yang mendapatkan lelaki buruk seperti halnya Asiyah istri Firaun yang kejam, atau lelaki baik seperti Nabi Nuh yang mendapatkan istri pembangkang, Allah sendiri yang tahu tentang perhitungan tersebut.

Dengan adanya ayat tersebut, harusnya hamba Allah taat dan berusaha memperbaiki diri sebelum meminta yang baik kepada Allah, karena secara otomatis Allah akan hadiahkan yang baik kepada orang yang baik pula.

Lalu, selain memperbaiki diri, usaha atau ikhtiar apa lagi sih yang perlu kita lakukan untuk bisa mendapatkan jodoh baik-baik di hadapan Allah?

Proses yang Baik
Mendapatkan jodoh yang baik tak bisa dengan cara ikhtiar yang buruk. Coba bayangkan, jika kita berpacaran dengan bebas dengan lawan jenis, kemana-mana berdua, bahkan na’udzubillah sampai berzina.

Hmm, bagaimana Allah tak murka dengan hal tersebut? Maka jika ingin mendapatkan jodoh yang baik, lakukan ikhtiar dengan proses yang baik. Jangan merusak atau mau dirusak orang lain ya? Hehehe.

Proses yang baik bisa dengan ta’aruf, yaitu melakukan perkenalan secukupnya, dengan tentunya ada pendamping yang bisa dipercaya akhlaq dan agamanya, lalu menjauhi perbuatan dosa, dan langsung berkomitmen pada pernikahan.

Meminta Kepada Orang Baik

Jika ternyata tak ada kenalan kamu yang bisa nyantol, tak usah putus asa. Kamu bisa meminta orangtua untuk mencarikan kenalan yang baik untuk kamu peristri atau dijadikan suamimu.

Orangtua tak mungkin akan menjatuhkan anaknya sendiri dalam keburukan maka mereka pasti akan mencarikan yang baik dan terbaik pula.

Namun jika ternyata pilihan orangtua kurang berkenan di hatimu, kamu bisa meminta dikenalkan oleh teman atau sahabat yang kamu percaya kebaikan akhlaq dan agamanya, atau bisa juga minta dicarikan ulama.

Memperbanyak Sedekah dan Silaturahim


Percaya atau tidak, memang janji Allah itu nyata. Bahwa sesiapa yang memperbanyak kebaikan akan Allah ganjar dengan kebaikan berlipat-lipat kali dari yang dilakukannya tersebut.

Bagi yang sudah menikah, cobalah bertanya, bagaimana bisa cepat bertemu jodoh dan menjalani kehidupan yang bahagia, maka sebagian besar jawaban mereka pasti karena banyak kenalan.

Lalu darimana bisa mendapat banyak kenalan? Ya karena silaturahim yang diperkokoh, hubungan baik dengan sesama umat Muslim, serta sedekah yang dapat mempererat silaturahim tersebut.

Kita juga tak tahu bukan, dari sekian banyak manusia yang ada di bumi ini, yang mana jodoh kita. Karena tugas kita hanyalah ikhtiar, berdo’a, dan tawakkal. Maka lakukan semua karena taat kepada Allah.

Bisa jadi jodoh kita adalah teman dekat, bisa jadi juga orang yang dikenalkan oleh teman dekat, dan seterusnya. Maka menjaga hubungan baik dengan silaturahim adalah salah satu jalan mempermudah rezeki dan jodoh.
sumber http://www.tandapagar.com/ingin-mendapatkan-jodoh-yang-baik-di-hadapan-allah-lakukan-ikhtiar-ikhtiar-berikut/
Read more

Sunday 14 August 2016

Pertanyaan Wajib Sebelum Menikah | BACALAH SUPAYA ANDA BAHAGIA NANTI

Pernikahan akan mengikat dua orang berbeda dalam satu ikatan abadi. Maka itu ada beberapa hal yang harus dibicarakan lebih dulu untuk mengetahui pandangan masing-masing akan kehidupan pernikahan itu. Jangan sungkan menanyakannya karena isu-isu ini penting bagi kehidupan rumah tangga. Jangan sampai hal-hal ini menjadi duri daging ketika Anda tengah mengarungi bahtera pernikahan.

Apakah kamu mau punya anak?


Jika iya, berapa banyak? Bagaimana jika seandainya kita tidak bisa punya anak? Kalau kamu tidak mau punya anak, bisakah alasannya dibagi denganku?

Kapan kamu mau punya anak?

Dikatakan oleh Lori Bizzoco, editor dari of CupidsPulse.com, Anda harus punya solusi jika ada perbedaan pandangan mengenai anak. "Jika dia mau menunggu lima tahun untuk anak, sedangkan Anda mau punya anak sekarang juga, maka harus ada solusinya sebelum mengikat janji pernikahan," ujarnya seperti dilansir dari She Knows.com.

Siapa yang bersedia meninggalkan pekerjaan demi anak?
Hidup akan berubah dengan kehadiran anak. Pastikan salah satu dari Anda rela dan ikhlas melepas pekerjaan demi mengasuh buah hati kalian di rumah.

Bagaimana kondisi keuanganmu?

Jangan langsung menganggap wanita sebagai makhluk materialis ketika menanyakan hal ini. Tapi ini adalah realita yang memang harus kalian hadapi. Pernikahan artinya siap mandiri secara finansial, termasuk nantinya ketika Anda memiliki anak.

Anda dan pasangan harus saling terbuka mengenai kondisi finansial masing-masing. Berapa uang yang Anda miliki, berapa utang yang Anda tanggung, dan bagaimana pembagian tanggung jawab finansial rumah tangga.

Di mana kalian akan tinggal?

Apakah masih menumpang pada orangtua? Jika memang ingin membeli rumah, lingkungan apa yang kamu inginkan? Apartemen atau rumah dengan halaman?

Pembagian tanggung jawab?

"Ketika Anda pindah untuk hidup bersama, akan ada tanggung jawab yang harus dibagi bersama untuk mempertahankan kondisi rumah," ujar Bizzoco. Bicarakan lebih dulu bagaimana Anda berdua ingin membaginya. Apakah pasangan Anda keberatan membagi tugas bersih-bersih? Mungkin terlihat remeh, namun ketika Anda menjalaninya selama bertahun-tahun, rasanya akan sangat menjengkelkan.http://www.feed.id/article/pertanyaan-wajib-sebelum-menikah-1505219.html
Read more

Saturday 13 August 2016

Tips Mendidik Anak Agar Tidak Manja dan Mandiri

Kemandirian seorang anak, tentunya menjadi idaman bagi setiap orang tua. Bukan hanya karena nantinya mereka tidak akan merepotkan orang tua semata, namun keterampilan untuk mandiri ini sangat mereka butuhkan untuk modal mereka menjalani kehidupan ke depannya.

Jika kita menginginkan anak yang mandiri, maka kita harus melatih kemandirian kepada anak sejak kecil. Karena jika sudah dewasa baru dilatihkan, maka akan sangat sulit untuk merubah kebiasaan yang selama ini sudah terpola di kepala.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita para orang tua untuk melatih dan mengasah kemandirian anak sejak kecil. Lalu, bagaimana caranya ya untuk melatih kemandiriannya?


1. Jangan Menuruti Semua Keinginan Anak

Setiap orang tua pasti sangat menyayangi anak-anaknya. Dan bentuk sayang itu seringkali diekspresikan oleh kebanyakan orang tua dengan cara yang salah. Salah satu bentuk kesalahan itu adalah dengan mengikuti seluruh keinginan anak.

Ketika semua keinginan anak dari kecil selalu terpenuhi, maka anak tidak pernah belajar untuk menahan keinginannya, anak pun tidak pernah merasakan perjuangan jika menginginkan sesuatu. Jika apa-apa selalu disuapi dan selalu didapatkan oleh anak seperti ini, maka anak tidak pernah akan mandiri hingga dewasa nanti.

Kemandirian seorang anak, tentunya menjadi idaman bagi setiap orang tua. Bukan hanya karena nantinya mereka tidak akan merepotkan orang tua semata, namun keterampilan untuk mandiri ini sangat mereka butuhkan untuk modal mereka menjalani kehidupan ke depannya.

Jika kita menginginkan anak yang mandiri, maka kita harus melatih kemandirian kepada anak sejak kecil. Karena jika sudah dewasa baru dilatihkan, maka akan sangat sulit untuk merubah kebiasaan yang selama ini sudah terpola di kepala.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita para orang tua untuk melatih dan mengasah kemandirian anak sejak kecil. Lalu, bagaimana caranya ya untuk melatih kemandiriannya?

2. Jangan Terlalu Banyak Melarang

Semakin sering anak dilarang untuk melakukan banyak hal, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang takut melangkah, takut memutuskan sesuatu dan takut kehilangan orang-orang di sekitarnya.

Jika hal ini sering dilakukan oleh orang tua, maka sifat-sifat di atas akan terpola dengan sangat kuat di kepala anak. Dan pola itu akan sulit dirubah jika anak sudah dewasa. Anak akan menjadi pribadi yang suka menuntut tanpa pernah mau berusaha merubah sesuatu.

Kemandirian seorang anak, tentunya menjadi idaman bagi setiap orang tua. Bukan hanya karena nantinya mereka tidak akan merepotkan orang tua semata, namun keterampilan untuk mandiri ini sangat mereka butuhkan untuk modal mereka menjalani kehidupan ke depannya.

Jika kita menginginkan anak yang mandiri, maka kita harus melatih kemandirian kepada anak sejak kecil. Karena jika sudah dewasa baru dilatihkan, maka akan sangat sulit untuk merubah kebiasaan yang selama ini sudah terpola di kepala.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita para orang tua untuk melatih dan mengasah kemandirian anak sejak kecil. Lalu, bagaimana caranya ya untuk melatih kemandiriannya?
BackNext
3. Jangan Sekali-kali Menghukum dengan Kekerasan Fisik

Satu hal yang membuat seorang anak menjadi pribadi yang mandiri adalah kepercayaan anak kepada lingkungan sekitarnya. Dengan percaya dengan lingkungan, maka anak akan lebih berani melakukan tindakan. Tentunya berbeda dengan anak-anak yang terbiasa diperlakukan dengan kasar.

Anak yang diperlakukan dengan kasar akan tumbuh menjadi orang yang pesimis, apatis, merasa tidak ada yang menghargainya, dan kepalanya dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang cenderung negatif. Pribadi seperti ini akan jauh dari sifat kemandirian. Mereka seringkali bergantung dengan orang lain, dan sering melakukan pemaksaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Kemandirian seorang anak, tentunya menjadi idaman bagi setiap orang tua. Bukan hanya karena nantinya mereka tidak akan merepotkan orang tua semata, namun keterampilan untuk mandiri ini sangat mereka butuhkan untuk modal mereka menjalani kehidupan ke depannya.

Jika kita menginginkan anak yang mandiri, maka kita harus melatih kemandirian kepada anak sejak kecil. Karena jika sudah dewasa baru dilatihkan, maka akan sangat sulit untuk merubah kebiasaan yang selama ini sudah terpola di kepala.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita para orang tua untuk melatih dan mengasah kemandirian anak sejak kecil. Lalu, bagaimana caranya ya untuk melatih kemandiriannya?
BackNext
4. Ajari Anak Untuk Tidak Berbohong

Satu hal penting yang orang tua perlu lakukan agar anak mandiri adalah dengan mengajarkan kejujuran. Untuk itu, jangan pernah sekali-kali melakukan kebohongan baik itu kepada anak atau kepada orang lain di depan anak.

Kemandirian seorang anak, tentunya menjadi idaman bagi setiap orang tua. Bukan hanya karena nantinya mereka tidak akan merepotkan orang tua semata, namun keterampilan untuk mandiri ini sangat mereka butuhkan untuk modal mereka menjalani kehidupan ke depannya.

Jika kita menginginkan anak yang mandiri, maka kita harus melatih kemandirian kepada anak sejak kecil. Karena jika sudah dewasa baru dilatihkan, maka akan sangat sulit untuk merubah kebiasaan yang selama ini sudah terpola di kepala.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita para orang tua untuk melatih dan mengasah kemandirian anak sejak kecil. Lalu, bagaimana caranya ya untuk melatih kemandiriannya?
Back
5. Tunjukkan Kasih Sayang dan Perhatian Kepada Anak

Kasih sayang dan perhatian akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang positif. Salah satunya adalah pribadi yang selalu ingin memberikan yang terbaik, baik itu bagi dirinya sendiri dan bagi orang-orang terkasih di sekitarnya.
sumber http://www.tandapagar.com/tips-mendidik-anak-agar-tidak-manja-dan-mandiri/
Read more

Friday 12 August 2016

Agar Tak Lupa Hafalan Al Quran, Ini Tips dari Orangtua 3 Hafizh Termuda di Dunia

Salah satu keluhan banyak orang yang berusaha menghafal Al Qur’an adalah mudah lupa. Malam hari hafal, besuk siangnya sudah lupa. Hari ini hafal, pekan depan lupa. Bagaimana agar tidak lupa hafalan Al Quran, berikut ini tips dari Dr. Kamil el Laboody dan Dr. Rasya Abdul Mun’im el Ghayyar, orangtua dari 3 hafizh termuda di dunia:
Membiasakan shalat tahajud

Ketika seseorang mengeluh mengapa ia mudah lupa hafalan Al Quran, Dr. Kamil el Laboody menyarankan agar orang tersebut membiasakan shalat tahajud. Shalat tahajud merupakan sarana mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dahsyat dan berefek pada bersihnya hati sehingga mudah mengingat Al Quran. Sebaliknya, hafalan Al Quran sulit bersatu dengan hati yang kotor.
Memperbanyak doa


Sebab Allah-lah yang menguasai hati manusia. Dia yang menurunkan kalam-kalam sucinya sebanyak 114 surat. Dia pula yang berkehendak meletakkan hafalan kalam suci ke dalam hati hamba yang dikehendakiNya. Maka perbanyaklah doa kepada Allah, khususnya di sepertiga malam yang terakhir setelah shalat tahajud agar Allah berkenan menjadikan kita penghafal Al Quran.
Mengulang hafalan dalam shalat sunnah

Surat atau ayat yang telah dihafal hendaknya dibiasakan dibaca saat shalat sunnah. Dengan demikian, hafalan itu terjaga secara berulang-ulang dalam waktu yang lama.
Wirid harian

Ketika diwawancarai oleh penulis buku Rahasia Sukses 3 Hafizh Qur’an Cilik Mengguncang Dunia, Dr. Rasya Abdul Mun’im el Ghayyar menyarankan agar penghafal Al Quran merutinkan wirid harian. Setelah ketiga anaknya hafal 30 juz, mereka bertiga rutin membaca tiga juz Al Quran setiap hari. Wirid harian dengan membaca tiga juz inilah yang menjadi muraja’ah mereka. Untuk menyelesaikan wirid harian tiga juz ini, mereka rata-rata membutuhkan waktu 2,5 jam.

Dengan empat tips ini, terbukti Tabarak, Yazid dan Ziinah bukan hanya hafal Al Quran di usia 4,5 tahun sehingga menjadi 3 hafizh termuda di dunia, namun Allah juga menjaga hafalan mereka. (baca juga: Ini yang Dilakukan Ibu 3 Hafizh Termuda di Dunia Saat Hamil)

Semoga kita dimudahkan Allah menjadi penghafal Al Quran. Semoga anak keturunan kita juga dimudahkan Allah menjadi penghafal Al Quran. Dan kita semua dijaga oleh Allah sehingga tidak lupa hafalan Al Quran. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]http://bersamadakwah.net/agar-tak-lupa-hafalan-al-quran-ini-tips-dari-orangtua-3-hafizh-termuda-di-dunia/
Read more

14 Cara Nabi Muhammad Mendidik Anak

Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).” merekapun berlomba-lomba menuju beliau.


Kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.
  •  Ketika Ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW, sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah Ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah anak-anak Ja’far.” Ketika mereka datang, beliau menciuminya. Sambil meneteskan air mata. Asma bertanya kepada beliau karena telah mengetahui ada musibah yang menimpanya.
  •  “Wahai rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan anda menangis? Apakah sudah ada berita yang sampai kepada anda mengenai suamiku Ja’far dan kawan-kawanya?” Beliau menjawab, “Ya benar, mereka hari di timpa musibah.” Air mata beliau mengalir dengan deras. Asma pun menjerit sehingga orang-orang perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. kembali kepada keluarganya dan beliau bersabda, “janganlah kalian melupakan keluarga ja’far, buatlah makanan untuk mereka, kerena sesungguhnya mereka sedang sibuk menghadapi musibah kematian Ja’far.”
  • Ketika Rasulullah melihat anak Zaid menghampirinya, beliau memegang kedua bahunya kemudian menagis. Sebagian sahabat merasa heran karena beliau menangisi orang yang mati syahid di peperangan Mut’ah. Lalu Nabi Muhammad SAW. pun menjelaskan kepada mereka bahwa sesungguhnya ini adalah air mata seorang kawan yang kehilangan kawannya.
  • Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”
  • Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing, biarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.” Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.
  •  Ummu Kholid binti Kholid bin sa’ad Al-Amawiyah berkata, Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung (gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Nabi Muhammad SAW. ayahku membentakku, maka beliau berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian beliau pun berkata kepadaku, “bermainlah sepuas hatimu, Nak!”
  •  Dari Anas, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu bergaul dengan kami. Beliau berkata kepada saudara lelakiku yang kecil, “Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil).”
  • Nabi Muhammad SAW. melakukan shalat, sedangkan Umamah binti zainab di letakkan di leher beliau. Di kala beliau sujud, Umamah tersebut di letakkanya dan bila berdiri di letakkan lagi dil leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam .
  •  Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah perna lama sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu.” Nabi Muhammad SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku di tunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesah-gesah sampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma
  •  Ketika Nabi Muhammad SAW. melewati rumah putrinya, yaitu Sayyidah Fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia. Ketika Rasulullah SAW. sedang berada di atas mimbar, Al-Hasan tergelincir. Lalu beliau turun dari mimbar dan membawa anak tersebut.
  • Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu Salamah r.a. beliau memanggilnya, “Hai Zuwainib, hai Zuwainib.” dengan berulang-rulang.
  • Nabi Muhammad SAW. sering berkunjung ke rumah para sahabat Anshar dan memberi salam pada anak-anaknya serta mengusap kepala mereka.
  • Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW. keluar rumah untuk menunaikan shalat ‘id. Di tengah jalan, beliau melihat banyak anak kecil sedang berman dengan gembira sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan baju baru, sandal mereka pun tampak mengkilap. Tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu. Bajunya compang-camping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah SAW, pun mendekatinya , lalu di usap-usap anak itu mendekapya ke dada beliau seraya bertanya,“mengapa kau menangis, Nak.” Anak itu hanya menjawab, “biarkanlah aku sendiri.” Anak itu belum tahu bahwa orang yang ada di hadapannya itu adalah Rasulullah SAW. yang terkenal sebagai pengasih. “Ayahku mati dalam suatu pertempuran bersama Nabi,” lanjut anak itu. “Lalu ibuku kawih lagi. Hartaku habis di makan suami ibuku, lalu aku di usir dari rumahnya. Sekarang, aku tak mempunyai baju baru dan makanan yang enak. Aku sedih melihat kawan-kawanku bermain dengan riangnya itu.” Baginda Rasulullah SAW. lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya, “Sukakah kamu bila aku menjadi bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husain menjadi saudaramu?” Anak itu segera tahu dengan siapa ia berbicara. Maka langsung ia berkata, “mengapa aku tak suka, ya Rasulullah?” kemudian, Rasulullah SAW, pun membawa anak itu ke rumah beliau, dan diberinya pakaian yang paling indah, memandikannya, dan memberinya perhiasan agar ia tampak lebih gagah, lalu mengajak makan. Sesudah itu, anak itu pun keluar bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawa-tawa sambil kegirangan. Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya, “Tadi kamu menagis, mengapa sekarang bergembira?” Lalu anak itu menjawab, “tadi aku kelaparan, sekarang sudah kenyang. Tadi aku tak mempunyai pakaian, sekarang aku mempunyainya, tadi aku tak punya bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku Aisyah.” Anak-anak lain bergumam, “Wah, andaikan bapak kita mati dalam perang.” Hari-hari berikutnya, anak itu tetap di pelihara, oleh Rasulullah SAW. hingga beliau wafat. Wallahu a’lam bish shawwab
Semoga kabar di atas bisa kita praktekan dalam mendidik anak-anak kita untuk menjadi anak yang sholeh dan shalihah.

Amiin!
sumber http://islamidia.com/14-cara-nabi-muhammad-mendidik-anak/
Read more

Thursday 11 August 2016

Cara IMUNISASI Yang Dicontohkan Rasulullah SAW

Kepada saudara ku sesama muslim, Sampai saat ini masih banyak saudara kita sesama kaum muslim yang belum mengetahui dan menerapkan metode ‘imunisasi’ sesuai tuntunan Islam. Padahal sejak dini Rasulullah SAW telah mengajarkan “tahnik” sebagai metode imunisasi yang sesungguhnya  mengandalkan kurma sebagai media utama. Dengan demikian Islam tidak pernah mengajarkan bahkan melarang penggunaan bahan-bahan berbahaya, haram, najis dan subhat untuk dikonsumsi, pengobatan maupun dimasukkan (disuntikkan) lewat pembuluh darah Dan sekarang imunisasi / vaksin banyak mengadung bahan HARAM, Dan Zat berbahya.



Imam Bukhori meriwayatkan, Abu Musa ra berkata:

ولد لى غلام فأتيت به النبى – صلى الله عليه وسلم – فسماه إبراهيم وحنكه بتمرة.

“(Suatu saat) aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau memberi nama padanya dan ia mentahnik dengan sebutir kurma.”

Dari ‘Aisyah, beliau berkata:

أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – كان يؤتى بالصبيان فيبرك عليهم ويحنكهم.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan anak kecil, lalu beliau mendoakan mereka dan mentahnik mereka.”

An Nawawi menyebutkan dua hadits di atas dalam Shahih Muslim:

استحباب تحنيك المولود عند ولا دته وحمله إلى صالح يحنكه وجواز تسميته يوم ولا دته واستحباب التسمية بعبدالله وإبراهيم وسائر أسماء الأنبياء عليهم السلام

“Dianjurkan mentahnik bayi yang baru lahir, bayi tersebut dibawa ke orang sholih untuk ditahnik. Juga dibolehkan memberi nama pada hari kelahiran. Dianjurkan memberi nama bayi dengan Abdullah, Ibrahim dan nama-nama nabi lainnya. “

Rasulullah SAW bersabda: “Kurma itu menghilangkan penyakit dan tidak membawa penyakit, ia berasal dari surga dan di dalamnya terdapat obat.”

Sa’ad mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memakan tujuh buah kurma ajwa di pagi hari, maka racun dan sihir tidak membahayakannya pada hari itu.” (HR Bukhari & Muslim)

Salamah binti Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Berikanlah kurma kepada wanita yang akan melahirkan, agar anaknya menjadi murah hati, itu adalah makanan Maryam saat akan melahirkan Isa. Jika Allah mengetahui ada yang lebih baik dari itu, tentu Dia telah memberikannya. ”

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menganjurkan untuk para istri-istri kamu yang sedang hamil untuk makan buah kurma, niscaya anak yang akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun serta cerdas. (HR Bukhari).

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Musa berkata: “Seorang anakku lahir, akupun membawanya kepada Nabi SAW, beliau menamainya Ibrahim, beliau melolohkan dengan sebutir kurma, memohon berkah baginya lalu menyerahkannya kepadaku.”

Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abu Bakar rah.

Dari Asma’ binti Abu Bakar rah. bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekkah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.


SUBHANALLAH …! Hikmah dari Hadits di atas sangatlah bagus dan patut kita yakini serta terapkan, selain dari sisi konten kurma yang sangat besar kandungan gizinya dan manfaatnya untuk menjaga kesehatan serta obat. Ternyata buah kurma memiliki hikmah lain yang sangat special bilamana sejak awal dicekoki pada bayi yang baru lahir (tahnik).

Disinilah perlunya kita ketahui makna dan manfaat Tahnik yang diajarkan Islam melalui Nabi Muhammad SAW. Tahnik adalah melolohkan kurma yang sudah dikunyah oleh orang tuanya dengan menggerak-gerakkan dari kiri ke kanan sampai merata di langit-langit mulut bayi dengan lembut seraya berdoa dan berzdikir.


Melolohkan (memasukkan) buah kurma ke dalam mulut bayi adalah sebuah hal menakjubkan karena di dalamnya terdapat manfaat kesehatan yang besar. Terbukti buah kurma mengandung unsur-unsur penting yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan memperkuat daya tahan tubuh. Kurma juga berkhasiat melindungi dan membentengi anak sepanjang hidupnya, terlebih dari itu hikmah melolohkan (memasukkan) kurma ke dalam mulut bayi berguna untuk menguatkan syaraf-syaraf mulut bayi berguna untuk menguatkan syaraf-syaraf mulut dan gerakan lisan beserta tenggorokan dan dua tulang rahang bawah dengan jilatan sehingga anak siap untuk menghisap air susu ibunya dengan kuat dan alami.

Kurma yang diberikan bayi dengan proses pengunyahan dari mulut kedua orang tuanya juga mengandung makna yang special dalam menjalin ikatan batin kepada anaknya. melalui air liur kedua orang tuanya akan mengikat hati bayi dengan cinta mereka kepada mereka dan mengalirkan kepadanya fitrah islam mereka yang suci. Anak akan tumbuh dengan baik dan bersih dan juga dapat merasakan manisnya iman, sebagaimana manisnya buah kurma yang bercampur air liur, yang bersamaan lidah selalu dibasahi dengan dzikir kepada Allah Ta’ala.

Melolohkan (memasukkan) kurma ke dalam mulut bayi adalah sebuah Ritus yang dapat menanamkan dalam jiwa kedua orang tua kasih sayang yang tulus kepada anak-anak mereka, sehingga keluarga muslim ini keluarga muslim ini akan hidup dalam keharmonisan, kedamaian dan cinta kasih.

Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.

Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml. Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang. Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.

Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.

Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat. Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.

Kandungan Nutrisi, Mineral dan  Vitamin Kurma



Manfaat Buah Kurma Untuk Kesehatan

1. Menguatkan imunity 2. Mencerdaskan otak 3. Meningkatkan daya tahan (antibody) 4. meningkatkan Hemoglobin (Baik untuk penderita animea) 5. Meningkatkan jumlah trombosit 6. Sebagai multivitamin 7.Anti bakteri dan virus 8. Baik untuk masa pertumbuhan 9. Mengatur kepadatan tulang 10.Meningkatkan nafsu makan 11. Memelihara ketajaman mata dan pendengaran 12. Menenangkan dan menguatkan syaraf 13. Menstabilkan kejiwaan anak 14. Meluncurkan 15. Mengobati cacingan 16.Mengobati panas (demam), flu, batuk 17. menghaluskan kulit

Solusi Bagi Mereka yang terlanjur memberikan vaksin & imunisasi pada anak-anaknya

1. Perbanyak istighfar

karena kewajiban selaku orang tua dituntut dan diminta pertanggungjawannya oleh Allah Ta’ala dalam hal memberi nama pada anak, bersikap adil dalam memberikan kasih sayang, memeberikan nafkah dari rizki dan barang yang halal dan pendidikan moralnya.

Dalam Surat Al Baqarah: 168 Allah berfirman: “Hai sekalian manusia makanlah yang halal dan baik apa yang ada di bumi, dan jangan mengikuti langkah-langkah syetan karena sesungguhnya syetan adalah musuh yang nyata bagimu.”

Dalam Surat Al Baqarah: 173 Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang (yang ketika disembelih) disebut nama selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang. ”

2. Berdoa kepada Allah dengan tujuan diampuni dosa-dosa

mohon petunjuk, ketetapan iman dan dilindungi dari gangguan dan kebodohan orang-orang kafir.Doanya ada dalam Surat Al Baqarah: 201: “Ya Tuhan kami berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

Juga ada dalam Surat Ali Imran: 147: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami. Dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum kafir. ”

3. Untuk membantu mengeluarkan unsur racun dari imunisasi / vaksinasi sekaligus meningkatkan Antibodinya

yaitu dengan memberikan Al Habbatus sauda (jintan hitam), madu, kurma, zaitun dan air kelapa.

4. Selalu mendoakan anak-anaknya dengan doa yang disyariatkan Rasulullah SAW

seperti: “Rabbana hablana min azwajina wa min zdurriyatina qurrota a’yunin waj’alna lil muttaqiina imama.”
Read more