Tuesday 6 September 2016

Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA

Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA - Hallo sahabat Khazanah Mozaik Islam, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan dirangkum dari berbagai sumber, sahabat bisa ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Tips Islami, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA
link : Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA

Baca juga


Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. Annisa: 9)

Chanelmuslim.com- Pendidikan yang terbaik adalah rumah. Itulah keluarga. Sebuah lingkungan pertama dan utama untuk seorang manusia. Dan sosok yang paling berperan adalah ayah dan ibu.

Khusus untuk ayah ibu, Rasulullah saw. mengingatkan dalam sabdanya, “Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi….” (HR. Bukhari)


Ayah ibu dan rumahlah yang akan membentuk apakah kelak anak menjadi mukmin, cerdas, kuat, istiqamah, pemberani, dan berbagai hal baik lain. Dan rumah pula yang bisa menjadikan anak menjadi kafir, lemah, bodoh, penakut, licik, termasuk menjadi gay atau lesbi. Na’udzubillah.

Lima perlakuan berikut ini harus menjadi perhatian ayah ibu terhadap anak-anak. Yaitu:

Satu, bidik kesadaran anak, bukan tuntutan kepatuhan apalagi ketakutan.

Menginginkan hal-hal baik untuk anak sudah menjadi kewajiban ayah ibu. Tapi, proses mengarahkan untuk menjadi baik jauh lebih penting dari target baik yang diinginkan.

Sangat berbeda anak yang melakukan suatu kebaikan karena kesadaran, dengan yang melakukannya karena berbagai tuntutan: tuntutan sebagai anak shaleh, sebagai murid yang baik, dan lain-lain.

Karena apa yang dialami anak dalam proses tumbuh kembang di masa kecil akan terbawa dalam dunia orang dewasa. Orang yang melakukan hal baik karena berbagai tuntutan: kepatutan sebagai guru, sebagai tokoh masyarakat, pejabat, bahkan sebagai orang tua; akan berbeda dengan orang yang melakukannya karena kesadaran.

Kesadaran dan tuntutan kepatuhan memang mempunyai jalan yang berbeda, walaupun hasilnya mirip. Kesadaran merupakan buah dari penyadaran, interaksi antara tuntutan, tuntunan, dan penerimaan diri. Dan, butuh waktu agak lama agar kesadaran terlahir dari dalam diri anak.

Sementara, tuntutan kepatuhan muncul sebagai sebuah tekanan. Memang, tuntutan kepatuhan lebih cepat terlihat hasilnya daripada kesadaran. Tetapi, kelunturannya pun lebih cepat dari kebaikan yang dilakukan karena kesadaran.

Di sinilah, ayah ibu harus punya waktu yang memadai untuk bisa berinteraksi dengan anak. Tidak ada istilah waktu kuantitatif dan kualitatif. Waktu harus tersedia luang agar interaksi bisa berjalan alami, bukan sekedar on schedule. Sebuah proses pendidikan yang instan, juga akan menghasilkan kualitas yang instan.

Itulah kenapa umumnya anak-anak yang tumbuh kembang dari proses lingkungan alami di ‘kampung’ jauh lebih punya karakter daripada yang di perkotaan. Karena lingkungan, baik rumah maupun alam memberikan waktu luang yang begitu banyak sehingga mereka memiliki kesadaran yang kuat.

Kedua, utamakan rangsangan daripada ancaman.

Para Nabi dan Rasul yang Allah utus memberikan dua cara besar dalam menyadarkan umat. Yaitu, basyiran dan nadziran. Atau, kabar gembira dan peringatan. Perhatikanlah, Allah swt. mendahulukan penyebutan basyiran daripada nadziran.

Begitu pun cara perubahan yang bisa diperlakukan kepada anak. Memberikan anak rangsangan atau hal yang menyenangkan jika ia melakukan kebaikan, sebaiknya didahulukan daripada nadziran atau ancaman jika anak tidak mengerjakan yang baik.

Kebijakan ini akan mengkondisikan anak untuk fokus dan enjoy dengan kebaikan yang akan ia lakukan. Berbeda dengan ancaman yang menjadikan anak berada dalam bayang-bayang hukuman saat akan mengerjakan kebaikan. Sesuatu yang dilakukan dengan tidak disertai rasa nyaman dan menyenangkan sulit bisa berbekas dan menjadi karakter buat anak. (mh/foto:amusingfun)https://www.chanelmuslim.com/keluarga/langkah-membangun-karakter-islami-anak/20564/


Demikianlah Artikel Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA

Sekian artikel Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA dengan alamat link https://khazanahmozaikislam.blogspot.com/2016/09/langkah-membangun-karakter-islami-anak.html
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments