Showing posts with label PERNIKAHAN. Show all posts
Showing posts with label PERNIKAHAN. Show all posts

Friday 14 October 2016

5 Sikap Istri yang Didamba Suami | ISTRI WAJIB BACA

Interaksi suami isteri dalam rumah tangga bisa mengalami pasang surut. Adakalanya harmonis, tidak jarang juga muncul kerenggangan. Bergulirnya waktu, kerap mendidik suami isteri untuk bisa menjadi pasangan yang dewasa dalam bersikap.


5 sikap isteri berikut ini merupakan di antara hal yang didamba suami. Yaitu:

1. mengungkapkan keluhan seperlunya saja

Sebagian isteri kadang sulit membedakan antara isi keluhan dengan perasaan yang melatar belakangi keluhan. Tidak jarang, keluhan yang diungkapkan menjadi seperti benang kusut. Tidak jelas mana awal, isi, dan ujungnya


Cobalah membiasakan diri untuk mengurai isi keluhan. Kalau agak sulit, membuat coret-coretan di kertas juga tidak masalah. Tentukan inti masalahnya, apa yang diperlukan dari suami, dan bagaimana usulan solusi dari isteri.

Contoh, ketika isteri ingin menyampaikan kekosongan isi dapur. Urai dulu mana yang penting, mana yang mendesak, dan mana yang penting dan mendesak. Sampaikan dengan tenang hal utama yang mau disampaikan. Apa yang diharapkan dari tindakan suami. Dan, siapkan usulan solusi yang bisa dilakukan secara bersama.

Cara yang salah mengungkapkan ini contohnya, isteri hanya menyampaikan rasa pusingnya dengan kekosongan dapur. Lebih parah lagi disampaikan dengan iringan  tangis dan marah. Dan terlalu mengandalkan suami untuk bisa mengatasi ini secara keseluruhan. Tanpa ada usul solusi dari isteri.

2. Senyum sebagai tampilan awal pertemuan dengan suami

Senyum merupakan ungkapan bahagia yang diharapkan semua orang dari kita. Dengan senyum, orang yang dirundung masalah, bisa melupakan sesaat masalahnya.

Begitu pun senyum seorang isteri kepada suami. Seberapa lama pun perpisahan suami dengan isteri dalam satu hari, jadikan senyum sebagai tampilan awal pertemuan. Walaupun saat awal pertemuan itu, isteri menyimpan segudang keluhan dan masalah.

Inilah latihan rutin untuk mencapai kedewasaan berumah tangga. Karena senyum wujud ungkapan seseorang memiliki jiwa yang begitu besar, anggun, sabar, dan bijaksana.

3. Berusaha tampil bersih dan wangi saat bertemu suami

Bayangkan ketika seorang wanita akan bertemu dengan seorang lelaki yang dicintai. Ia bukan hanya akan bersih-bersih, tapi juga memaksimalkan aksesoris yang bisa ia tampilkan dalam dirinya. Semua itu, demi sebuah ungkapan cinta dari lelaki yang ia tuju. Baik ungkapan dalam bentuk ucapan, maupun dalam perbuatan.

Suami adalah kekasih dan cinta yang permanen buat seorang isteri. Ia bukan mantan kekasih, mantan pacar, dan mantan yang lain. Suami adalah sosok yang selalu menjadi kekasih, dan selalu menjadi pacar untuk isterinya.

Karena itu, penghormatan sederhana seorang isteri terhadap harapan kelanggengan cintanya kepada suami adalah tampilan bersih, rapi, dan wangi. Sesulit apa pun keadaan isteri saat akan bertemu suaminya, bersih, rapi dan wangi sebaiknya menjadi prinsip. Setidaknya, ia mencuci muka, dan mengganti busana yang bersih.

4. Mengisi pertemuan dengan sentuhan

Setegang dan seserius apa pun suasana pertemuan antara isteri dan suami, sentuhan harus selalu ‘hidup’. Sentuhan seorang isteri biasanya mampu menghaluskan kekakuan rasio berpikir seorang suami. Walaupun hanya menyentuh tangan suami.

Jangan pernah menjadikan suasana pertemuan suami isteri seperti sebuah rapat organisasi. Posisikan cara berdiri, duduk, yang memberikan kesan sentuhan yang dalam kepada suami.

Walaupun, suami seperti bereaksi agak kikuk atau sungkan. Tapi sebenarnya, itulah yang diharapkan suami terhadap isteri.

5. Memberikan ruang kepada suami sebagai penggagas awal atau penemu solusi

Kenyamanan keberadaan seorang suami bersama isterinya adalah ketika ia merasakan bahwa ia memang sebagai pemimpin di hadapan isteri. Dialah yang mampu memberikan solusi dari sebuah masalah, berwawasan luas, dan berada di atas pemikiran seorang isteri.

Karena itu, upayakan agar kecerdasan seorang isteri tidak seolah melampaui suami. Terlebih dalam banyak hal. Isteri yang disenangi suami adalah mereka yang mampu membuat kecerdasannya seolah buah dari kecerdasan suami.

Walaupun sebenarnya, kecerdasan dan wawasan isterilah yang melampaui wawasan suami. Seorang isteri yang disenangi suami akan mengatakan, “Menurut Mas gimana?” (Upaya isteri untuk memancing berpikir suami) Atau, kalau saya usul begini, Mas keberatan gak?” (Upaya isteri untuk mencangkok gagasannya kepada pemikiran suami). Dan lain-lainnya. (mh)https://www.chanelmuslim.com/keluarga/lima-sikap-isiteri-yang-didamba-suami/14078/
Read more

Tuesday 11 October 2016

Batasan Diperbolehkannya Dusta kepada Istri | SUAMI WAJIB BACA

Rasulullah mensabdakan, ada tiga perkataan dusta yang diperbolehkan. Pertama, berdusta dengan maksud mendamaikan orang/pihak yang sedang berselisih. Kedua, berdusta dalam peperangan. Ketiga, dusta suami kepada istrinya dan dusta istri kepada suaminya.

عَنْ أُمِّهِ أُمِّ كُلْثُومٍ بِنْتِ عُقْبَةَ قَالَتْ مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُرَخِّصُ فِى شَىْءٍ مِنَ الْكَذِبِ إِلاَّ فِى ثَلاَثٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ لاَ أَعُدُّهُ كَاذِبًا الرَّجُلُ يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ يَقُولُ الْقَوْلَ وَلاَ يُرِيدُ بِهِ إِلاَّ الإِصْلاَحَ وَالرَّجُلُ يَقُولُ فِى الْحَرْبِ وَالرَّجُلُ يُحَدِّثُ امْرَأَتَهُ وَالْمَرْأَةُ تُحَدِّثُ زَوْجَهَا

Dari Ummu Kulsum binti Uqbah, ia berkata, aku belum pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan keringanan sedikitpun kepada seseorang untuk berdusta kecuali dalam tiga perkara. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Aku tidak menganggap berdusta seseorang yang mendamaikan manusia lalu ia mengatakan sesuatu dengan maksud mendamaikan, seseorang yang berbicara dalam (siasat) perang , dan seorang suami yang berbicara kepada istrinya atau istri yang berbicara kepada suaminya” (HR. Abu Dawud; shahih)


Apa maksud bolehnya suami berdusta kepada istrinya dan istri berdusta kepada suaminya dalam hadits ini? Apa batasannya?

Dusta yang diperbolehkan di sini adalah dusta dalam rangka menyenangkan suami atau istri dan membuatnya semakin cinta. Yakni dusta saat merayu dan memujinya.

“Dusta yang yang diucapkan oleh suami kepada istrinya atau istri kepada suaminya yang bertujuan untuk menguatkan kecintaan dan menghindari perpecahan,” kata Dr Karim Asy Syadzili ketika menerangkan hadits tersebut.

Misalnya suami melihat istrinya berhias untuk dirinya, dengan pakaian yang baru dibelinya. Sebenarnya, menurut suami, rias malam itu membuat sang istri tampak pucat. Namun demi menyenangkan hati istri, ia mengatakan, “Kamu sangat cantik malam ini, Sayang.”

Paginya, istri memasak sarapan. Keasinan. Ketika ditanya istri, ia menjawab, “Enak sekali sarapannya, ini paling enak sedunia.”

Pun saat istri mengatakan kepada suaminya, “Engkau adalah laki-laki paling tampan di jagat raya, Kanda”.

Umar bin Khattab pernah diminta mengatasi problem keluarga Abu Gharzah. Ia dikenal suka mencaci istrinya. Lalu Umar bertanya kepada Ummu Gharzah apakah ia membuat marah suaminya. Ummu Gharzah mengatakan bahwa suaminya telah mencaci dirinya, namun ia terpaksa berdusta kepada suaminya dengan mengatakan dirinya tidak marah oleh cacian itu. Umar pun memuji Ummu Gharzah.

Jadi, jika dusta itu terkait pujian dan rayuan atau hal-hal yang bertujuan menguatkan cinta, maka hal itu diperbolehkan. Namun jika dusta itu justru membuat hubungan renggang, hal itu masuk kategori dusta yang dilarang. Misalnya suami membohongi istrinya. Gajinya sekian juta hanya mengaku separuhnya dengan maksud menipu istrinya. [Muchlisin BK/Keluargacinta]http://keluargacinta.com/batasan-diperbolehkannya-dusta-kepada-istri/
Read more

Monday 26 September 2016

Ini Dia Efek Sifat dan Tanda Egois dalam Pernikahan

KEEGOISAN dalam sebuah pernikahan akan menghalangi Anda menjadi sehati dengan pasangan Anda.

Keegoisan berarti untuk merawat diri sendiri, mendapatkan sebanyak yang Anda inginkan, dan memberikan sesedikit mungkin.

Nah benar, Ini semua tentang Anda!

Efek dari keegoisan pada Anda, pernikahan, dan keluarga Anda




Ada banyak efek dari keegoisan dalam pernikahan, berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Sifat egois akan membuat pasangan Andan mudah tidak menyukai Anda.
2. Sifat egois menciptakan perasaan sakit hati dan dendam dalam pernikahan.
3. Sifat egois dapat menyebabkan masalah komunikasi dan masalah pernikahan lainnya.
4. Sifat egois memengaruhi kebahagiaan Anda dalam pernikahan.
5. Sifat egois mencegah Anda dari berpikir tentang pasangan dan pernikahan And.
6. Sifat egois mencegah pasangan Anda tumbuh bersama dalam pernikahan.
7. Sifat egois mencegah pembangunan kepercayaan dan loyalitas dalam pernikahan.

Tanda-tanda keegoisan dalam pernikahan

Jika Anda:
1. Merasa sulit untuk berkompromi.
2. Percaya semua harus tentang Anda.
3. Tidak suka memberi atau berbagi.
4. Sadarilah memaafkan orang lain sulit bagi Anda, menganggap diri Anda sebagai egois.
5. Merasa seolah-olah Anda bersaing dengan pasangan Anda.
6. Anda berpikiran bahwa Anda lebih baik daripada pasangan Anda.
7. Hanya peduli tentang diri Anda sendiri.

Tapi itu bukan akhir. Anda bisa berusaha untuk berhenti menjadi pasangan egois. Bisa? []
sumber : https://www.islampos.com/259063-259063/
Read more

Sunday 25 September 2016

ASTAGFIRULLAH INI 6 Kesalahan Pranikah yang Sering Terjadi

Nikah merupakan salah satu bagian dari rezeki. Karenanya, dengan siapa akan menikah, kapan, bagaimana, dan semua hal yang berkaitan dengan pernikahan seorang hamba sudah tertulis dengan sangat rapi di Lauhul Mahfuzh. Sebab itu, seorang Muslim yang mukmin harus meyakininya dengan benar, lalu bergegas melakukan sebaik-baik ikhtiar untuk menjemput jodoh yang memang sudah digariskan oleh Allah Ta’ala.

Sayangnya, banyak kaum Muslimin yang justru melakukan kekeliruan dalam menjemput jodoh. Lebih parah lagi, kekeliruan ini semakin banyak dan dianggap umum oleh banyak kalangan. Padahal, kekeliruan yang dilakukan sebelum menikah sangat berpengaruh terhadap bahagia dan berkahnya rumah tangga yang dijalani oleh seseorang.


Berikut ini 6 kesalahan pranikah yang kerap terjadi di masyarakat. Hendaknya kita berupaya sekuat kemampuan agar kesalahan ini tidak menimpa diri dan keluarga kita.

Pertama, banyak kaum Muslimin yang belum memahami tujuan menikah. Menikah hanya dianggap fase kehidupan biasa, layaknya hidup dan mati. Sehingga tidak ada persiapan. Asal menikah. Bahkan banyak yang menikah karena ‘kecelakaan’.

Kedua, orientasi berlebihan dengan fisik. Mencintai kecantikan atau ketampanan itu dibolehkan. Sayangnya, hal yang hanya dibolehkan ini dijadikan hal utama dan pertama sehingga mengabaikan bahkan melupakan kriteria lain. Karena terpesona fisik, seorang calon suami atau istri lupa meneliti agama, akhlak, keluarga, dan lingkungan calon pasangannya.

Ketiga, sudah mencicipi sebelum ‘beli’. Kesalahan ini sudah mafhum terjadi di sebagian besar masyarakat kita. Sebelum menikah sudah biasa jalan berdua, berboncengan tanpa jarak, keluar untuk makan, dan sebagainya. Bukan hanya bersentuhan tangan untuk salaman, bahkan sudah ada yang berciuman dan lebih dari itu. Astaghfirullah. Na’udzubillah.

Keempat, terlalu lama menjalin hubungan. Kesalahan keempat ini merupakan awalan dari kesalahan ketiga. Terlalu lama berinteraksi secara berlebihan. Ngobrol sepanjang hari sampai malam melalui perangkat teknologi, saling melaporkan kegiatan satu sama lain, dan sebagainya.

Kelima, menuntut mahar yang mahal. Meski dibolehkan, tindakan ini bertolak belakang dengan kualitas si calon istri. Persis seperti barang ‘bekas’-karena sudah dicoba-yang dijual dengan harga setinggi langit. Sungguh miris.

Keenam, sibuk memikirkan kemewahan resepsi. Kesalahan keenam ini merupakan salah satu sebab lamanya pernikahan, meski sudah berhubungan sekian tahun lamanya. Karena sibuk dengan gengsi, memikirkan kemewahan, dan tindakan-tindakan tidak penting lainnya.

Semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita, anak-anak, dan kaum Muslimin dari kekeliruan ini. Aamiin.

Wallahu a’lam. [Pirman/Keluargacinta]

Rujukan: Mutiara Hikmah Facebook 1, KH Muhammad Arifin Ilham.http://keluargacinta.com/kesalahan-pranikah/
Read more

Sunday 18 September 2016

MENIKAH MUDA? Ini dia Manfaatnya

Pernikahan adalah hal yang disarankan dalam agama Islam. Terkecuali bernilai beribadah, pernikahan juga adalah fasilitas untuk menjadikan satu dua hati yang sama-sama menyukai dalam suatu ikatan yang sah.

Beberapa orang yang pada akhirnya mengambil keputusan menikah lantaran telah terasa mapan dari sisi ekonomi serta usia. Mereka berasumsi bahwa jika umur telah matang, barulah waktu itu memikirkan untuk mengawali kehidupan baru di tahap pernikahan. Mungkin saja beberapa orang yang memikirkan untuk menikah di umur 30 atau 35 tahun. Walau sebenarnya, menikah di umur muda malahan menyebabkan manfaat sendiri untuk pasangan itu. Lantas apapun faedah menikah di umur muda? Di bawah ini penjelasan sedetailnya.
Ini Dia Manfaat Menikah Diusia Muda, MAU??

1. Lebih Terjaga dari banyaknya Dosa

Manfaat yang pertama dari menikah di umur muda yaitu dapat lebih terjaga dari yang namanya perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda yang punya berartiberarti :

“Wahai para  pemuda, barangsiapa diantara kalian sudah sanggup,jadi sebaiknya menikah, lantaran ia lebih menundukkan pandangan kalian serta lebih terpeliharapelihara kem4lu4an. Serta barangsiapa yang belum dapat, manikah, jadi sebaiknya ia berpuasa, karena dengan berpuasa bisa mengekangnya. ” (HR. Bukhari)

Seperti hadist diatas, telah sangat jelas bahwa mempercepat dalam hal pernikahan itu lebih menolong manusia dalam menundukkan pandangannya serta lebih gampang dalam memelihara kem4lu4annya,. Saat seorang menentukan untuk menikah di umur muda, maka lebih relatif bagi dari mereka terlepas dari perbuatan dosa zina, baik itu merupakan zina mata,atau zina hati ataupun zina tangan yang akan dilakukannya.

2. Lebih terasa sangat Bahagia

Pernikahan yang dilakukan  diumur muda nyatanya dapat juga membuat pasangan itu lebih bahagia dalam melakukan biduk rumah tangga mereka. Hasil penelitian National Marriage Project’s 2013 di daerah Amerika Serikat (AS) membuktikan, persentase paling tinggi orang yang merasa amat senang dan bahagia dengan pernikahan yaitu mereka yang menikah di umur 20-28 th..

Argumen yang mereka utarakan lebih bahagia yaitu lantaran biasanya pasangan yang muda umurnya belum mempunyai banyak ego serta ambisi. Mereka cenderung lebih gampang dalam menerima siapa pasangan hidupnya. Bahkan juga istri tak mempersoalkan apabila kehidupan keluarganya cuma pas-pasan dan sedikit. Lantaran mereka berasumsi seluruhnya permasalahan dengan santai. Hal semacam ini searah dengan hadist atsar dari sahabat nabi Ibnu Umar : “Nikahilah!! oleh kalian gadis perawan, karena (.. satu diantaranya..) ia lebih ridha dengan nafkah yang sedikit. ”

3. Emosi mereka Lebih Terkontrol

Untuk Manfaat yang selanjutnya dari pernikahan di umur muda yaitu keduanya lebih dapat dalam hal mengontrol emosi mereka. Menikah di umur muda dapat dibuktikan lebih cepat membuat dewasa pasangan itu. Oleh karenanya, mereka lebih dapat dalam hal mengontrol emosinya.

Hal semacam ini di pengaruhi oleh ketenangan yang ada sejalan dengan ada pendampingnya serta tersalurkannya “kebutuhan batin”. Itulah diantara arti sakinah yang ada dalam kitab suci AL- Qur’an Surah Ar-Rum ayat yang ke 21.

Diluar itu, hasil studi dari seorang sosiolog Norval Glenn serta Jeremy Uecker di tahun 2010 juga memberi dukungan untuk hal itu. Hasil dari studi ini mengatakan bahwa, pernikahan  yang dilakukan  di umur muda bakal lebih berguna dari segi kesehatan serta lebih dalm hal mengontrol emosi.

4. Lebih Gampang Mencapai Kesuksesan

Beberapa orang yang menunda pernikahannya dengan argumen mau memperoleh karier yang mapan terlebih dulu. Walau sebenarnya saat seorang sudah menikah, jadi ia bakal jadi lebih tenang serta terasa sakinah. Dengan ketenangan serta stabilnya emosi ini bakal berguna untuk dianya untuk lebih konsentrasi dalam melalui karier serta melakukan aktivitas apa pun. Umumnya orang yang berhasil di umur 40 lantaran mereka menikah ketika usianya baru 20-an, bagaimana dengan anda?.

5. Lebih Baik Untuk Masa Depan dari Anak-Anak kita kelak.

Faedah paling akhir dari menikah di umur muda yaitu lebih baik untuk hari esok bagi anak-anak yang akan kita peroleh. Tidak hanya karena kita menikah di umur yang muda akan sangat mungkin mempunyai anak yang telah dewasa waktu kita telah masuk umur pensiun.

Lebih daru itu, memiliki anak di umur muda bakal bikin kita tahu arti kehidupan. Ditambah lagi bila situasi ekonomi kurang baik, jadi waktu itu kita dapat mendidik anak dengan cara langsung serta merasakan bagaimana pahitnya kehidupan. Dengan hal tersebut bakal mengajarkan anak arti kesederhanaan dalam kehidupan,serta menghormati perjuangan hidup. Mempunyai anak di umur muda juga mempunyai manfaat lain, tidak hanya jadi orang-tua, dapat juga jadikan rekan untuk sharing serta sharing narasi.

Sekianlah penjelasan tentang lima faedah menikah di umur muda. Walau masih tetap berumur muda, tak ada kelirunya untuk memikirkan tentang pernikahan. Karena terdapat beberapa faedah yang bakal didapat dengan menikah di umur muda. Tetapi, terlebih dulu yakinkan bahwa kita siap dengan cara lahir serta batin untuk menyelenggarakan pernikahan itu. (infoyunik/muslimahcorner/ akhwatshalihah.net)
Read more

Tipe istri Durhaka Terhadap Suami, termasukkah anda?

Seorang istri merupakan orang yang melayani suaminya, dengan penuh hormat dan kasih sayang, dengan kesadaan yang harmonis yang tercipta maka kehidupan berumah tangga pun akan mudah tercipta keluaraga yang sakinah mawadah warahmah, akan tetapi terkadang banyak terjadi percekcokan dalam rumah tangga akibat dari membangkangnya seorang istri terhadap suami, apa saja yang menyebabkannya, banyak faktor diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. kedudukan yang dimiliki istri yang terkadang lebih tinggi ketimbang dari suami
2. istri yang lebih kaya dari suami dan juga lebih lebih pandai
3. istri yang punya perilaku keras
4. tidak mempunyai ilmu agama yang cukup
5. istri yang berasal dari keluarga yang menempatkan sang istri lebih berkuasa dalam kehidupan berumah tangga.





Nah, adapun cirinya adalah sebagai berikut ini :

1. Mengabaikan wewenang dari suami

sang suami merupakan pemimpin dalam berumah tangga, jadi tidak boleh bai seorang istri mengambil alih kekuasan sang suami dengan menjadi penguasa dalam berumah tangga, bahkan nabi sendiri pernah berkata yang bahwa jika sang suami memerintahkan sesuatu sekalipun hal itu ada perintah untuk memindahkan bukit merah dan putih maka tiada pilihan bagi istri selain melaksanakannya.

2. Menentang anjuran atau perintah sang suami

melaksanakan perintah suami adalah hal yang mesti dilakukan, dan ini hanya terbatas kepada hal yang boleh dalam agama, jika itu merupakan hal yang dilarang maka itu tidak perlu ditaati oleh sang istri, maka saat suami memerintah suatu hal yang bpleh dikerjakan maka itu laksanakanlah karena syurga anda ada pada keridhaan dari suami itu sendiri.

maka itulah beberapa saja tipe dari istri yang suka membangkang, semoga bisa bermanfaat untuk anda semua, dan tolong sebarkan supaya kawan dan saudara kita tau hal ini, karena anda juga akan berbagi ilmu dan anda akan mendapat pahala. - sebarkanlah.com
Read more

Setelah Menikah, Biarkan Anak Mandiri Meskipun Mengontrak Rumah

Anak yang sudah menikah hendaknya diberikan keleluasaan untuk mandiri. Urusan rumah tangga anak jangan dicampuri oleh orang tua. Kecuali memang ada masalah yang perlu keterlibatan orang tua. Anak harus diajarkan untuk mandiri sehingga kedepannya bisa menjadi rumah tangga yang tidak ketergantungan.


Tindakan orang tua yang kurang tepat adalah melarang anaknya untuk berumah sendiri setelah menikah. Padahal menantunya juga ingin menata rumahnya sendiri. Selera menantu dan mertua yang berbeda akan menghasilkan konflik meskipun kadang disimpan dalam hatinya. Namun suatu saat bisa saja perasaan itu akan muncul dan tidak terbendung.

Biarkanlah anak mandiri dan menjadi rumah tangga yang bisa memposisikan diri. Orang tua berkewajiban mengarahkan kepada kondisi yang lebih baik. Bukan untuk mencampuri lebih jauh. Simak pemaparan dari Ustadz Khalid Basalamah berikut ini:

Semoga bermanfaat

Sumber: ambiguistis.net/http://islamidia.com
Read more