Showing posts with label Muslimah. Show all posts
Showing posts with label Muslimah. Show all posts

Wednesday 17 August 2016

Menyegerakan Diri Untuk Menikah Itu Sunnah. Tapi Tergesa-Gesa Untuk Menikah Itu ‘Musibah’

Ketika memutuskan untuk menikah dengan seseorang kamu harus yakin betul bahwa dialah orang yang paling kamu inginkan untuk kamu ajak menghabiskan hidupnya bersamamu dan juga anak-anakmu kelak.

Pilihlah dengan siapa kamu akan berbagi momen-momen diamana dia tidak akan meninggalkanmu saat dunia tak lagi ramah pada dirimu. Pilihlah dengan hati-hatinya dan dengan pertimbangan yang matang.


Jangan menikah karena ingin merubah setatusmu atau karena dia terlihat sempurna secara fisik dan kamu takut didahului orang lain jika tidak buru-buru meminangnya.

Kehati-hatian Dalam Memilih Calon Pasangan Hidup Tidak Boleh Dikalahkan Oleh Rasa Demam Cinta Yang Sementara

Pilihlah dengan sangat hati-hati siapa yang ingain kamu nikahi, pertimbangkan dengan matang. Jangan menikah karena kamu khawatir takut kehilangan dia atau merasa tidak bisa hidup tanpa cintanya. Diawal-awal cinta itu memang memabukkan tapi jangan sampai kamu mabuk menggap yang penting kamu punya cinta semuanya sudah cukup.

Jangan Asal-Asalan Menikah Karena Hidup Kamu Selanjutnya Menjadi Penentu Masa Depan Anak-Anakmu
kamu tidak bisa asal-asalan menikahi seseorang karena sedang dilanda demam cinta, atau yang penting statusmu berubah, Ini karena hidup kamu selanjutnya, masa depan anak-anakmua kelak sangat tergantung dari pilihanmu sekarang.

Dikhianati Setelah Menikah Dan Telah Mempunyai Keturunan Akan Lebih Sakit

Pentingnya memilih-milih seseorang untuk kamu nikahin itu bukan karena kamu disuruh milih yang cantik akaya tau bla bala lainnya. Tapi agar kamu tidak salah memilih orang yang bisa tega menkhianati kamu walau sudah menikah dan telah memiliki anak.

Dikhinati setelah menikah dan punya anak itu sakit hatinya bakalan berjuta-juta kali lipat. Ini karena yang akan tersakiti bukan hanya kamu saja, tapi anak-anak dan juga keluarga kamu.

Menyesal Karena Salah Memilih Juga Hanya Akan Percuma Karena Tidak Sama Seperti Saat Menyesal Sebelum Menikah
Menyesal karena salah memilih seseorang untuk diajak berkeluarga itu juga sagat percuma. Karena tidak akan mengubah apapun kecuali statusmu menjadi pernah bercerai. Berpisah sebelum menikah dan berpisah sesudah menikah itu berbeda.

Mereka Yang Sudah Pernah Mengalamin Mengatakan Lebih Baik Terus Melajang Daripada Memilih Menikah Karena Banyak Resiko Yg Harus Dihadapi
Mereka yang pernah mengalami perceraian mengatakan menyesal menikah karena salah memilih orang. Mereka mengatakan seseorang yang mengajaknya menikah berubah menjadi lain tidak seperti saat mereka masih baru mengenal. Dan perubahan itu baru tampak nyata ketika pernikahan mereka sudah berjalan beberapa tahun.
sumber http://duapah.com/menyegerakan-diri-untuk-menikah-itu-sunnah-tapi-tergesa-gesa-untuk-menikah-itu-musibah/
Read more

Ingin Mendapatkan Jodoh yang Baik di Hadapan Allah? Lakukan Tips Berikut ini

Pastinya bagi umat Muslim, sudah sangat hafal dengan isi dari Surat An Nuur ayat 26 bahwa “Laki-laki yang baik akan mendapatkan perempuan baik, dan laki-laki pezina akan mendapatkan perempuan pezina”.

Makna dari ayat tersebut sangat dalam karena memang itu adalah sebuah keniscayaan atau hal yang telah ditetapkan oleh Allah, artinya mutlak.


Jika pun ada perempuan baik yang mendapatkan lelaki buruk seperti halnya Asiyah istri Firaun yang kejam, atau lelaki baik seperti Nabi Nuh yang mendapatkan istri pembangkang, Allah sendiri yang tahu tentang perhitungan tersebut.

Dengan adanya ayat tersebut, harusnya hamba Allah taat dan berusaha memperbaiki diri sebelum meminta yang baik kepada Allah, karena secara otomatis Allah akan hadiahkan yang baik kepada orang yang baik pula.

Lalu, selain memperbaiki diri, usaha atau ikhtiar apa lagi sih yang perlu kita lakukan untuk bisa mendapatkan jodoh baik-baik di hadapan Allah?

Proses yang Baik
Mendapatkan jodoh yang baik tak bisa dengan cara ikhtiar yang buruk. Coba bayangkan, jika kita berpacaran dengan bebas dengan lawan jenis, kemana-mana berdua, bahkan na’udzubillah sampai berzina.

Hmm, bagaimana Allah tak murka dengan hal tersebut? Maka jika ingin mendapatkan jodoh yang baik, lakukan ikhtiar dengan proses yang baik. Jangan merusak atau mau dirusak orang lain ya? Hehehe.

Proses yang baik bisa dengan ta’aruf, yaitu melakukan perkenalan secukupnya, dengan tentunya ada pendamping yang bisa dipercaya akhlaq dan agamanya, lalu menjauhi perbuatan dosa, dan langsung berkomitmen pada pernikahan.

Meminta Kepada Orang Baik

Jika ternyata tak ada kenalan kamu yang bisa nyantol, tak usah putus asa. Kamu bisa meminta orangtua untuk mencarikan kenalan yang baik untuk kamu peristri atau dijadikan suamimu.

Orangtua tak mungkin akan menjatuhkan anaknya sendiri dalam keburukan maka mereka pasti akan mencarikan yang baik dan terbaik pula.

Namun jika ternyata pilihan orangtua kurang berkenan di hatimu, kamu bisa meminta dikenalkan oleh teman atau sahabat yang kamu percaya kebaikan akhlaq dan agamanya, atau bisa juga minta dicarikan ulama.

Memperbanyak Sedekah dan Silaturahim


Percaya atau tidak, memang janji Allah itu nyata. Bahwa sesiapa yang memperbanyak kebaikan akan Allah ganjar dengan kebaikan berlipat-lipat kali dari yang dilakukannya tersebut.

Bagi yang sudah menikah, cobalah bertanya, bagaimana bisa cepat bertemu jodoh dan menjalani kehidupan yang bahagia, maka sebagian besar jawaban mereka pasti karena banyak kenalan.

Lalu darimana bisa mendapat banyak kenalan? Ya karena silaturahim yang diperkokoh, hubungan baik dengan sesama umat Muslim, serta sedekah yang dapat mempererat silaturahim tersebut.

Kita juga tak tahu bukan, dari sekian banyak manusia yang ada di bumi ini, yang mana jodoh kita. Karena tugas kita hanyalah ikhtiar, berdo’a, dan tawakkal. Maka lakukan semua karena taat kepada Allah.

Bisa jadi jodoh kita adalah teman dekat, bisa jadi juga orang yang dikenalkan oleh teman dekat, dan seterusnya. Maka menjaga hubungan baik dengan silaturahim adalah salah satu jalan mempermudah rezeki dan jodoh.
sumber http://www.tandapagar.com/ingin-mendapatkan-jodoh-yang-baik-di-hadapan-allah-lakukan-ikhtiar-ikhtiar-berikut/
Read more

Tuesday 16 August 2016

5 Kesusahan Ini Allah Berikan Untuk Menghapus Dosa Manusia

Setiap manusia tentunya mendambakan kehidupan yang menyenangkan, penuh ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan. Tidak ada satu orang manusia pun yang ingin merasakan kesusahan di dalam hidupnya.

Akan tetapi tidak selamanya hal-hal yang menyenangkan akan terus terjadi dalam kehidupan manusia. Sebab ada kalanya manusia harus merasakan hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidupnya sebagai pembelajaran.


Bahkan diantara hal-hal yang tidak menyenangkan tersebut, ada 5 kesusahan yang sengaja diberikan Allah SWT untuk menghapuskan dosa-dosa manusia. Oleh sebab itu kita harus bersabar dalam menghadapinya.Lalu apa sajakah 5 kesusahan tersebut ? Berikut ulasannya.

Dalam sebuah riwayat hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, gangguan, kesedihan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah SWT akan menghapus dengannya dosa-dosanya.” (Muttafaqun Alaih)

Sehingga dari hadits riwayat ini bisa kita ketahui bahwa 5 kesusahan yang diberikan Allah SWT untuk menghapus dosa-dosa manusia di masa lampau adalah,

1. Kelelahan
Kesusahan pertama yang diberikan Allah SWT kepada manusia adalah merasa lelah. Terlebih lagi ketika seseorang telah bekerja sekian lama tanpa istirahat. Tentunya ia akan merasakan kelelahan yang teramat sangat. Bahkan kelelahannya tersebut membuat ia sulit untuk melakukan kegiatan lainnya.

Namun yakinlah, Allah SWT akan menghapuskan dosa-dosa di masa lampau apabila kita mampu bersabar menghadapi kelelahan yang melandanya. Bahkan setiap keringat yang dikeluarkan dalam hal-hal yang syar’i akan bernilai ibadah dimata Allah SWT.

2. Sakit
Kesusahan kedua yang diberikan Allah SWT kepada manusia adalah merasakan sakit. Hal ini merupakan hal yang lumrah terjadi dalam kehidupan. Tidak ada satu manusiapun yang tidak pernah merasakan sakit. Bahkan rasa sakit yang Allah SWT berikan terasa begitu sangat menyiksakan. Sehingga apabila kita mampu bersabar dan tidak mengeluh atas penyakit tersebut, maka dosa-dosa yang kita lakukan akan digugurkan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, ketiksa sakit maka bersabarlah sambil terus mencari penawarnya.

3. Kekhawatiran
Kesusahan selanjutnya yang diberikan Allah SWT adalah muncul rasa kekhawatiran. Kekhawatiran apabila tidak segera diatasi dengan baik, maka bisa berakibat fatal. Oleh sebab itu, serahkanlah segala urusan kepada Allah SWT. Sebagai manusia kita hanya bisa berusaha dan berdoa, hasilnya biarlah Allah SWT yang akan menentukan. Dengan demikian, hati akan menjadi lebih tenang sebab apa yang Allah SWT berikan adalah yang terbaik bagi hamba-Nya.

4. Gangguan-gangguan
Kesusahan yang juga diberikan Allah SWT kepada manusia adalah munculnya gangguan-gangguan dalam kehidupan. Gangguan ini bisa datang dari berbagai sisi. Bahkan disaat kita melakukan hal yang baik sekalipun, selalu ada saja gangguan yang akan menghalang-halangi. Sehingga apabila kita mampu bersabar dan yakin, maka hal tersebut bisa teratasi. Selain itu, dosa-dosa pun berguguran.

5. Kesedihan
Kesulitan terakhir yang Allah SWT berikan kepada manusia untuk menghapuskan dosa-dosanya adalah berupa kesulitan. Tidak ada seorang pun yang tidak pernah merasakan kesedihan. Namun segala kesedihan dan duka yang menimpa seorang manusia melainkan sebuah ujian dari Allah SWT.

Dalam hal ini kita hanya perlu menyikapinya dengan bijak dan penuh kesabaran. Dengan demikian, semoga segala dosa-dosa yang telah diperbuat akan dihapuskan oleh Allah SWT.

Demikianlah 5 kesusahan yang diberikan Allah SWT untuk menghapuskan dosa-dosa manusia. Meskipun bukanlah hal yang menyenangkan, namun kita harus bisa bersabar dalam menghadapinya. Sebab hal ini merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Semoga bermanfaat.

Sumber: palingyunik.blogspot.co.id/http://islamidia.com/
Read more

Sunday 14 August 2016

Naudzubillah!! Perempuan Wajib Baca Ini, Inilah Ancaman Bagi Perempuan Yang Suka Pamer

Perempuan yang Memamerkan Perhiasannya. “Telah mengabarkan kepada kami, Wahb bin Bayan. Telah menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb. Telah memberitakan kepada kami, Amru bin al-Harits, bahwa Abu Usyanah—yakni al-Ma’arifi—menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Uqbah bi Amir mengabarkan bahwa Rasulullah Saw. melarang saudaranya memakai perhiasan dan sutra. Beliau bersabda, ‘Jika kalian ingin mengenakan perhiasan surga dan kain sutra-Nya, maka janganlah kalian memakainya di dunia.” (HR. Nasa’i).

Ancaman kepada Perempuan yang Memamerkan Perhiasannya

“telah mengabarkan kepada kami, Ali bin Hujr. Telah menceritakan kepada kami, Jarir dari Manshur. Telah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Basysyar. Telah menceritakan kepada kami, Abdurrahman. Telah menceritakan kepad kami, Sufyan dari Manshur, dari Rab’l dari istrinya, dari saudara perempuan Hudzaifah. Ia berkata, ‘Rasulullah Saw. berkhutbah dihadapan kami. ‘Wahai kaum perempuan, tidakkah kalian itu memakai perhiasan perak. Sesungguhnya, tidak ada seorang perempuan yang memakai perhiasan emas kemudian ditampakkan (didepan orang laki-laki), kecuali perempuan itu akan disiksa oleh Allah karenanya.

(HR. Nasa’i)


Kaum perempuan cenderung suka kepada perhiasan, baik berupa emas, perak dan sebagainya. Kecintaan perempuan terhadap perhiasan bisa dikatakan tidak ada batasnya. Selam mereka mampu membelinya untuk mempercantik diri, maka keinginan memiliki beragam perhiasan tidak akan pernah surut.

Sebenarnya perhiasan berupa emas maupun perak merupakan hal yang tidak dilarang untuk dikenakan oleh seorang perempuan. Meski demikian, Islam tetap memberi aturan terkait cara seorang perempuan dalam mengenakan perhiasan.

Salah satu aturan yang perlu diperhatikan oleh kaum perempuan dalam mengenakan perhiasan adalah motif mereka. Meskipun Islam membolehkan kaum perempuan mengenakan perhiasan berupa emas dan sebagainya, tetapi berdasarkan hadits tersebut, Islam melarang kaum perempuan mengenakan perhiasan bila motifnya hanya untuk pamer demi menarik perhatian orang lain, terutama kaum laki-laki.

Saat ini,tidak sedikit kaum perempuan yang mengenakan perhiasan dengan motif memamerkan kekayaan mereka atau menarik perhatian orang lain. Bila tindakan mereka berdasarkan motif tersebut, maka perhiasan yang sering digunakan justru menjadi hal yang dapat mengundang bahaya, baik berupa perampokan maupun ancaman Allah Swt. [reportaseterkini]
Read more

Pertanyaan Wajib Sebelum Menikah | BACALAH SUPAYA ANDA BAHAGIA NANTI

Pernikahan akan mengikat dua orang berbeda dalam satu ikatan abadi. Maka itu ada beberapa hal yang harus dibicarakan lebih dulu untuk mengetahui pandangan masing-masing akan kehidupan pernikahan itu. Jangan sungkan menanyakannya karena isu-isu ini penting bagi kehidupan rumah tangga. Jangan sampai hal-hal ini menjadi duri daging ketika Anda tengah mengarungi bahtera pernikahan.

Apakah kamu mau punya anak?


Jika iya, berapa banyak? Bagaimana jika seandainya kita tidak bisa punya anak? Kalau kamu tidak mau punya anak, bisakah alasannya dibagi denganku?

Kapan kamu mau punya anak?

Dikatakan oleh Lori Bizzoco, editor dari of CupidsPulse.com, Anda harus punya solusi jika ada perbedaan pandangan mengenai anak. "Jika dia mau menunggu lima tahun untuk anak, sedangkan Anda mau punya anak sekarang juga, maka harus ada solusinya sebelum mengikat janji pernikahan," ujarnya seperti dilansir dari She Knows.com.

Siapa yang bersedia meninggalkan pekerjaan demi anak?
Hidup akan berubah dengan kehadiran anak. Pastikan salah satu dari Anda rela dan ikhlas melepas pekerjaan demi mengasuh buah hati kalian di rumah.

Bagaimana kondisi keuanganmu?

Jangan langsung menganggap wanita sebagai makhluk materialis ketika menanyakan hal ini. Tapi ini adalah realita yang memang harus kalian hadapi. Pernikahan artinya siap mandiri secara finansial, termasuk nantinya ketika Anda memiliki anak.

Anda dan pasangan harus saling terbuka mengenai kondisi finansial masing-masing. Berapa uang yang Anda miliki, berapa utang yang Anda tanggung, dan bagaimana pembagian tanggung jawab finansial rumah tangga.

Di mana kalian akan tinggal?

Apakah masih menumpang pada orangtua? Jika memang ingin membeli rumah, lingkungan apa yang kamu inginkan? Apartemen atau rumah dengan halaman?

Pembagian tanggung jawab?

"Ketika Anda pindah untuk hidup bersama, akan ada tanggung jawab yang harus dibagi bersama untuk mempertahankan kondisi rumah," ujar Bizzoco. Bicarakan lebih dulu bagaimana Anda berdua ingin membaginya. Apakah pasangan Anda keberatan membagi tugas bersih-bersih? Mungkin terlihat remeh, namun ketika Anda menjalaninya selama bertahun-tahun, rasanya akan sangat menjengkelkan.http://www.feed.id/article/pertanyaan-wajib-sebelum-menikah-1505219.html
Read more

Tutuplah auratmu, banyak wanita berpakaian tapi telan jang

Akhir-akhir ini banyak sekali kita jumpai kaum Muslimah, baik remaja maupun dewasa mengenakan pakaian Muslimah dengan berbagai warna, corak dan model. Jika kita cermati, tidak semua kaum Muslim memiliki pandangan yang jelas tentang pakaian Muslimah.

Faktanya, banyak wanita yang mengenakan kerudung hanya menutupi rambut saja, sedangkan leher dan sebagian lengan masih tampak. Ada juga yang berkerudung tetapi tetap memakai busana yang ketat, misalnya, sehingga lekuk tubuhnya tampak. Yang lebih menyedihkan adalah ada sebagian kalangan yang masih ragu terhadap pensyariatan Islam tentang pakaian Muslimah ini.

Di samping itu, masih banyak juga di yang memahami secara rancu kerudung dan jilbab. Tidak sedikit yang menganggap bahwa jilbab adalah kerudung dan sebaliknya. Padahal, jilbab dan kerudung adalah dua perkara yang berbeda.


Rasulullah bersabda,

    “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya.” (HR. Abu Daud)

Dalam era globalisasi yang seolah membuat dunia tanpa sekat ini, umat Islam perlu waspada akan maraknya fashion yang  jauh dari nilai-nilai Islam. Banyak umat Islam terutama wanita muslim yang terjebak dalam arus modernisasi. Berbagai fashion yang jauh dari unsur Islami banyak ditawarkan kepada umat Islam. Mulai dari mode pakaian yang terbuka menampakkan auratnya, lalu mode busana yang sangat menerawang sampai kepada mode busana sempit yang menonjolkan sex appeal-nya. Hal ini perlu di waspadai oleh umat Islam karena pada dasarnya busana atau pakaian berfungsi sebagai penutup aurat dan tidak menjurus pada kesombongan atau pemborosan. Rasulullah telah memperingatkan :

    “Allah tidak akan melihat dengan rahmat pada hari kiamat kepada orang yang memakai kainnya (pakaian) karena sombong.” (HR Bukhari dan Muslim)

Urgensi Menutup Aurat

Aurat merupakan bagian anggota badan yang wajib ditutup (haram jika diperlihatkan) kepada orang yang tidak berhak melihatnya. Allah SWT telah mewajibkan laki-laki maupun perempuan untuk menutup auratnya sesuai dengan ketentuan Islam. Allah SWT berfirman (yang artinya) :

    “Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu…” (QS. Al-A’raf: 26)

Memakai pakaian dengan niat untuk menutupi aurat merupakan suatu bentuk ketaatan manusia kepada Allah SWT. Bilamana menutup aurat merupakan suatu ketaatan, maka memakai pakaian yang mendedahkan aurat merupakan suatu keingkaran. Tuntutan menutup aurat tidak boleh di pandang ringan. Ancaman dan balasan Allah SWT terhadapa mereka yang tidak melaksanakan tuntutan menutup aurat adalah sangat keras.

    “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)

Batasan Aurat Perempuan

Batasan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangannya. Dari Khalid bin Duraik: ‘’Aisyah RA, berkata: ‘’Suatu hari, asma binti abu bakar menemui Rasulullah SAW dengan menggunakan pakaian tipis, beliau berpaling darinya dan berkata: ‘’wahai asma’’ jika perempuan sudah mengalami haid, tidak boleh ada anggota tubuhnya yang terlihat kecuali ini dan ini, sambil menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan.’’ (HR. Abu Daud).

Ketika seorang wanita muslim sudah mengetahui akan batasan-batasan auratnya, maka sudah selayaknya wanita muslim tersebut melaksankan perintah Allah SWT yaitu menutup auratnya sesuai dengan aturan Islam. Allah SWT dalam Al Qur’an Surat an-Nur ayat 31 telah berfirman, yang artinya:

    “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman:” Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung  ke dadanya…”

Dalam firman di atas, telah jelas bahwasannya Allah telah memerintahkan kaum wanita untuk mengenakan jilbab atau hijab. Jilbab atau hijab tersebut fungsinya sebagai penutup aurat.  Maka sudah selayaknya kaum wanita taat kepada perintah Allah SWT salah satunya dengan mengenakan hijab atau jilbab yang sesuai dengan aturan Islam. Adapaun seruan untuk mengenakan jilbab atau hijab terdapat pula dalam  firman Allah SWT surat Al Ahzab ayat 59 (yang artinya):

    “Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Sesungguhnya firman di atas merupakan bukti bahwa dalam hukum Islam, perempuan sangatlah mendapatkan perhatian. Adanya perintah bagi perempuan untuk mengenakan jilbab bukanlah untuk mengekang kebebasan akan tetapi sebagai pelindung agar tidak tergelincir pada lumpur kemaksiatan.

Berjilbab atau Berhijab yang Baik dan Benar   

1. Niat berjilbab hanya kerena Allah SWT.

2. Jilbab atau hijab yang baik adalah yang dapat menutup aurat wanita secara sempurna. Adapun yang termasuk aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan.

3. Memakai jilbab atau hijab yang tidak transparan.

4. Memakai jilbab atau hijab yang longgar dan tidak menampakkan bentuk tubuh

5. Menghindari pemakaian model jilbab kepala yang menyerupai punuk unta

Batasan Aurat Laki-Laki

Laki-laki yang sudah baligh wajib menutup auratnya dengan sempurna sesuai dengan syariat Islam. Batasan aurat laki-laki menurut jumhur ulama adalah antara pusar dan lutut baik kepada laki-laki muslim dan non muslim atau wanita muslim dan non muslim.

    “Aurat laki-laki ialah antara pusat sampai dua lutut.” [HR.ad-Daruquthni dan al-Baihaqi, lihat Fiqh Islam]

Dari Muhammad bin Jahsyi, ia berkata : Rasulullah Saw melewati Ma’mar sedang kedua pahanya dalam keadaan terbuka. Lalu Nabi bersabda :

    “Wahai Ma’mar, tutuplah kedua pahamu itu, karena sesungguhnya kedua paha itu aurat.” [HR.Ahmad dan Bukhari, lihat Ahkamush Shalat]

Ketika laki-laki muslim sudah mengetahui batasan auratnya, maka sudah selayaknya laki-laki muslim tersebut melaksanakan kewajibannya untuk menutup aurat. Berdasarkan penjelasan di atas, nampaknya sudah jelas urgensi menutup aurat bagi wanita dan laki-laki muslim yang telah baligh. Menutup aurat merupakan kewajiban yang telah Allah tetapkan untuk wanita dan laki-laki muslim yang telah baligh. Maka sudah sepatutnya wanita dan laki-laki muslim melaksanakan perintah Allah SWT yaitu menutup aurat.

    Menutup aurat sejatinya adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT.  Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik lagi.  Allah Maha Penyayang lagi Maha Pengampun

Sebarkanlah artikel ini ke semua temanmu jika kamu merasa bermanfaat. —- YUK TUTUP AURAT —- [YH – Yangheboh.com /Sebarkanlah.com]http://www.yangheboh.com/tutuplah-auratmu-banyak-wanita-berpakaian-tapi-telan-jang/
Read more

Saturday 13 August 2016

Allah “membocorkan” rahasia tentang jodohmu dalam Al-quran…

Jika suatu ketika seseorang atau mungkin kamu ditanya tentang jodohmu maka akan muncul beragam jawaban. Jika belum punya tambatan hati sama sekali biasanya jawabannya ingin jodoh yang serba sempurna contoh : maunya jodoh yang shaleh, tampan, mapan, hafalan Al-quran sekian juz, ibadah hariannya bagus, dari keturunan yang baik-baik yang pada intinya ketika masih kosong hati dan pikiran dari keterikatan hati dengan seseorang pada umumnya akan membuat pilihan target jodoh impian yang serba sempurna.


Tapi jika sudah punya tambatan hati atau mungkin pacar, maka jawabannya beda lagi. Jika ditanya tentang jodohnya  jawaban akan mengarah pada ciri-ciri pasangannya (pacarnya). Tak peduli lagi tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh “pacarnya” yang jelas maunya sama si dia.

Jawabannya akan berbeda lagi jika kita tanyakan kepada orang yang pernah gagal dalam pacaran, gagal menuju pernikahan mungkin pacarnya menikah duluan dengan orang lain atau putus. Biasanya kalau yang ini jawabannya agak rada pesimis, “semua laki-laki itu sama saja”, “saya tidak percaya lagi dengan laki-laki”, “saya sakit hati dengan laki-laki”, “untuk saat ini tidak mikirin jodoh dulu”, “Trauma nanti takut gagal lagi”.

Tapi jika usia sudah mulai lanjut, teman-teman sudah punya momongan, keluarga dan saudara sudah mulai bertanya “kapan menikah”, maka jawabannya tentang jodoh menjadi lebih simple. “Yang penting islam, shaleh, taat dan mampu membiayai keluarga”.

Ya, kurang lebih begitulah jawaban umum jika ditanya tentang jodoh ke beberapa orang, masing-masing orang tentu punya persepsi dan defenisi sendiri tentang jodohnya. Ada yang optimis dengan jodohnya, ada yang subjektiv dalam memberikan penilaian , ada yang pesimis dan ada juga yang sangat sederhana dan simple. Semua tentu bergantung pada pengalaman masa lalu, kondisi saat ini dan tentang bagaimana pengetahuannya terhadap jodoh.

Banyak orang yang galau tentang jodohnya, tak sedikit yang khawatir salah pilih atau malah tidak ada yang memilih sehingga memilih jalan maksiat pacaran sebagai ikhtiar untuk mendapatkan jodohnya. Yang pacaranpun jangankan mendapat solusi yang ada malah menambah masalah sehingga memandang pesimis perkara perjodohan. Di lain pihak ada juga yang semakin hari semakin gelisah karena Allah belum pertemukan ia dengan jodohnya sementara usia makin hari makin bertambah.

Kenapa banyak yang gelisah dan galau ketika berbicara jodoh ?, karena kebanyakan diantara kita memaksakan definisi dan persepsi pribadi kita tentang jodoh, mengikuti “ego” yang bahkan sudah bercampur dengan nafsu syahwat dalam menentukan jodoh kita. Jodoh memang misteri, tidak ada yang tau tentang siapa jodoh kita, namun kabar baiknya Allah sudah kasih sedikit bocoran tentang jodoh kita yang mana jika hal ini kita jadikan sebagai acuan tentu akan menjadi solusi utama kegalauan dan kegelisahan kita.

Allah membocorkan Rahasia tentang jodoh didalam surat An-nur Ayat 26 :

    “ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)

Di ayat diatas Allah jelaskan laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik begitu juga sebaliknya. Disini kita mendapatkan sebuah “clue”  kalau jodoh itu adalah cerminan diri kita, ia sebagaimana diri kita. Jika kita shaleh, taat, suka membaca Al-quran, baik akhlak dan prilakunya In syaa Allah, Allah akan pertemukan juga dengan orang yang seperti itu.

Setelah mengetahui ini, tentu kita sama-sama memahami, meyakini dan tentu juga mengamalkannya. Diharapkan setelah mengetahui hal ini bisa mengubah persepsi kita dalam memahami jodoh, yang padamulanya mungkin fokus “pada siapa” jodohnya menjadi fokus “bagaimana pribadi saya” agar mendapatkan jodoh sesuai impian dan harapan saya.
sumber http://www.elmina-id.com/allah-membocorkan-rahasia-tentang-jodohmu-dalam-al-quran/
Read more

Wahai Para Istri! Jika Suami Anda Berkata Seperti Ini, Dialah Suami Terbaik!

Sepasang suami-istri terkenal sebagai pasangan yang paling serasi. Perlambang cinta sejati, kerukunan penuh kedamaian, dan kasih yang abadi. Mesra. Selalu bersama. Kompak. Saling melengkapi. Dan, membuat iri siapa pun yang menyaksikannya.

Padahal, sepasang suami-istri ini memiliki kepribadian yang jauh berbeda. Sang suami terkenal sebagai orang diam, santai, tidak panik, meski terkesan sepele dan apatis. Sebaliknya, sang istri merupakan pribadi yang banyak bicara, terburu-buru, tergesa, hingga ternilai mudah marah dan reaktif untuk persoalan sekecil dan seremeh apa pun.


Suatu hari, keduanya melakukan perjalanan laut. Niatnya berbahagia dan menikmati kebersamaan, rupanya mereka mendapati ujian berat di tengah samudra. Angin. Hujan lebat. Guntur. Petir. Membadai. Kapal yang mereka tumpangi pun bergejolak, seluruh penumpangnya panik.

Apalagi sang istri, gulana dan kacaunya hati wanita ini memuncak. Ia berlari ke sana ke mari, mengupayakan berbagai jenis penyelamatan, dan sibuk tiada banding. Marahnya bertambah-tambah ketika dirinya mendapati sang suami di sebuah
sudut.

Laki-laki pujaan jiwanya itu bersikap santai, easy going, tiada cemas atau panik, wajahnya datar. Biasa-biasa saja. Menyaksikan fenomena ganjil ini, sang istri pun mengambil sebilah pisau. Didekatilah sang suami, lalu ditodongkan kepadanya, “Apakah kamu tidak takut dengan pisau ini?”

“Tidak,” jawab sang suami santai.

“Apa alasannya?” lanjut sang istri.

“Sebab, aku sangat memahami siapa istriku. Dia tak mungkin melukai orang yang dia cintai, dan orang itu pun mencintainya.”

Saat istrinya terkesima di tengah cuaca yang semakin berkecamuk, sang suami berkata lembut, “Maka, aku tidak khawatir dengan badai yang tengah terjadi. Sebab semua kejadian berada dalam Kuasa-Nya, dan aku pun mencintai-Nya dengan iman yang terjaga. Jadi, buat apa aku terbitkan khawatir yang akan semakin mengacaukan suasana?”

Seperti inilah seharusnya kondisi rumah tangga. Saat sang istri panik, suami kudu menjadi sosok pertama yang menenangkan. Sebaliknya, tatkala sang suami mengalami tekanan fisik dan psikis dalam banyak soalan, termasuk pekerjaan, seorang istri yang baik harus menjadi orang pertama dalam meredakan emosi, menghibur jiwa, dan memberikan obat dengan terus mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

Jika Anda tengah alami sebuah kecamuk jiwa, dan suami Anda bersikap seperti ini atau sejenisnya, yakinlah bahwa dia merupakan suami terbaik yang diturunkan dari langit-Nya.
Wallahu a’lam. [Keluargacinta]/http://www.muslimsatu.com/2016/01/wahai-para-istri-jika-suami-anda.html
Read more

Perasaan Ibu Ketika Dibentak Anaknya Itu Lebih Sakit Dari Melahirkan

IBU, masakin air bu. Saya ingin mandi pakai air hangat, ” seseorang anak memohon ibunya menyiapkan air hangat untuk mandinya.

Sang ibu dengan ikhlas melaksanakan apa yang diperintah oleh sang anak.

Dengan suara lembut ibunya menyahut, “Iya, tunggu sebentar ya, sayang! ”

“Jangan terlalu lama ya Bu! Soalnya saya ada janji sama topik,. ” tutur sang anak.
Tak lama kemudian sang ibu sudah selesai menyiapkan air hangat untuk buah hatinya.

“Nak, air hangatnya sudah siap, ” ibu ini memberi tahu.

“Lama sekali sih, Bu…” sang anak sedikit membentak.



Sehabis selesai mandi dan kenakan pakaian rapi, sang anak berpamitan pada ibunya, “Bu, saya keluar dahulu ya, ingin jalan-jalan sama teman. ”

“Mau kemana nak? ” bertanya sang ibu.

“Kan sudah saya katakan, saya ingin keluar jalan-jalan sama teman, ” kata sang anak sambil mengerutkan dahi.

Malam harinya, sang anak pulang dari jalan-jalan, sesampainya di rumah ia merasa kesal karena ibunya tidak ada di rumah. Padahal perutnya sangatlah lapar, di meja makan tidak ada makanan apapun.

Lebih dari satu waktu itu, ibunya datang sambil mengatakan salam, “Assalamu’ alaik­­um.. Nak, anda sudah pulang? Sudah dari tadi? ”

“Hah, ibu dari mana saja. Saya itu lapar, ingin makan tidak ada makanan di meja makan. Semestinya bila ibu ingin keluar ini masak dulu…” kata si anak dengan suara sangatlah lantang.

Sang ibu coba menuturkan sembari memegang tangan anaknya, “Begini sayang, anda janganlah geram dulu. Ibu tadi keluar bukanlah untuk masalah yg tidak penting, kamu belum tahukan kalau istrinya Pak Rahman meninggal? ”

“Meninggal? Padahal tidak sakit apa- apa kan, Bu? ” sang anak sedikit kaget, suara suaranya juga tidak tinggi lagi.

“Dia meninggal waktu Maghrib tadi. Dia meninggal dunia saat melahirkan anaknya. Anda harus juga tahu nak, seorang ibu ini bertaruh nyawa saat m3l4hirkan anaknya, ” ibu memberi penjelasan.

Hati sang anak mulai terketuk, dengan suara lirih ia ajukan pertanyaan pada ibunya, “Itu berarti, ibu saat m3l4hirkanku juga demikian? Ibu juga rasakan sakit yang luar biasa juga? ”

“Iya anakku. Saat ini ibu mesti berjuang menahan rasa sakit yang luar biasa. Namun, ada yang lebih sakit dari pada sebatas m3l4hirkanmu, nak, ” sang ibu menjawab.

“Apa ini, Bu? ” sang anak ingin tahu apa yang melebihi rasa sakit ibunya saat melahirkan dia.

Sang ibu tidak dapat menahan air mata yang mengalir dari tiap-tiap sudut matanya seraya berkata,

“Rasa sakit waktu ibu melahirkanmu ini tidak seberapa, apabila di banding dengan rasa sakit yang ibu rasakan waktu dirimu membentak ibu dengan suara lantang, waktu kau menyakiti hati ibu, Nak. ”

Si anak segera menangis dan memohon ampun atas apa yang sudah diperbuat selama ini pada ibunya.

Masih tetap beranikah anda membentak ibumu yang sudah mempertaruhkan hidup matinya melahirkan anda?

Sumber: mediamasakini.com/http://islamidia.com/perasaan-ibu-ketika-dibentak-anaknya-itu-lebih-sakit-dari-melahirkan/
Read more

Friday 12 August 2016

Ini Hukumnya Istri Tak Mau Kunjungi Rumah Mertua

Ketika seorang wanita telah sah untuk bersanding dengan seorang laki-laki, maka statusnya berubah menjadi seorang istri. Dan kewajiban sebagai seorang istri ialah mentaati suaminya. Termasuk untuk tinggal dan mengikuti segala aturannya, segali itu masih berada dalam tuntunan syariat Islam. Bukan hanya berlaku baik terhadap suami, sang istri pun harus berperilaku baik pula pada keluarga suami, termasuk kedua orang tuanya, yang menjadi mertua bagi istri.

Terkadang ada istri yang tidak begitu menyukai mertuanya sendiri. Hal ini terjadi akibat beberapa faktor yang berbeda. Namun yang pasti, hal inilah yang menjadi penghambat hubungan silaturahmi untuk berjalan baik. Lalu, bagaimana hukumnya istri yang tidak mau mengunjungi rumah mertuanya? Dan apa hak mertua atas istri?


Seorang istri wajib menaati suami dalam perkara-perkara yang tidak mengandung maksiat kepada Allah. Syariat telah memberikan dorongan yang kuat kepada istri untuk menaati suami, serta memperingatkannya dari tidak mentaatinya dalam perkara-perkara yang ia bisa taat kepadanya.

Dalam Al-Musnad dan Shahih Ibnu Hibban disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Jika seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa satu bulan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu-pintu surga mana saja yang kamu kehendaki’.”

Dalam Al-Musnad, Shahih Ibnu Hibban dan Al-Mustadrak disebutkan bahwa Nabi bersabda, “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain (selain Allah), sungguh aku akan memerintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.”

Dalam kitab Ash-Shahih diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa yang paling besar? Yaitu, menyekutukan Allah dan mendurhakai kedua orang tua.” Kemudian beliau duduk setelah sebelumnya bersandar dan bersabda, “Ketahuilah, juga perkataan sia-sia.” Beliau terus menerus mengulanginya hingga kami bergumam, “Sekiranya



Di antara sempurnanya ketaatan istri kepada suami ialah hendaknya ia berbuat baik kepada kedua orang tua suami, berbakti kepada keduanya, tidak berlaku buruk pada keduanya, serta bersabar terhadap apa yang muncuk dari keduanya. Semua itu dilakukan demi meraih ridha suami agar dengan itu ia memperoleh pahala dari Allah.

Jika ibu Anda marah pada istri Anda lantaran suau sebab yang datang dari istri Anda, maka seyogyanya istri Anda meminta maaf darinya sebelum ia meninggal, agar ia meninggal dalam keadaan ridha terhadap istri Anda. Namun, jika ibu Anda telah meninggal sedangkan istri Anda belum mengerjakan hal itu maka istri Anda wajib banyak mendoakannya agar mendapat ampunan.

Demikian pula seorang anak wajib banyak mendoakan kedua orangtuanya ketika keduanya masih hidup maupun sesudah meninggal. Allah berfirman, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, kasihilah mereka sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil’,” (QS. Al-Isra’: 24).

Adapun mengenai hal itu dianggap sebagai kedurhakaan seorang anak kepada ibunya atau tidak, maka jawabannya adalah jika istri menyakiti ibunya sementara ia tidak mencegahnya, melarangnya dan menghukum perbuatan istri tersebut maka hal itu termasuk bentuk kedurhakaan. Sehingga, ia harus banyak beristighfar dan memperbanyak amal shaleh.

Sesungguhnya Allah Mahamulia dan Mahamenerima taubat lagi Maha Penyayang, Jika Dia mengetahui dari hamba-Nya kejujuran taubatnya maka Dia akan menerima taubatnya.

Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’,” (QS. Az-Zumar: 53). (islampos/akhwatindonesia)http://www.akhwatshalihah.net/2015/10/ini-hukumnya-istri-tak-mau-kunjungi-rumah-mertua.html
Read more

Beberapa Pengorbanan Istri yang Sering Tidak Dihargai Suami

Terkadang suatu hal yang sangat sulit dan membutuhkan banyak pengorbanan bagi istri, ternyata di mata suami hal yang biasa saja, bahkan dianggap memang sudah seharusnya, sehingga tidak ada penghargaan layak untuk istri.


Suami perlu menyadari beberapa pengorbanan berikut ini agar bisa lebih mencintai dan menyayangi istri, serta memahami mengapa sering kali istri begitu sensitif, banyak tuntutan, dan gampang ngambek.

Inilah beberapa pengorbanan istri yang sering tidak dihargai suami:

1. Seharian di Rumah Saja
Bagi orang yang senang di rumah saja, mungkin tak merasa terlalu berat. Akan tetapi ada beberapa tipe wanita yang sebenarnya tidak betahan di rumah. Lebih suka main dan bersilaturahim, traveling ke sana ke mari.

Lalu ketika menikah dan memiliki anak, seorang wanita harus berkonsentrasi dengan tanggungjawabnya di rumah. Tidakkah suami menyadari bahwa hal ini memerlukan pengorbanan luar biasa?

Ada yang mengacuhkan gelar sarjananya untuk mengabdi pada suami dan anak, tidak sedikit yang mendapat hinaan dari keluarga dekat “Sudah disekolahin tinggi malah kerja di rumah doang”, tapi yang menyesakkan adalah… istri tidak mendapatkan apresiasi selayaknya dari suami.

Wahai suami, bersyukurlah jika istri bersedia menantimu di rumah. Mungkin ia sering menangis tanpa diketahui. Mungkin ia sering memendam rasa tidak tahannya sendirian. Namun jika mendapat ucapan terimakasih dan pengertian dari suami, itu sudah sangat melegakan.

2. Bentuk Badan Berubah
Pengorbanan lainnya adalah perubahan bentuk badan yang signifikan sehabis melahirkan. Ada beberapa wanita yang tidak bisa mengembalikan bentuk badannya seperti semula karena faktor hormonal.

Bagi seorang pria, menjadi gemuk adalah suatu hal yang biasa saja. Namun bagi wanita, bisa jadi mengurangi rasa percaya dirinya.

Apalagi jika suami ikutan meledek perutnya yang maju, badannya yang bertambah besar, tentu pengorbanan seorang istri terasa menyakitkan. Terutama ketika suami mencari wanita lain dengan alasan istri sudah tidak menarik seperti sebelumnya.

Suami sering kali menganggap perubahan bentuk badan istri adalah kesalahan istri yang tak pandai menjaga berat badan. Sudah pernahkah berterimakasih pada istri karena ia bersedia badannya berubah untuk melahirkan sang buah hati?

3. Menyusui Anak
Pekerjaan menyusui bukanlah hal yang mudah, dan seorang ibu melakukannya selama kurang lebih 2 tahun tanpa mengeluh.

Saat menyusui, badan akan terasa pegal, lelah, mungkin juga bosan menunggu sang buah hati sampai merasa kenyang dan terlelap.

Wahai suami, betapa banyak wanita yang menolak menyusui anaknya sendiri, sudahkah Anda bersyukur dan berterimakasih pada istri yang bersedia menyusui buah hati Anda? Apakah Anda berpikir menyusui bayi begitu mudah dan tidak perlu Anda apresiasi?

Maka cobalah sendiri memberi minum sambil menggendong bayi berjam-jam, lakukan itu sehari lebih dari 10 jam dan terus lakukan hingga 2 tahun!

Sungguh, menyusui anak merupakan pengorbanan seorang istri dan ibu yang luar biasa.

Baru 3 hal saja pengorbanan seorang istri yang disampaikan pada tulisan ini, semoga telah bisa menyampaikan kebenaran yang perlu diketahui para suami.

Semoga suami dan istri yang saling bersyukur akan Allah tambahkan nikmat dalam rumah tangga dan juga cinta di antara pasutri.

Sumber: ummi-online.com/http://islamidia.com/beberapa-pengorbanan-istri-yang-sering-tidak-dihargai-suami/
Read more

Thursday 11 August 2016

40 Keistimewaan Wanita Menurut Islam

Keistimewaan Wanita Menurut Islam, do’a wanita lebih makbul daripada do’a pria karena sifat penyayang seorang wanita yang lebih kuat daripada pria. Ketika ditanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan hal tersebut, jawab baginda: “Ibu (wanita) lebih penyayang daripada bapak (pria) dan do’a orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”


Berikut adalah 40 Keistimewaan Wanita Menurut Islam :

1. Wanita yang sholehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang sholeh.

2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan orang yang takut Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

3. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak pria. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail ‘alaihi sallam.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) di dalam syurga.

5. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

6. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.”

7. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

8. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

9. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari pintu manapun yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

10. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan dilaut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan saudara suaminya (serta menjaga sholat dan puasanya).

11. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap pria?” tanya Aisyah kembali, Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam “Ibunya.”

12. Perempuan apabila sholat lima waktu, puasa pada bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.

13. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10.000 tahun).

14. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan.

15. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

16. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

17. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

18. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

19. Seorang wanita sholehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

20. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1.000 pria yang jahat.

21. 2 rakaat sholat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat sholat wanita yang tidak hamil.

22. Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya dari badannya (susu badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

23. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang kerumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala layaknya berjihad.

24. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat istrinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

25. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi pemimpin 70.000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

26. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadah.

27. Wanita yang memerah susu binatang dengan “bismillah” akan dido’akan oleh binatang itu dengan do’a keberkahan.

28. Wanita yang menguli tepung gandum dengan “bismillah”, Allah akan berkahkan rezekinya.

29. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

30. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

31. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadah pada malam hari.

32. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun sholat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengaruniakan satu pahala haji.

33. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan ditimbang sebagai mati syahid.

34. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat.

35. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo (2 tahun), maka malaikat-malaikat dilangit akan menyampaikan berita bahwa syurga wajib baginya.

36. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun sholat dan puasa.

37. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memijat suaminya tapi atas suruhannya akan mendapat pahala 7 tola perak.

38. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

39. Jika suami mengajarkan istrinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadah.

40. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akherat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang menutup auratnya yaitu yang memakai purdah di dunia ini dengan istiqomah.

Wallahua’lam bish Shawwab.
Read more

Wednesday 10 August 2016

Jangan Dekati Wanita Seperti Ini, Apalagi Menikahinya...

Salah satu ciri istri idaman ialah wanita yang berasal dari keluarga shalih. Ia merupakan wanita yang terbiasa melakukan berbagai jenis proyek kebaikan, bahkan menjadi salah satu pelopornya. Lantaran sibuk dengan proyek kebaikan itu pula, ia tidak pernah terlibat atau tertarik dengan perbuatan buruk, sia-sia, dan dosa.

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap agama dan akhlak seseorang. Orang yang baik, biasanya lahir dan dibesarkan di lingkungan orang baik-baik. Sebaliknya, dari lingkungan yang buruk amat jarang lahir pribadi-pribadi dengan akhlak yang penuh pesona.


Meskipun, jika dilihat dari sejarah, kita mengenal beberapa orang baik yang lahir dan berhasil mempertahankan kebaikannya di lingkungan keburukan. Seperti ‘Asiyah istri Fir’aun dan Masithah yang menjadi pembantunya. Meski berada dalam kekuasaan orang kafir, keduanya berhasil merawat iman hingga dijamin masuk ke dalam surga.

Sebenarnya, pribadi-pribadi yang lahir dari lingkungan buruk sekali pun bisa diubah menjadi sosok-sosok berakhlak mulia. Persoalannya,
mengubah tak semudah membalik telapak tangan atau berkata sim salabim sebagaimana terdapat dalam pertunjukan sulap.

Ada kerja panjang, cerdas, dan ikhlas. Dibutuhkan inovasi dalam mengajak, keikhlasan hati, dan ketulusan berupa kelembutan. Termasuk faktor-faktor lain yang harus disinergikan hingga orang yang berasal dari lingkungan buruk berubah menjadi orang baik.

Belum lagi waktu yang lama untuk mengubah. Sebab hidayah memang mutlak milik Allah Ta’ala, tak bisa dibagikan oleh siapa pun, pun dari seseorang kepada orang yang dia cintai.

Kerja-kerja inilah, terutama soal panjangnya waktu, yang sering menjadi kendala utama. Alih-alih bisa mengubah istri yang berperangai buruk, sang suami yang kurang teguh dalam memegang nilai-nilai Islam dan akhlak mulia justru bisa terjerumus mengikuti langkah istrinya yang biasa dalam kehidupan yang tak baik.

Karena itu, khusus kepada para kaum Muslimin, hati-hatilah. Telitilah dengan cermat. Amati dari dekat. Lihat keluarganya. Tanyakan kepada masyarakat sekitar atau tempat calon istri Anda bekerja. Pastikan bahwa ia baik dalam hal ini.

Jika pun tidak baik, tapi Anda terlanjur mencintai, maka Anda harus memiliki target perbaikan berkesinambungan agar istri Anda benar-benar berubah menjadi sosok shalihah meski lahir dan dibesarkan dari lingkungan yang kurang shalih.

Sebab setelah menikah, Andalah yang menjadi imamnya.

Wallahu a’lam. [Keluargacinta]/http://www.muslimsatu.com/2016/01/jangan-dekati-wanita-seperti-ini.html
Read more

Tidakkah Engkau Rindukan Hijab yang Sempurna?

Seberapa lama lagi engkau akan berhijab syariat?
Apakah ingin menunggu waktu sakarat?
Seberapa lama lagi engkau akan taat?
Tidakkah engkau ingin meraih rida Allah agar selamat dunia dan akhirat?
Ataukah engkau ingin menjadi penebar maksiat?


Untukmu yang merasa seksi dan menggoda
Menebar dosa pandangan manusia
Menebar zina mata
Menumpuk-numpuk dosa jadinya

Tidakkah engkau rindukan hijab yang sempurna?
Tidakkah engkau ingin merasakan ketaatan yang menenangkan jiwa?
Tidakkah engkau menginginkan rida Allah Ta’ala?
Atau engkau terus terpedaya syaitan yang menyeru dosa?

Untukmu yang ingin meraih simpati dengan keseksian
Memang akan memancing laki-laki penuh kemaksiatan
Menarik perhatian laki-laki yang berpikiran kejahilan
Apakah itu yang engkau inginkan?
Jauhlah sudah mendapatkan kesalehan
Mendekatlah sudah segala kebatilan

Tapi janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah
Jika ingin segera berubah
Dan jika engkau tetap tidak mau berubah
Sudahlah sudah, sesungguhnya syaitan tertawa berlimpah

(Dikutip dari buku “Jannah: Bagaimana Menikmati dan Menenangkan Hidup”, Muhammad Yuan Yusuf)
 Sumber: islampos.com
sumber http://islamidia.com/tidakkah-engkau-rindukan-hijab-yang-sempurna-2/
Read more

Tuesday 9 August 2016

MINTA LAH RESTU PADA IBU KU, JIKA INGIN LEBIH MENGENALKU DENGAN TA’ARUF


Aku hanyalah wanit biasa, bukan bidadari yang turun dari surga seperti yang di khiaskan oleh para penyair. Aku hanyalah wanita biasa, yang masih dalam proses pemperbaiki diri dalam iman. Dan aku hanyalah wanita biasa yang membutuhkan sosok seorag imam yang bisa membawa ku dalam taat, membimbingku dalam sabar, dan nenememaniku di dunia dan di akhirat kelak.

Minta lah restu pada ibuku, jika ingin lebih mengenalku dengan ta’aruf. Bicaralah dengan baik padanya, seperti kau bicara kepada ibumu sendiri. karena ibuku, ibumu, dan aku adalah seorang wanita yang tau mana ketulusan dan kesiapa seorang laki-laki yang benar-benar bertanggungjawab.

Sempat bertemu tanpa ada kesempatan untuk menyapa, tolong jelaskan kenapa kau bisa jatuh cinta. yang mana masa lalu ku pun kau tak tau, hanya seorang wanita yang tertutup hijab sekarang. Apakah ini yang dikatakan Jodoh, atau kehendak tuhan yang mutlak akan dua insan yang senantiasa menjaga kehormatannya.

Mungkin sempat aku bertanya-tanya, siapakah yang akan datang kelak. Apakah dia itu nyata, apaka hanya sebuah kisah dongeng pengantar tidur. Kalau seandainya JODOH PASTI BERTAMU, dia datang dengan mengetuk pintu dan bertemu Ayah dan Ibu. Sebelum Dia membuatku jatuh cinta dengan keberaniannya.

 Jika restunya telah kau dapatkan, bukan berarti kau bisa memilki ku tanpa ada berjanjian suci atas nama Allah. karena kita cukup saling mengenal, jangan sampai saling mengotori hati yang sebenarnya telah terjaga. Perkenalkan kita, hanya sebagai jalan untuk saling meyakinkan satu sama lain. Kalau kita benar-benar cocok untuk melanjutkan suatu ikatan yang Halal.

Tapi tidak semua poho menghasilkan buah yang manis. Jika jawaban dari ibuku tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan. Bersabarlah, mungkin ada seseorang yang lebih pantas mendampingimu selain dari aku. Yakin lah akan takdir semua anak manusia, seperti yakinnya akan ada siang setelah malam yang gelap. Semoga kita semua dalam ridho dan lindungan-Nya.

Sumber : www.loveislam.id
Read more