Showing posts with label Tips Islami. Show all posts
Showing posts with label Tips Islami. Show all posts

Wednesday 22 May 2019

Buat Kamu yang Sedang Menanti Jodoh, Cobalah Lakukan 7 Hal Ini

Siapa sih yang tidak gundah bila jodoh belum tiba sesuai harapan? Satu demi satu teman, sahabat, kerabat, saudara-saudara, menikah.

Pertanyaan orang tua dan keluarga besar seketika menjadi suara-suara yang menyeramkan: “Kapan menikah? Kapan bisa menimang cucu?” Nah lho! Tentu kapan datangnya jodoh bukanlah kehendak diri kita sendiri. Sekadar cari pasangan itu tak sulit.

Tapi menemukan cinta sejati yang bersamanya menghabiskan waktu hingga akhir hayat, bersamanya membangun cita-cita sederhana hingga spektakuler, bersamanya membangun surga, wah… yang begini ini sulit.


Bila saat indah itu belum juga tiba, maka bukan berarti kamu gagal dan itulah finalnya. Bukan. Jangan buru-buru menilai dengan sudut pandang negatif ya.

Justru ada banyak hal yang bisa kamu upayakan untuk mendekatkan jodoh apabila ia jauh, menenangkan diri apabila resah, dan tetap menjadi manusia yang istimewa dalam kesendirian dengan sejumlah prestasi dan kontribusi.

1.Jangan Pernah Berhenti Berdoa

Jangan pernah berhenti meminta. Kamu tidak akan pernah tahu bagaimana takdir Allah bekerja. Kamu hanya perlu meminta dengan kesungguhan dan terus-menerus.

2.Perbanyak Ibadah

Ibadah adalah kedekatan agama dan Sang Pencipta, diakui sebagai salah satu cara ampuh coping stress. Ibadah tak hanya mendekatkan seorang hamba pada Penciptanya tapi juga membuat egostrength menjadi jauh lebih tangguh menghadapi segala.

3.Positive Thinking

Berpikir positif adalah melihat situasi dari sisi yang lebih terang dan bijak, Hal tersebut akan membuatmu lebih konstruktif dan kreatif. Kamu akan memiliki emosi positif, optimistik, harapan, kegembiraan, dan kesejahteraan.

4.Berbakti pada Orang Tua

Berbakti pada orang tua ini sepanjang masa lho. Bukan cuma saat kita sudah dewasa. Ketika kamu berkeluarga nanti, tentu akan ada banyak waktu bersama orang tua yang tersita. Maka, kesempatan di waktu lajang menjadi momen berharga untuk berbakti.

5.Membaca Biografi

Membaca biografi tokoh-tokoh besar akan membuat wawasanmu bertambah. Ciri-ciri orang besar adalah hidupnya tidak terus berkubang pada masalah itu-itu saja, tetapi segera beralih melakukan pencapaian lain.

6.Kerja Sosial

Aktivitas kemanusiaan, misalnya, dengan menjadi relawan bencana alam. Aktivitas positif semacam itu akan membuka cakrawalamu bahwa banyak manusia yang kurang beruntung. Sementara dirimu berada dalam keadaan cukup, lengkap fisik dan sehat mental.

7.Tekuni Hobi

Hobimu yang sempat terbengkalai bisa menjadi sangat berharga apabila ditekuni kembali. Cobalah kembangkan dirimu melalui hobi yang diasah rutin, terus-menerus, hingga kamu bisa menghasilkan manfaat pada orang lain melalui hobi tersebut.

8.Jaga Perilaku

Kalau hatimu resah, pikiran gelisah, bukan berarti boleh bersikap gusar penuh amarah. Sangat memprihatinkan melihat seseorang tak mampu menjaga kehormatan dirinya yang terletak pada lisan dan perilaku.

Maka jauhi lingkungan yang nantinya dapat membuatmu tersinggung, kalau memang kamu sulit beradaptasi cepat dengan lingkungan tersebut. Stay quiet and keep calm

9.Perbanyak Relasi

Relasi di sini bukan asal relasi sehingga membabi buta melakukan pertemanan yang tak bermanfaat. Relasi bisnis online, grup belajar di media maya, klub hobi, merupakan contoh hubungan yang bermanfaat.

Relasi yang hanya sekadar bicara ke sana kemari menghabiskan waktu tanpa diskusi jelas terarah adalah hal yang patut dan wajib kamu hindari.
sumber http://www.tandapagar.com/aktivitas-penghilang-galau/
Read more

Friday 14 October 2016

5 Sikap Istri yang Didamba Suami | ISTRI WAJIB BACA

Interaksi suami isteri dalam rumah tangga bisa mengalami pasang surut. Adakalanya harmonis, tidak jarang juga muncul kerenggangan. Bergulirnya waktu, kerap mendidik suami isteri untuk bisa menjadi pasangan yang dewasa dalam bersikap.


5 sikap isteri berikut ini merupakan di antara hal yang didamba suami. Yaitu:

1. mengungkapkan keluhan seperlunya saja

Sebagian isteri kadang sulit membedakan antara isi keluhan dengan perasaan yang melatar belakangi keluhan. Tidak jarang, keluhan yang diungkapkan menjadi seperti benang kusut. Tidak jelas mana awal, isi, dan ujungnya


Cobalah membiasakan diri untuk mengurai isi keluhan. Kalau agak sulit, membuat coret-coretan di kertas juga tidak masalah. Tentukan inti masalahnya, apa yang diperlukan dari suami, dan bagaimana usulan solusi dari isteri.

Contoh, ketika isteri ingin menyampaikan kekosongan isi dapur. Urai dulu mana yang penting, mana yang mendesak, dan mana yang penting dan mendesak. Sampaikan dengan tenang hal utama yang mau disampaikan. Apa yang diharapkan dari tindakan suami. Dan, siapkan usulan solusi yang bisa dilakukan secara bersama.

Cara yang salah mengungkapkan ini contohnya, isteri hanya menyampaikan rasa pusingnya dengan kekosongan dapur. Lebih parah lagi disampaikan dengan iringan  tangis dan marah. Dan terlalu mengandalkan suami untuk bisa mengatasi ini secara keseluruhan. Tanpa ada usul solusi dari isteri.

2. Senyum sebagai tampilan awal pertemuan dengan suami

Senyum merupakan ungkapan bahagia yang diharapkan semua orang dari kita. Dengan senyum, orang yang dirundung masalah, bisa melupakan sesaat masalahnya.

Begitu pun senyum seorang isteri kepada suami. Seberapa lama pun perpisahan suami dengan isteri dalam satu hari, jadikan senyum sebagai tampilan awal pertemuan. Walaupun saat awal pertemuan itu, isteri menyimpan segudang keluhan dan masalah.

Inilah latihan rutin untuk mencapai kedewasaan berumah tangga. Karena senyum wujud ungkapan seseorang memiliki jiwa yang begitu besar, anggun, sabar, dan bijaksana.

3. Berusaha tampil bersih dan wangi saat bertemu suami

Bayangkan ketika seorang wanita akan bertemu dengan seorang lelaki yang dicintai. Ia bukan hanya akan bersih-bersih, tapi juga memaksimalkan aksesoris yang bisa ia tampilkan dalam dirinya. Semua itu, demi sebuah ungkapan cinta dari lelaki yang ia tuju. Baik ungkapan dalam bentuk ucapan, maupun dalam perbuatan.

Suami adalah kekasih dan cinta yang permanen buat seorang isteri. Ia bukan mantan kekasih, mantan pacar, dan mantan yang lain. Suami adalah sosok yang selalu menjadi kekasih, dan selalu menjadi pacar untuk isterinya.

Karena itu, penghormatan sederhana seorang isteri terhadap harapan kelanggengan cintanya kepada suami adalah tampilan bersih, rapi, dan wangi. Sesulit apa pun keadaan isteri saat akan bertemu suaminya, bersih, rapi dan wangi sebaiknya menjadi prinsip. Setidaknya, ia mencuci muka, dan mengganti busana yang bersih.

4. Mengisi pertemuan dengan sentuhan

Setegang dan seserius apa pun suasana pertemuan antara isteri dan suami, sentuhan harus selalu ‘hidup’. Sentuhan seorang isteri biasanya mampu menghaluskan kekakuan rasio berpikir seorang suami. Walaupun hanya menyentuh tangan suami.

Jangan pernah menjadikan suasana pertemuan suami isteri seperti sebuah rapat organisasi. Posisikan cara berdiri, duduk, yang memberikan kesan sentuhan yang dalam kepada suami.

Walaupun, suami seperti bereaksi agak kikuk atau sungkan. Tapi sebenarnya, itulah yang diharapkan suami terhadap isteri.

5. Memberikan ruang kepada suami sebagai penggagas awal atau penemu solusi

Kenyamanan keberadaan seorang suami bersama isterinya adalah ketika ia merasakan bahwa ia memang sebagai pemimpin di hadapan isteri. Dialah yang mampu memberikan solusi dari sebuah masalah, berwawasan luas, dan berada di atas pemikiran seorang isteri.

Karena itu, upayakan agar kecerdasan seorang isteri tidak seolah melampaui suami. Terlebih dalam banyak hal. Isteri yang disenangi suami adalah mereka yang mampu membuat kecerdasannya seolah buah dari kecerdasan suami.

Walaupun sebenarnya, kecerdasan dan wawasan isterilah yang melampaui wawasan suami. Seorang isteri yang disenangi suami akan mengatakan, “Menurut Mas gimana?” (Upaya isteri untuk memancing berpikir suami) Atau, kalau saya usul begini, Mas keberatan gak?” (Upaya isteri untuk mencangkok gagasannya kepada pemikiran suami). Dan lain-lainnya. (mh)https://www.chanelmuslim.com/keluarga/lima-sikap-isiteri-yang-didamba-suami/14078/
Read more

Tuesday 11 October 2016

Ingin Suami Makin Cinta? Ini Tipsnya | ISTRI WAJIB BACA

Sahabat  siapa sih yang tak ingin dicinta dan disayang suami? Bahkan kebahagiaan tertinggi dalam menjalin sebuah rumah tangga adalah cinta kasih yang terjalin antara suami – istri dan anak-anak.

Tetapi, yang namanya kehidupan rumah tangga pasti ada batu kerikil yang kadang menjadi sandungan dan menyebabkan pertengkaran-pertengkaran kecil.

Apalagi jika usia pernikahan telah berlangsung berpuluh tahun, maka sebagai istri Bunda harus pandai mengambil hati suami sehingga ia makin cinta sama kita.

Nah, tips di bawah bisa sahabat Ummi coba aplikasikan dalam upaya mempererat cinta kasih suami tercinta.

1.  Tampillah hebat all time

Cantik dan muda itu anugerah, tak bisa diminta atau dipilih. Akan tetapi tampil menarik itu kemasan yang bisa kita olah dengan segenap upaya. Nah sahabat Ummi, selalu tampil hebat di hadapan suami menjadi daya tarik tersendiri.



Meski sudah terlampau sibuk dengan urusan rumah tangga dan anak-anak, jangan sampai Bunda meninggalkan berdandan yang cantik untuk suami. Karena tak ada laki-laki yang menyukai wanita lusuh dan tak sedap dipandang mata. Fisik memang bukan segalanya, tapi tampil rapi, bersih dan menarik membuat suasana menjadi lebih cerah tentunya.

2. Bersikap romantis

Kalau belum menikah (masih dalam tahap ta’aruf) kita mati-matian untuk bersikap seromantis mungkin, tapi kalau sudah menikah biasanya lupa akan hal ini. Padahal, bersikap romantis justru sangat diperlukan dalam hari-hari suami-istri lo sahabat Ummi. Sesekali Bunda perlu bersikap manja dan romantis pada suami. Tentu tidak sepanjang hari atau tidak melulu dengan hal-hal yang mewah. Pada momen tertentu cukup lakukan hal-hal sederhana namun berkesan. Misalkan menyiapkan baju sarimbit saat akan menghadiri pesta teman kerja suami atau menggandeng tangannya dengan lembut dan mesra. 

3. Menyambut dengan Senyum

Pulang dari kerja adalah waktu yang tepat bagi Bunda untuk membahagiakan suami. Sambut suami dengan senyum termanis yang Bunda miliki dan dengan dandanan yang sejuk dipandang tentunya. Tak ada yang lebih membahagiakan dari senyum tulus istri sebagai pelepas lelah usai seharian bekerja memeras otak dan tenaga. Jika Bunda memiliki beberapa problem yang perlu dibicarakan, tunda terlebih dahulu. Jangan sampai suami pulang kerja Bunda sambut dengan berbagai keluhan dan omelan. Yang ada suami balik badan dan tak jadi masuk rumah. Biarkan suami melepas lelah terlebih dahulu. Berganti pakaian dan bersih diri hingga ia bersantai.

4. Pandai memanaje uang belanja

Memberi uang belanja adalah kewajiban suami, namun bukan berarti sahabat Ummi harus menghabiskan semuanya bukan? Sisihkan beberapa rupiah untuk berhemat. Dengan rajin menabung dan tidak selalu kurang atas pemberian suami akan membuat suami makin cinta sama kita. Terlebih ketika kita bisa kreatif dalam memanfaatkan dan mengolahnya.

5. Pijit suami sebelum tidur

Sebelum tidur adalah momen berdua dengan suami. Ciptakan suasana menyenangkan agar tidur bisa nyenyak dan menjadi waktu istirahat yang baik. Obrolkan hal-hal ringan yang menyegarkan pikiran. Tawarkan sebuah pijatan baginya sebagai obat pelepas lelah.

6. Persiapkan acara akhir pekan yang menyenangkan

Akhir pekan adalah hari yang ditunggu-tunggu setelah 6 hari sibuk bekerja. Menyambut akhir pekan hendaknya Bunda mempersiapkan hal-hal manis yang bisa dilakukan bersama suami dan anak-anak. Misalkan memasak berbagai aneka makanan sebagai bekal piknik bersama, mengunjungi tempat-tempat kesukaan, atau menyiapkan film favorit untuk dinikmati bersama di rumah.

7. Perhatikan segala yang ia suka

Menjadi istri tentu sahabat Ummi tahu apa yang suami suka dan tidak suka. Perhatikan segala yang ia suka, seperti makanan kesukaan, warna kesukaan, buku kesukaan, atau kegiatan yang suka ia lakukan dalam mengisi waktu luang. Dengan memperhatikan segala kesukaannya ia akan merasakan energi cinta Bunda dan suami pun akan balik semakin cinta sama kita.

8. Jangan nomor duakan

Tak ada suami yang suka dinomorduakan bahkan dengan anak atau orang tua sekalipun. Bunda harus pandai dalam bersikap sehingga suami tidak merasa dinomorduakan. Apalagi membanding-bandingkannya dengan suami teman atau tetangga. ”Haduhhh... mas gimana sih gitu aja kok nggak bisa. Pak Z aja yang tamatan SMP bisa kok!” alih-alih suami akan berupaya untuk bisa melakukannya, ia akan menjaga jarak aman agar terhindar dari komentar-komentar kita.

9. Beri pujian

Sebagaimana wanita, laki-laki juga suka dipuji. Terlebih oleh orang yang dicintainya. Puji suami kita seperlunya, asalkan jangan dibuat-buat dan terkesan basa-basi lo. Pahami suami dan berikan pujian pada waktu dan tempat yang tepat sehingga mengena di hatinya.

10. Jadilah teman curhat yang hebat

Saat suami tampak banyak pikiran, sahabat Ummi harus mengambil peran sebagai teman curhat yang hebat. Dengarkan keluh kesahnya dan berikan pendapat seperlunya. Jika ada yang salah, jangan salahkan suami dengan serta merta. Arahkan secara perlahan dan jangan terkesan menggurui. Sahabat Ummi harus bisa menjadi teman curhat yang bisa dipercaya.

Nah sahabat Ummi, itu adalah beberapa tips yang bisa Bunda lakukan agar suami makin cinta. Selebihnya Bunda bisa melakukan eksplorasi sendiri untuk memikat hati suami pujaan. Tentu kita lebih mengerti dan memahami style suami masing-masing. Karena setiap orang punya ciri dan karakter yang berbeda. Selamat mencoba ya sahabat Ummi...
sumber http://www.ummi-online.com/detailpost/ingin-suami-makin-cinta-ini-tipsnya
Read more

Thursday 22 September 2016

Pria, Jangan Pernah Katakan Ini Pada Istri Hamil

Hamil merupakan proses yang melibatkan emosi campur aduk bagi seorang wanita. Selain ada perasaan gembira, datang juga perasaan tidak nyaman karena perubahan besar di tubuh. Kaum pria, yang tidak merasakan hal ini, terkadang menjadi kurang peka dan mengatakan hal-hal yang menyakitkan. Untuk menghindarinya, lihat apa saja yang tidak boleh dikatakan pria pada istrinya yang tengah hamil.

1. Tidurku nyenyak sekali
Wanita hamil tidak mau mendengar ini karena ia tidak mengalaminya. Ingat, hamil menimbulkan ketidaknyamanan hingga membuat wanita sulit memejamkan mata. Mereka mengalami rasa aneh di bagian perut atau harus bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil.


2. Aku mengerti, kok!
Tidak! Anda sebagai kaum pria sama sekali tidak mengerti rasanya hamil. Jadi jangan sekali-kali mengucapkan ini.

3. Apa satu mangkuk (nama makanan) tidak cukup?
Jangan kritik selera makannya yang mulai menggila. Itu semua ia rasakan demi membesarkan buah hati kalian di dalam kandungannya. Kalau ia minta mie ayam dan pecel di malam hari, ya turuti saja.

4. Sepertinya celanaku sudah kamu rusak
Ya, mungkin ini benar. Tapi sebaiknya tidak Anda katakan. Mana ada wanita dalam kondisi normal yang mau memakai celana suaminya? Ini dilakukan karena tubuhnya mulai tidak nyaman menggunakan baju-baju miliknya sendiri.

5. Jempol kamu mirip sosis
Beberapa wanita hamil mengalami pembengkakan di kaki, betis, dan tangan yang disebabkan tekanan darah (hipertensi) dan kadar protein. Jika Anda menyadari perubahan ini sebaiknya simpan saja di dalam hati. Mengkritiknya sama dengan mencela penampilannya.

6. Kaki kamu dicorat-coret spidol?
Ucapan ini layak membuat Anda tidur sendiri di malam hari. Mengapa? Karena kaki istri Anda tengah mengalami varises akibat pengaruh hormon progesteron yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah.

7. Kenapa kamu menangis lagi?
Hormon pada wanita hamil sangatlah fluktuatif. Jangan mengira mereka butuh alasan untuk menangis karena apa pun bisa membuat mereka kesal atau sedih secara tiba-tiba.

8. Sepertinya bagus kalau anak kita terpisah setahun
Kalimat ini dijamin akan membuat istri Anda berubah menjadi monster. Sebab, kehamilan membutuhkan tenaga psikis dan mental yang besar. Berikan waktu padanya untuk beristirahat sesaat.

9. Rasanya kamu hamil lama sekali
Jangan kaget jika Anda langsung ditinju istri sesudah mengatakan ini. Tidak ada yang lebih merasakan lamanya kehamilan selain istri Anda sendiri. Ingat, Anda hanya bisa melihat dan tidak merasakan!
Read more

Tuesday 6 September 2016

Langkah Membangun Karakter Islami Anak | WAJIB BACA UNTUK ORANG TUA

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. Annisa: 9)

Chanelmuslim.com- Pendidikan yang terbaik adalah rumah. Itulah keluarga. Sebuah lingkungan pertama dan utama untuk seorang manusia. Dan sosok yang paling berperan adalah ayah dan ibu.

Khusus untuk ayah ibu, Rasulullah saw. mengingatkan dalam sabdanya, “Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi….” (HR. Bukhari)


Ayah ibu dan rumahlah yang akan membentuk apakah kelak anak menjadi mukmin, cerdas, kuat, istiqamah, pemberani, dan berbagai hal baik lain. Dan rumah pula yang bisa menjadikan anak menjadi kafir, lemah, bodoh, penakut, licik, termasuk menjadi gay atau lesbi. Na’udzubillah.

Lima perlakuan berikut ini harus menjadi perhatian ayah ibu terhadap anak-anak. Yaitu:

Satu, bidik kesadaran anak, bukan tuntutan kepatuhan apalagi ketakutan.

Menginginkan hal-hal baik untuk anak sudah menjadi kewajiban ayah ibu. Tapi, proses mengarahkan untuk menjadi baik jauh lebih penting dari target baik yang diinginkan.

Sangat berbeda anak yang melakukan suatu kebaikan karena kesadaran, dengan yang melakukannya karena berbagai tuntutan: tuntutan sebagai anak shaleh, sebagai murid yang baik, dan lain-lain.

Karena apa yang dialami anak dalam proses tumbuh kembang di masa kecil akan terbawa dalam dunia orang dewasa. Orang yang melakukan hal baik karena berbagai tuntutan: kepatutan sebagai guru, sebagai tokoh masyarakat, pejabat, bahkan sebagai orang tua; akan berbeda dengan orang yang melakukannya karena kesadaran.

Kesadaran dan tuntutan kepatuhan memang mempunyai jalan yang berbeda, walaupun hasilnya mirip. Kesadaran merupakan buah dari penyadaran, interaksi antara tuntutan, tuntunan, dan penerimaan diri. Dan, butuh waktu agak lama agar kesadaran terlahir dari dalam diri anak.

Sementara, tuntutan kepatuhan muncul sebagai sebuah tekanan. Memang, tuntutan kepatuhan lebih cepat terlihat hasilnya daripada kesadaran. Tetapi, kelunturannya pun lebih cepat dari kebaikan yang dilakukan karena kesadaran.

Di sinilah, ayah ibu harus punya waktu yang memadai untuk bisa berinteraksi dengan anak. Tidak ada istilah waktu kuantitatif dan kualitatif. Waktu harus tersedia luang agar interaksi bisa berjalan alami, bukan sekedar on schedule. Sebuah proses pendidikan yang instan, juga akan menghasilkan kualitas yang instan.

Itulah kenapa umumnya anak-anak yang tumbuh kembang dari proses lingkungan alami di ‘kampung’ jauh lebih punya karakter daripada yang di perkotaan. Karena lingkungan, baik rumah maupun alam memberikan waktu luang yang begitu banyak sehingga mereka memiliki kesadaran yang kuat.

Kedua, utamakan rangsangan daripada ancaman.

Para Nabi dan Rasul yang Allah utus memberikan dua cara besar dalam menyadarkan umat. Yaitu, basyiran dan nadziran. Atau, kabar gembira dan peringatan. Perhatikanlah, Allah swt. mendahulukan penyebutan basyiran daripada nadziran.

Begitu pun cara perubahan yang bisa diperlakukan kepada anak. Memberikan anak rangsangan atau hal yang menyenangkan jika ia melakukan kebaikan, sebaiknya didahulukan daripada nadziran atau ancaman jika anak tidak mengerjakan yang baik.

Kebijakan ini akan mengkondisikan anak untuk fokus dan enjoy dengan kebaikan yang akan ia lakukan. Berbeda dengan ancaman yang menjadikan anak berada dalam bayang-bayang hukuman saat akan mengerjakan kebaikan. Sesuatu yang dilakukan dengan tidak disertai rasa nyaman dan menyenangkan sulit bisa berbekas dan menjadi karakter buat anak. (mh/foto:amusingfun)https://www.chanelmuslim.com/keluarga/langkah-membangun-karakter-islami-anak/20564/
Read more

Sunday 4 September 2016

KHUSUS WANITA HARUS WASPADA Jika Sering Upload Foto FACEBOOK

Hati-hatilah, photo yang anda unggah saat ini dapat DIBUGILK4N.! Pada beberapa pemakai sosial media GOOGLE PLUS, FaCEbooK dan lain-lain, Berhati-hatilah dalam mengunggah photo diri supaya tak jadi korban dari beberapa orang yg tidak bertanggungjawab yang dapat menelanjangi badan anda..

INI Sangatlah memalukan dan membuat anda hina, sebelum hal yang seperti ini terjadi, kalian mesti hati hati, itu peristiwa riil, mudah-mudahan kalian bukanlah orang yang menjadi korbannya.

Ketahuilah, didalam Photoshop ada tools editor yg dapat untuk ubah photo anda, tool itu dapat membuat gambar anda yg kenakan pakaian  menjadi bugil atau terlihat tel4njang. dan akan jauh  Lebih gampang lagi, bila pakaian yg anda gunakan berwarna putih.


Jadi untuk mereka  wanita, di anjurkan supaya tak meng-upload atau mengunduh photo anda di dalam facebook, juga twitter, atau GOOGLE PLUS dan lain-lain media sosial.

Serta, JANGAN Anda MEMAKAI BAJU PUTIH lantaran editor bakal lebih leluasa untuk ubah gambar anda.

Bantu SHARE status utama ini untuk kebaikan saudari-saudari kita. Mudah-mudahan yang menyebarkan info ini, tidak akan ada yang jadi Korban di keluarga Anda,, Amiiiinnn, Allah senantiasa Membantu Hambanya nya yang ingin Sharing kebajikan sesama!! sumber http :// tolongbagikan. blogspot.-com/http://www.medi4post.com. TOLONG SEBARKANLAH!!
Read more

Thursday 25 August 2016

Inilah Penyebab Anak Berbohong dan Cara Mencegah Agar Tidak Menjadi Kebiasaan

Sahabat Ummi, bermula dari senang melebihkan cerita atau menyembunyikan fakta, lama-lama  berbohong bisa jadi kebiasaan. Bagi sesosok anak yang kerap berbohong, andil orangtua dan lingkungan nyatanya besar juga. Meski kadang, mereka tak menyadarinya.

Suatu ketika dua anak asyik bercengkerama. Salah seorang di antaranya bercerita dengan penuh semangat: “Kemarin aku pergi sama Ayah ke Sea World, wah ikan di sana banyak deh.” Temannya segera menimpali dengan antusias yang setara dan tak mau kalah, “Aku juga sudah pernah ke sana. Di sana memang ikannya banyaaak banget.Kamu tau nggak di sana juga ada putri duyung. Kamu liat nggak?”


Anak kedua yang menimpali sepenuh hati ini nyatanya sama sekali belum pernah pergi ke Sea World. Ia hanya sering membaca tentang ikan laut dari buku. Ia lantas punya bayangan kalau di sana banyak ikan, di sana tentu ada putri duyung seperti yang ia baca dalam buku. Anak ini jelas telah berbohong dengan mengatakan pernah pergi ke tempat yang belum pernah dikunjunginya. Namun, dia merasa lancar saja merangkai info-info yang berkesesuaian dengan bayangannya soal apa itu Sea World dan keinginannya untuk bisa menyamai kisah temannya.


Sri Rahmawati, Psi, Psikolog Q Consultan Komplek Daarul Abidin, mengatakan orangtua perlu memiliki definisi yang jelas tentang bohong dan mampu membedakannya dengan fantasi. Mengetahui definisi ini penting untuk memahami fase berpikir anak. Karena pada salah satu tahapan perkembangan anak usia 4 hingga 6 tahun, memang ada tahapan yang namanya berpikir fantasi.

Dalam hal berbohong, anak tahu dan memahami bahwa apa yang dikatakan benar atau salah. Sebaliknya, untuk fantasi tidak. Dalam berfantasi, anak tidak mengetahui apakah perbuatannya itu benar atau salah. Maka, ketika anak kedua tadi mengatakan di Sea World ada putri duyung seperti yang ada di buku cerita, ini tentunya merupakan bagian dari khayalan anak-anak. Tapi, mengatakan ia pernah pergi ke Sea World padahal belum pernah jelas merupakan kebohongan.

Selain berpikir fantasi, cara berpikir anak usia 4-6 tahun pun masih sangat sederhana. Mereka bahkan seringkali mengkaitkan peristiwa yang terjadi di luar dirinya dengan dirinya. Misal, saat ditanya, “Kenapa langit berwarna biru?” Jawabannya polosnya bisa berbunyi, “Karena biru itu warna yang aku suka.”

Mengapa bohong?

Penyebab anak berbohong banyak sekali. Pertama, untuk melindungi diri (self defense). Bohong untuk alasan ini adalah yang paling sering dilakukan anak-anak ataupun orang dewasa. Biasanya anak berbohong karena dia tahu kalau dia bicara yang sebenarnya nanti akan mendapatkan hukuman dari orangtua atau guru. Contohnya, supaya tidak mendapat hukuman guru, anak mengatakan buku PRnya ketinggalan, padahal ia belum mengerjakan PR.    

Biasanya anak yang kerap berbohong demi untuk melindungi diri hidup di lingkungan yang juga kerap menerapkan hukuman yang keras. Jadi, untuk menghindari hukuman, anak menutupi fakta dengan kebohongan.

Kedua, berbohong untuk menolak mengakui (denial). Alasan ini sebenarnya hampir sama dengan self defense. Umumnya, dilakukan anak dengan menolak untuk mengakui kebenaran. Misalnya, anak menumpahkan tepung terigu dan mengotori meja dapur. Ketika ditanya siapa yang menjatuhkan, anak mengatakan tadi ada kucing lari yang menjatuhkan tempat terigu.

 Ketiga, berbohong untuk harga diri (ego strength)-nya. Contohnya, untuk membanggakan keluarganya anak mengatakan, “Aku punya mobil lima.” Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. Atau, seperti ilustrasi di atas, mengatakan sudah pernah pergi ke Sea World, padahal belum pernah.

 Untuk bisa menelaah lebih dalam alasan bohong anak, orangtua perlu melihat faktor-faktor lainnya. Seperti usia, tahap perkembangan dan latar belakang perbuatan. Memahami faktor tersebut sangat penting untuk mengetahui langkah perbaikan dan pencegahannya.

Tahap perkembangan kognitif anak

Bohong pasti menimbulkan kerugian. Namun, sejauh mana nalar anak bisa menangkap sejauh mana kerugian yang timbul akibat berbohong? Pertanyaan ini lebih jelasnya bisa kita lihat dari teori perkembangan kognitif yang dirumuskan oleh salah seorang tokoh psikolog perkembangan anak yang sangat terkenal, Jean Piaget.

Fase pertama, anak berbohong karena mengakselerasikan bohong dengan hukuman. Ia menghubungkan dalam pikirannya, bahwa kalau seseorang berbohong, pasti dapat hukuman. Maka, pada tahap ini, kalau misalnya ada seorang anak yang berbohong tapi tidak mendapat hukuman, bagi anak itu bohong akan menjadi sesuatu yang boleh. Fase ini seperti terkait apa yang dilakukan dengan respons yang diterima menganggapnya menjadi kaitan yang erat. Kalau ada A pasti ada B, begitu B-nya tidak ada, ia menganggap berarti bohong itu boleh.

 Fase kedua, anak sudah bisa mengaitkan bahwa bohong adalah perbuatan yang salah. Untuk tujuan apa pun, bohong itu salah. Artinya, anak sudah mengasosiasikan perbuatan bohong itu salah. Pada tahapan kedua ini cara berpikir anak sudah bisa lebih kompleks.

Fase ketiga, biasanya menjelang usia 12 tahun. Pada fase ini anak sudah bisa memahami konsep yang lebih abstrak. Anak bisa mengaitkan bohong itu sebagai perbuatan yang tidak benar karena akan menimbulkan konflik, kerugian besar seperti merugikan orang lain, membuatnya tidak disukai teman, dan kehilangan kepercayaan dari teman-teman.

Menariknya, bila ditinjau dari proses perkembangan cara berpikir anak, diketahui bahwa tingkat kemampuan berbohong sebenarnya menunjukkan tingkat kecerdasan anak. Sebab, dengan berbohong, anak mampu menggunakan fakta yang ada untuk suatu hal yang berbeda dengan faktanya. Disinilah pentingnya penanaman nilai dalam keluarga agar perilaku anak diarahkan sesuai dengan nilai agama.

Jadilah model kejujuran

Setiap orangtua tentulah ingin agar anaknya jujur. Tapi, tanpa sadar mereka justru sering mendorong anaknya untuk berbohong. Misalnya saat sedang tak ingin menerima tamu, sementara tiba-tiba datang tamu yang ingin menemui orangtua, maka untuk menghindari tamu itu, ibunya menyuruh anaknya berbohong. “Bilangin ya, Ibu nggak ada.”

Penerapan model perilaku seperti itu tentu akan memberikan andil pada pembentukan kebiasaan bohong pada anak-anak. Anak akan berpikir, “Ibu kan ada, tapi aku diminta bilang nggak ada. Ibu bohong dong. Ibu saja bohong, jadi aku juga boleh bohong dong.,”

Maka, model perilaku yang benar dari orangtua menjadi sangat penting untuk membentuk kebiasaan berkata dan berperilaku jujur pada diri anak. Sri juga mengingatkan, untuk menanamkan nilai kejujuran secara kuat di dalam keluarga, maka nilai ini harus terus-menerus diulang, baik dengan contoh teladan maupun melalui cerita-cerita hikmah dan terus disosialisasikan.

Begitupun, jangan langsung panik ketika anak ketahuan berbohong. Sri Rahmawati menyarankan agar orangtua melakukan langkah berikut. Pertama, periksa terlebih dahulu apakah ucapannya itu fantasi atau bukan. Pada anak prasekolah, di saat cara berpikir mereka masih sangat sederhana seringkali ucapannya bukan bohong tapi fantasi. Namun, pada anak usia SD, dimana fantasi sudah mulai berkurang dan cara berpikirnya sudah lebih abstrak, maka kita perlu waspada. Apakah perbuatan atau perkataanya itu dilakukan untuk mengecoh orang lain atau untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Bila ada tujuan itu, maka perbuatan itu termasuk kategori berbohong dan harus diluruskan.

Kedua, berikan konsekuensi. Konsekuensi itu sangat penting agar anak tidak mengulang perbuatannya. “Orangtua harus tegas, kadang-kadang seringkali kebohongan kecil yang dilakukan anak tidak segera diluruskan orangtua, akhirnya jadi kebiasaan,” tegas psikolog yang tengah menyelesaikan studinya di pascasarjana UI ini. Sri menyontohkan, bila anak pulang sekolah membawa tempat pensil dan mengatakan bahwa itu adalah pemberian temannya, jangan langsung percaya? Segera cek, apakah benar pemberian teman ataukah milik temannya yang diambil? Bila dibiarkan, bisa jadi kebiasaan.

Sebenarnya konsekuensi dalam psikologi ini jadi tahap terakhir setelah model, pembiasaan, diskusi, baru ada hukuman. “Kalau langsung hukuman, biasanya internalisasi bahwa bohong itu salah bukan sesuatu yang melekat,” tutur ibu dari 5 orang anak ini.

Mengetahui alasan anak berbohong juga akan membantu orangtua dalam memberikan konsekuensi yang pas. Bila anak berbohong untuk melindungi temannya, maka kita perlu bersyukur bahwa di satu sisi, anak memiliki solidaritas yang baik. Namun, orangtua perlu menjelaskan agar anak tidak menganggap tindakan bohongnya dibenarkan dan boleh diteruskan. Jangan sampai karena takut mendapatkan hukuman, anak justru membuat kebohongan lain di balik kebohongannya. Kuncinya di sini adalah komunikasi antara orangtua dan anak harus berjalan baik tanpa sumbatan.

Tetapi yang paling penting, tanamkan selalu nilai kejujuran pada keluarga. Dan untuk itu, tak ada cara terbaik kecuali kita memulai dari selalu berkata dan berperilaku jujur pada diri sendiri. (Sarah Handayani/ wawancara: Rahmi) sumber http://www.ummi-online.com/inilah-penyebab-anak-berbohong-dan-cara-mencegah-agar-tidak-menjadi-kebiasaan.html
Read more