Showing posts with label Kisah Islami. Show all posts
Showing posts with label Kisah Islami. Show all posts

Wednesday 24 August 2016

Kisah Gadis Pemesan Kamar di Neraka Jahanam

Neraka merupakan tempat pembalasan bagi orang-orang yang di selama hidupnya berbuat dosa atau maksiat. Di tempat ini, manusia akan disiksa dengan balasan yang amat pedih sesuai dengan perilakunya selama di dunia.


Tentu saja hal tersebut membuat semua orang merasa takut akan hari pembalasan dari Allah. Bahkan banyak orang yang kemudian berlomba-lomba untuk mengerjakan amalan kebaikan dan menjauhi segala hal yang bisa berakibat dosa bagi dirinya.

Namun ternyata ancaman akan pedihnya siksaan neraka tersebut tidak membuat seorang gadis di Mesir merasa takut. Ia justru memesan satu kamar di neraka jahaman. Sebenarnya apa yang terjadi? Berikut kisah selengkapnya.

Kisah tersebut bermula pada suatu hari, seorang gadis berusia sekitar 20 tahun di Mesir menaiki bis mini yang bertujuan ke wilayah Iskandariah. Ternyata, meskipun tempat ia tinggal terkenal dengan tradisi keislaman namun ia menggunakan pakaian yang tidak menutup aurat dan justru menyolok mata. Hal ini dikarena gadis tersebut sudah terpengaruh dengan cara hidup Barat.

Pakaian yang dikenakannya itu agak tipis dan terlihat seronok, sehingga memperlihatkan bagian yang seharusnya disembunyikan dari pandangan orang yang bukan mahramnya. Tentu saja pemandangan seperti ini mengganggu dan tidak membuat nyaman bagi orang lain.

Hal ini juga dirasakan oleh seorang tua yang rambutnya sudah beruban. Merasa risih dengan menampilan si gadis, orang tua tersebut menegurnya. Dengan berkata “Wahai pemudi! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu, itu lebih balk daripada kamu berpakaian begini yang pastinya menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki” nasihat orang tua tersebut.

Akan tetapi, bukannya sadar dengan kesalahan yang telah dilakukannya si gadis itu justru memberikan jawaban dengan nada mengejek.

“Siapalah kamu hal orang tua? Apakah di tangan kamu ada anak kunci syurga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di syurga atau neraka?”

Perkataan menyakitkan tersebut tentu saja mengiris hati yang mendengarnya. Setelah mengatakan hal itu, si gadis tertawa. Tidak hanya itu, ia juga mencoba memberikan telepon genggamnya kepada orang tua yang memberikan nasihat kepadanya seraya berkata.

“Ambil handphone ku ini dan hubungilah Allah serta tolong pesankan sebuah kamar di neraka jahanam untukku,” katanya sambil tertawa terkekeh-kekeh. Ia tidak menyadari bahwa dirinya baru saja mempertikaikan hukum Allah dengan cara yang begitu biadab.

Mendengan jawaban yang demikian membuat si orang tua sangat terkejut. Bagaimana bisa gadis manis sepertinya memiliki kelakuan yang demikian? Penumpang lainnya pun hanya diam sambil menggelengkan kepala karena kebingungan.

Sepuluh menit kemudian bis pun tiba di perhentian. Gadis yang berpakaian tidak pantas dan permulut pedas itu didapati sedang tertidur di muka bis. Hal ini lantas membuat si pemandu bis dan para penumpang membangunkannya. Akan tetapi gadis tersebut tidak sadarkan diri.

Kemudian tiba-tiba orang tua tadi yang berdebat dengan gadis tersebut memeriksa nadi si gadis. Sedetik kemudian ia menggelengkan kepala seraya berkata, “Gadis itu telah kembali menemui Robbnya dalam keadaan yang tidak disangka”. Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu.

Dalam suasana yang penuh kecemasan tersebut tiba-tiba tubuh si gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang-orang pun bergegas untuk menolong jenazah. Akan tetapi hal yang sangat aneh terjadi yakni mayat si gadis menjadi hitam seorang dibakar api.

Dua atau tiga orang pun mencoba mengangkat mayat tersebut, namun alangkah terkejutnya mereka karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar menyentuh tubuh si mayat. Hal ini membuat mereka akhirnya memanggil pihak keamanan untuk mengurusi jenazah si gadis malang tersebut.

Apakah ucapan gadis di dalam bus untuk memesan kamar di neraka jahanam tersebut dikabulkan Allah?

Demikianlah informasi mengenai kisah gadis pemesan kamar di neraka jahaman. Semoga kisah di atas bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak mempertikaikan segala hal yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebab Allah menyediakan siksaan yang amat pedih bagi yang mengingkarinya.

Sumber: infoyunik.com/http://islamidia.com/kisah-gadis-pemesan-kamar-di-neraka-jahanam/
Read more

Sunday 21 August 2016

Seorang Pemuda Minta Izin Berzina, Ini Jawaban Nabi Muhammad

Para sahabat marah. Mereka hendak memukuli pemuda itu. Permintaannya kepada Rasulullah, menurut para sahabat, sudah masuk kategori kurang ajar.

“Wahai Rasulullah izinkan aku berzina,” demikian kalimat pemuda itu yang membuat para sahabat marah.


Namun, tidak demikian dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. “Mendekatlah,” Beliau memanggil pemuda tersebut. Wajah Rasulullah tetap teduh, tak ada kemarahan, tak ada kata-kata kasar.

“Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada ibumu?” tanya Rasulullah.

“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah. Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu”

“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa ibu-ibu mereka.”

“Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada putrimu?” Rasulullah melanjutkan sabdanya.

“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah”

“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa putri-putri mereka.”

“Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada bibi-bibimu, saudari ayahmu?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah”

“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa bibi-bibi mereka.”

“Apakah engkau suka jika hal itu dilakukan kepada bibi-bibimu, saudari ibumu?”

“Tidak, demi Allah wahai Rasulullah”

“Demikian juga orang lain, mereka tidak ingin hal itu menimpa bibi-bibi mereka.”

Setelah pemuda tersebut menyadari bahwa tak ada seorang pun yang rela ibu, putri dan kerabatnya dizinai sebagaimana dirinya sendiri juga tidak rela jika hal itu terjadi pada ibu, putri dan kerabatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas meletakkan tangan beliau kepada pemuda itu sambil mendoakannya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ

“Ya Allah… ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”

“Setelah itu,” kata Abu Umamah yang menceritakan kisah pemuda tersebut dalam hadits, “pemuda tersebut tidak pernah melirik apapun.” Perbuatan zina menjadi hal yang paling dibencinya.

Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah guru terbaik. Murabbi terbaik. Dai terbaik. Pemimpin terbaik. Beliau pribadi yang lemah lembut dan penyayang. Senantiasa mencintai dan menyayangi umatnya.

Beliau tak mau ada umatnya yang tersesat. Beliau tak mau ada umatnya yang masuk neraka. Maka beliau mendakwahi mereka dengan cara terbaik. Beliau menunjukkan, tidak menyalahkan. Beliau membimbing, tidak menghardik. Beliau merangkul, tidak memukul. Beliau mengasihi, tidak menghakimi. Maka ratusan ribu hati luluh sebagaimana pemuda tadi.

Sumber: bersamadakwah.net/http://islamidia.com/seorang-pemuda-minta-izin-berzina-ini-jawaban-nabi-muhammad/
Read more

Friday 19 August 2016

Keledai Mati 100 Tahun Bisa Hidup Kembali

Assalamu'alaikum wr.wb.

Kisah Teladan Islami Kembali Berkisah tentang Kebesaran Allah SWT


Bagaimana mungkin keledai yang sudah mati seabad lamanya bisa hidup lagi. Tentu bisa sahabat, karena Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu. Apalgi menghidupkan keledai, menghidupkan banyak keledai saja juga bukan hal mustahi buat Allah SWT.

Pada kesempatan sore ini, admin Kisah Teladan Islami ingin mengisahkan tentang keledai tersebut.
Tapi sebelumnya, admin ingin sekali bertanya, "sebenarnya kisah apa yang paling Anda sukai, dan tolong kalau ada waktu dikasih tahu kita-kita di sini ya, bisa via komentar di blog ini maupun di Fan Pages, apakah kisah jin, mukjizat, nabi atau yang lainnya."

Nah, saatnya berkisah Yuk.
Sumber utama Surat Al-Baqarah ayat 259.


Kisahnya

Dahulu kala, ada seorang Nabi yang bernama Nabi UZAIR as. Beliau adalah nabi yang tidak begitu terkenal diantara nabi-nabi Bani Isarel. Beliaulah nabi yang telah menjaga Taurat, sekaligus berusaha menjaga keasliannya.

Pada suatu hari, terjadilah peristiwa yang sangat mengagumkan pada dirinya.
Di suatu desa dimana Nabi Uzair tinggal, tiba-tiba saja cuaca menjadi sangat panas, dan orang-orang pun merasa terbakar kulitnya.
Nabi Uzair pun demikian, beliau memiliki kebun yang berada jauh dari tempat tinggalnya dan berfikir bahwa kebunnya pasti sangat ingin diairi.

Insan yang saleh tersebut lantas pergi untuk mengambil air dengan mengendari seekor keledai. Setelah mendapatkan air, beliau segera pergi ke kebunnya untuk menyirami tanaman. Dan tak lupa, saat itu juga ia memetik beberapa buah Tin dan Anggur. Setelah selesai, beliau pun melanjutkan perjalanan untuk kembali pulang.

Namun di tengah perjalanan, Nabi Uzair melihat keledainya terengah-engah kelelahan yang amat sangat. Beliau memutuskan untuk mencari tempat untuk beristirahat, dan tepat di sebuah lokasi makam, muncullah ide untuk beristirahat sejenak. Nabi Uzair turun dari keledainya dan mengikatnya di sebuah tempat.
Nabi Uzair Dimatikan
Kemudian Nabi Uzair duduk sambil menyandarkan punggungnya ke dinding sambil agak meluruskan kakinya. Sejenak beliau melihat sekeliling, tampak olehnya tempat itu hancur berantakan, rumah-rumah roboh dan hanya sedikit saja tumbuhan yang tumbuh.
Tak menyadari, Nabi Uzair berguman dalam hati,
"Subhanallah...Bagaimana Allah SWT menghidupkan semua ini setelah kematiannya?"
"Lalu bagaimana Allah SWT menghidupkan tulang-belulang ini setelah kematiannya?" gumannya dalam hati.

Bukan bermaksud menyangsikan kemampuan Allah SWT atas apa yang dikendakinya, hanya saja Nabi Uzair as berpikir tentang rasa takjub yang begitu dalam, kagum akan kebesaran Allah SWT.

Tak berselang lama, turunlah Malaikat Maut yang diutus oleh Allah SWT dan mencabut nyawa Nabi Uzair saat itu juga. Sementara itu, keledaqi Nabi Uzair akhirnya mati kelaparan.

Penduuk desa yang mengetahui sudah beberapa hari tidak mengetahui kabar Nabi Uzair, mereka berbondong-bondong mencari Nabi Uzair sampai ke pelosok desa. Namun yang mereka dapatkan adalah nihil. Seakan Nabi Uzair hilang begitu saja tanpa bekas. Orang yeng terakhir melihat Nabi Uzair pun berturur,
"Aku melihat Nabi Uzair pergi ke kebunnya dengan mengendari seekor keledai."
Mereka akhirnya mencari ke kebun Nabi Uzair dan hasilnya tetap saja nihil.

Nabi Uzair dan Keledainya Dihidupkan

Hari demi haru telah berlalu, penduduk desa sudah putus asa mencari nabinya. Akhirnya penduduk desa pun mulai melupakan Nabi Uzair seiring berjalannya waktu. Tahun berlalu demi tahun hingga sampailah 100 tahun lamanya.
Nah, ketika sebada itulah Allah SWT YANG Maha Kuas berkehendak untuk membangkitkan Uzair kembali. Tubuh Uzair yang sudah berupa tanah itu secara perlahan berubah menjadi tulang, dari tulang menjadi daging, dari daging menjadi kulit. Hingga tibalah Nabi Uzair hidup kembali.

Setelah Nabi Uzair hidup kembali, datanglah Malaikat yang diutus Allah SWT dan bertanya,
"Sudah berapa lama engkau tinggal di sini?"
"Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari," jawab Nabi Uzair.
"wahai Nabiyullah...Anda sebenarnya tinggal di sini selama 100 tahun lamanya. Allah SWT mematikanmu, lalu menghidupkan kamu kembali sebagai jawaban atas pertanyaanmu yang merasa heran akan hari kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang sudah mati."

Mendengar penuturan Malaikat tersebut, Nabi Uzair langsung bersujud sambil mengucapkan puja puji syukur kepada Allah SWT.
Nabi Uzair berkata,
"Ya Allah...Engkaulah Dzat Yang Maha Perkasa, Engkaulah Dzat Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, Engakaulah Tuhan Yang Maha Besar, Ampunilah kami...ampunilah kami..."

Setelah Nabi Uzair mengucapkan Kebesaran Allah SWT tersebut, kemudian Nabi Uzair disuruh melihat keledai yang telah seabad mati itu. Ajaib..,perlahan-lahan tulang-belulang keledai mulai berkumpul dan dipanggillah tulang belulang itu. Dalam waktu singkat saja, keledai itu telah hidup kembali seperti sedia kala. Si keledai mulai menggerak-gerakkan ekornya sambil menatap Nabi Uzair.

Nabi Uzair telah menyaksikan sendiri tanda-tanda Kebesaran Allah SWT yang terjadi di depannya.
Beliau bisa melihat sendiri dengan kedua matanya bagaimana Allah SWT menghidupkan keledai yang telah menjadi tanah dan dibangkitkan.
Subhanallah...Subhanallah..dan Subhanallah...

Sumber artikel.
Surat Al-Baqarah: 59.

أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّى يُحْيِي هَذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ وَانْظُرْ إِلَى حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya:
atau Apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya.
Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali.

Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Read more

Dialog Rasulullah dan Sahabat Tentang Penyakit Hati

Kalau hati sudah nteracuni, banyak penyakit yang bakal muncul di kemudian hari.
Racun-racun hati itu banyak macamnya, di antaranya adalah berlebih-lebihan (banyak) bicara atau fudhulul kalam.
Dikatakan bahwa belumlah bisa istiqamah iman seseorang sebelum istiqamah lisannya. Maka lurus dan istiqamahnya hati dalam memegang keimanan itu dimulai dari lisan yang istiqamah.


Oleh karena itulah Islam mengajarkan kepada umatnya agar tidak banyak bicara tanpa disertai dzikir kepada Allah, karena akan mengakibatkan kerasnya hati. Dalam salah satu hadits shahih Rasulullah SAW pernah bicara kepada sahabat Mu'adz:
"Apakah engkau mau aku tunjukkan yang menjadi landasan itu semua (ibadah-ibadah)?"
"Baik, ya Rasulullah", jawab Mu'adz.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Cegahlah ini" (sambil mengisyaratkan dengan jarinya pada mulutnya).
"Ya Rasulullah, apakah kita akan dimintai tanggung jawab dari apa yang kita ucapkan?"
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Kamu wahai Mu'adz, tidaklah seseorang akan ditelungkupkan wajahnya dan punggungnya ke dalam Neraka melainkan karena hasil dari lisannya."
(Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi).

"Ada dua lubang yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam Neraka, yaitu mulut dan kemaluan."
(HR Ahmad, At-Tirmidzi dan di-shahih-kannya).

Dan tatkala Uqban bin Amir bertanya kepada Rasulullah: "Ya Rasulullah, apakah sesuatu yang dapat menyelematkan kita?"
Lalu dijawab oleh Nabi : "Tahanlah olehmu lisanmu."


Lalu dalam kesempatan lain Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang dapat memberi jaminan kepadaku dari apa yang ada di antara jenggot dan kumisnya (lisan) dan kedua pahanya (kemaluan), maka aku jamin untuknya Surga."
(HR. Al-Bukhari).

Maksud dalam hadits ini adalah, barangsiapa yang bisa memelihara apa yang ada di antara kedua bibirnya, yaitu mulut dari semua perkataan yang tidak bermanfaat dan bisa menjaga apa yang ada di antara kedua pahanya yaitu farji agar tidak diletakkan di tempat yang tidak dihalalkan Allah, maka jaminannya adalah Surga.

Kemudian dalam hadits yang lain Rasulullah SAW juga bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beriman kepada hari akhirat, hendaklah berbicara yang baik atau agar ia diam."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dan dalam sutau riwayat dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda:
"Sebagian dari tanda bagusnya Islam seseorang apabila ia bisa meninggalkan ucapan yang tidak berguna baginya." Berkata Sahl: "Barangsiapa yang masih suka bicara yang tidak berguna maka ia tidak layak dikatakan shiddiq".

Apalagi bila ucapan seseorang sampai menyakiti orang lain maka belum bisa dijadikan jaminan iman yang dimilikinya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Demi Allah, tidaklah beriman, demi Allah tidaklah beriman", kemudian ditanyakan siapakah gerangan yang engkau maksudkan wahai Rasulullah?
Jawabnya, "orang yang menjadikan tetangganya merasa tidak aman lantaran kejahatannya."

Hati yang tidak mengenal dengan Rabbnya, tidak melakukan ibadah sesuai dengan apa yang diperintahkanNya, dicitaiNya dan diridhaiNya. Bahkan selalu memperturutkan nafsu dan syahwatnya serta kenikmatan dan hingar bingarnya dunia, walaupun ia tahu bahwa itu amatlah dimurkai oleh Allah dan dibenciNya.

Ia tidak pernah peduli tatkala memuaskan diri dengan nafsu syahwatnya itu diridhaiNya atau dimurkaiNya, dan ia menghambakan diri dalam segala bentuk kepada selain Allah. Apabila ia mencintai maka cintanya karena nafsunya, apabila ia membenci maka bencinya karena nafsunya, apabila ia memberi maka itu karena nafsunya, apabila ia menolak maka tolakannya atas dasar nafsunya, maka nafsunya sangat berperan dalam dirinya, dan lebih ia cintai daripada ridha Allah

Dengan demikian maka hendaklah seorang mukmin mencukupkan diri dari ucapan yang tidak berguna seperti berdusta, suka mengadu domba, ucapan yang keji, ghibah, namimah, suka mencela, bernyanyi, menyakiti orang lain dan lain sebagainya. Itu semua merupakan racun-racun hati sehingga apabila seseorang banyak melakukan seperti ini maka hati akan teracuni dan bila hati sudah teracuni maka lambat laun, cepat atau lambat akan mengakibatkan sakitnya hati, semakin banyak racunnya akan semakin parah penyakit dalam hatinya, dan kalau tidak tertolong akan mengakibatkan mati hatinya.

Ketahuilah bahwa semua maksiat dalam bentuk apapun adalah merupakan racun bagi hati, penyebab sakitnya hati bahkan juga penyebab matinya hati. Berkata Abdullah Ibnu Mubarak: "Meninggalkan dosa dan maksiat dapat menjadikan hidupnya hati, dan sebaik-baik jiwa adalah yang mampu meniadakan perbuatan dosa dalam dirinya.

Maka barangsiapa yang menginginkan hatinya menjadi hati yang selamat hendaklah membersihkan diri dari racun-racun hati, kemudian dengan menjaganya tatkala ada racun hati yang berusaha menghampirinya, dan apabila terkena sedikit dari racun hati bersegeralah untuk menghilangkannya dengan taubat dan istighfar.
Read more

Thursday 18 August 2016

Kisah Raja Namrud Dikalahkan Seekor Nyamuk

Kisah Islamiah hadir sebagai santapan religi saat sahur Anda semua.
Kali ini dengan kisah yang tak kalah menarik, tentang Raja Namrud dan seekor nyamuk.
Sebenarnya seluruh kerajaan yang ada di alam semesta ini, baik yang dipimpin oleh manusia, jin atau yang lainnya adalah di bawah kekuasaan Allah SWT.
Karena kerajaan Allah SWT tidak terbatas luasnya.

Hal ini seperti terlihat dalam Al Qur'an, Surat Ali Imran ayat 26 berikut ini.
Allah SWT berfirman,

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya:
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Seperti kisah berikut ini, rasanya tak pantaslah sifat sombong itu tumbuh di antara kita semuanya.


Kisahnya.
Raja Namrud adalah seorang raja yang hidup pada masa Nabi Ibrahim as. Karena kekuasaan yang ia miliki, Raja Namrud menjadi seorang raja yang zalim dan sombong.

Bersamaan dengan itu, Allah SWT mengirimkan seorang malaikat dalam wujud burung.
Namun, Raja Namrud akhirnya membunuh burung tersebut dengan anak panahnya hingga berdarah kemana-mana.
Setelah mengetahui bahwa panahnya itu berhasil, Raja Namrud menjadi bersuka cita dan berpaling dengan berkata sombong.
"Akulah raja segalanya, aku telah berhasil membunuh Tuhan di surga," ucap Raja Namrud.

Walhasil,
Raja Namrud pun menjadi semakin sombong dan kezalimannya menjadi-jadi, bahkan tak berperikemanusiaan lagi. Maka, untuk menunjukkan kekuasaanNya, Allah SWT kemudian mengirimkan seekor makhluk yang lemah kepada Namrud.

Nyamuk.
Seekor hewan yang sangat lemah telah turun.
Allah SWT akan menunjukkan bahwa meskipun nyamuk itu adalah makhluk yang lemah, akan tetapi dia lebih kuat daripada Raja Namrud.

Akhirnya, Namrud pun jatuh sakit dan sakitnya semakin bertambah parah.
Bahkan ia tidak dapat tidur jika kepalanya belum dipukuli oleh para pelayannya.
Ketika nyamuk itu selesai memakan otaknya, bagian depan kepala raja namrud menjadi terbuka, dan keluarlah seekor binatang besar dari dalam kepalanya.
Raja Namrud pun menjadi binasa.

Itulah sedikit kisah dari seekor nyamuk.
Sebagai renungan saja, tak patut manusia menyombongkan dirinya.
Masa lalu, tak pantas seorang insan melupakan masa lalu. Kalau tidak diingatkan dengan masa lalu seperti kisah ini, tentulah manusia akan semakin sombong.
Read more

Tuesday 16 August 2016

Kisah Keajaiban Sedekah

Assalamu'alaikum wr. wb.

Ada sebuah kisah yang menceritakan bahwa pada zaman dahulu bangsa Israil dilanda peceklik. Banyak orang yang menderita kelaparan. Tidak sedikit pula yang meninggal dunia akibat tidak makan. Namun masih ada orang kaya tapi tak merasa sama sekali terhadap adanya musibah itu. Orang kaya tersebut memiliki seorang anak gadis yang baik hati dan budi pekertinya.

Kisahnya.
Suatu malam gadis itu sedang makan. Tiba-tiba datanglah seorang pengemis yang berdiri di ambang pintu. Berikan aku sedekah semata-mata karena Allah meskipun hanya sepotong roti. Ucap pengemis itu dengan wajah berseri-seri.

Gadis itu segera beranjak dan menghampirinya. Ia memberikan sepotong roti kepada pengemis itu dengan ikhlas. Senyumnya menandai betapa ia sangat senang memberikan sepotong roti kepada orang yang jauh lebih membutuhkan daripada dirinya. Bersamaan dengan itu, ayahnya yang kikir baru saja datang dari bekerja. Rupanya sang ayah mengetahui perbuatan ankanya yang dianggap sangat keterlaluan. Ia melotot dan memarahi anak gadisnya.

Setelah memarahi habis-habisan, dengan emosi yang tak terkontrol, sang ayah kemudian bergegas pergi ke dapur dan mendapatkan pisau yang tajam. Sebentar saja pisau itu sudah sampai di hadapan anaknya. Dipegangnya tangan kanan anak itu dan dengan serta merta pergelangannya dipotong. Sang ayah rupanya tak mau peduli apakah anaknya akan cacat atau tidak.

Tak lama kemudian usaha orang kaya itu bangkrut. Semakin lama semakin menurun dan akhirnya benar-benar menjadi orang miskin. Hutangnya menjadi banyak dan membebani pikirannya sepanjang hari dan malam. Bekas orang kaya itu jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Beberapa waktu setelah itu, istrinya pun meninggal dunia pula.


Gadis Sebatang Kara.
Kini gadis itu menjadi sebatang kara. Sementara itu, perekonomian di negeri Israil kembali pulih. Orang-orang yang sebelumnya miskin kini menjadi makmur. Dan gadis itu terpaksa menjadi pengemis demi menopang kebutuhan hidupnya.

Suatu ketika ia berdiri di depan rumah bagus dan mewah. Ia berharap pemilik rumah kaya itu memberi sepotong roti atau apa saja yang dapat dimakan untuk mengganjal perutnya.

Sesaat kemudian keluarlah seorang wanita setengah baya dan menghampiri gadis tersebut. Ia memandangi gadis itu dengan penuh simpati. Akhirnya, gadis itu kemudian diambil anak angkat. Wanita pemilik rumah mewah itu diam-diam mempunyai rencana untuk menjodohkannya dengan anak lelakinya yang pergi merantau ke negeri orang dan tak kunjung mengirimkan kabar.

Setelah anaknya pulang, segeralah gadis itu dikawinkan dengannya. Mereka menggelar pesta meriah dan mengundang kenalannya yang rata-rata orang kaya dan pejabat di negeri itu.

Di tengah pesta perkawinan yang digelar, sang pengantin laki-laki merasa kurang senang melihat ulah istrinya yang dianggap kurang sopan, karena makan dengan tangan kiri. Pengantin laki-laki berusaha menegurnya. Tetapi pengantin wanita itu tetap merasa sulit karena selama ini ia menyembunyikan cacat tangannya sehingga tak seorang pun tahu.

Tiba-tiba terdengar suara dari luar, Keluarkanlah tangan kananmu. Sungguh, engkau pernah bersedekah sepotong roti dengan ikhlas karena Allah. Maka tanganmu sempurna kembali seperti semula!

Mendengar suara tersebut, terpaksa pengantin wanita mengeluarkan tangan kanannya. Terjadilah suatu keajaiban: telapak tangannya yang terputus itu berubah seperti sediakala. Pengantin wanita itu sangat heran melihat kejadian yang sangat menakjubkan itu.

Itulah keberuntungan orang yang ikhlas bersedekah, walau hanya sebatas roti. Sungguh balasan Allah jauh lebih besar dari apa yang kita bayangkan. Kedermawanan seorang gadis dalam kisah di atas menunjukkan bahwa sedekah merupakan wujud dari kepedulian sosial yang penting dikedepankan

Petikan didalam kitab Tanbihul Ghafilin dijelaskan juga bahwa sedekah itu tidak hanya membawa keberuntungan di akhirat saja sebentuk keyakinan yang dianggap abstrak oleh kebanyakan orang. Akan tetapi di dunia pun banyak keberuntungan-keberuntungan yang luar biasa dahsyat.

Read more

Mati Karena Rakus Harta

Assalamu'alaikum sahabatku yang seiman...

Kisah ini adalah kisah lanjutan pada postingan kemarin Mukjizat Nabi Isa Tanah Kerikil Bisa Menjadi Emas , yang belum baca silahkan dibaca dahulu. Tapi tidak membacanya pun juga tak menjadi masalah karena kelanjutannya ini sedikit berbeda.

Kisahnya.
Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Isa as. Ada seorang yang bernama Walid yang menemani Nabi Isa as untuk menyebarkan dakwah ke mana-mana. Walid selalu mengikuti Nabi Isa as hingga sampai ke dalam hutan.

Saat istirahat dan membuka makanan, Nabi Isa as menyisakan 1 potong roti di depan Walid, sementara Nabi Isa as pergi untuk mencari minum. Setelah Nabi Isa as kembali di depan Walid, alangkah terkejutnya Nabi Isa as karena roti yang sepotong tadi telah raib.
Walid mengelak kalau dirinya telah mengambil. Namun Nabi Isa as sebenarnya mengetahuinya.

Emas

Nabi Isa as pu mengujinya dengan mengubah tanah dan kerikil menjadi emas.
Nabi Isa as berkata,
"Untukmu sepertiga, dan kamu sepertiga, dan sepertiganya lagi buat orang yang mengambil sepotong roti tadi."
Karena tergiur dengan emas, Walid pun mengakui semua perbuatannya.
"Terus terang dan jujur, sebenarnya sayalah yang mengambil sepotong roti tersebut," kata Walid.
"Kalau begitu ambillah semua emas ini dan jangan mengikuti aku lagi," kata Nabi Isa as.

Berpisah.
Akhirnya mereka berpisah, masing-masing berjalan berlawanan menuju tempat yang dinginkan.
Tak lama kemudian Walid bertemu dengan 2 orang perampok yang ingin merampas harta Walid dan ingin juga membunuhnya.

Walid berkata,
"Lebih baik emas ini kita bagi tiga."
Kedua perampok itu setuju, hingga akhirnya masing-masing mendapat emas sepertiganya.
Ketiga orang itu tiba-tiba saja merasa lapar, dan Walid pun akhirnya mengajak ke pasar untuk berbelanja.

Emas

Diracun.
Di tengah perjalanan, timbul sifat rakus dari Walid.
"Untuk apa aku membagi emas ini, sebaiknya aku bubuhi racun saja makanan kedua perampok itu," pikir Walid.
Lalu diberinya racun makanan si perampok iti, sementara kedua perampok menunggu di luar.
Kedua perampok juga berpikir sama dengan Walid.
"Untuk apa kita membagi emas dengan Walid, lebih baik dibagi 2 saja dengan kamu, dan sebaiknya kita bunuh saja dia kalau datang kemari," kata salah seorang perampok.

Kedua perampok yang menunggu di luar sepakat kalau Walid datang maka akan dibunuhnya dan emasnya akan dibagi 2. Tak lama kemudian, Walid datang dan kedua perampok dengan sigap menangkap dan membunuhnya. Setelah Walid mati, kedua perampok tadi merasa lapar dan segera saja menyantap makanan yang dibawa Walid tadi.
Maka, matilah kedua perampok itu di sekitar harta berupa emas dari nabi Isa as.

Itulah sahabat, akibat rakus terhadap harta, pada akhirnya akan membawa bencana.
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Read more

Sunday 14 August 2016

Innalillahi…!!! Wanita Ini Masuk Neraka Karena “AIR WUDHU”. Mengapa…?{{BACA SELENGKAPNYA}}

Dikisahkan ada dua orang yang kehidupannya sangat kontras yakni seorang laki-laki yang kaya raya dan seorang wanita yang sangat miskin. Kehidupan keduanya pun dipenuhi dengan aktivitas yang berbeda. Dalam hidup laki-laki kaya tersebut, ia selalu sibuk dengan dunia. Sementara si wanita sibuk dengan ibadah hingga melupakan urusan dunia.

Si laki-laki karena kesungguhannya hidup dalam kemapanan. Ia tak menikmati sendiri hasil yang didapatnya karena keluarganya pun merasa tercukupi oleh nikmat yang Allah beri lewat tangan sang suami. Demikianlah ia terus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup anak dan juga keluarganya.


Sementara si wanita tidak memiliki harta sedikit pun. Satu-satunya harta yang ia miliki hanya sebuah bejana yang berisi air untuk wudhu. Itulah kekayaan yang ia banggakan meski kehidupannya serba kesusahan. ia berpikir bahwa menjaga kesucian akan membuat ibadah menjadi lebih diterima dan akan dibalas dengan yang lebih baik daripada kehidupan dunia.

Dalam kitab Al Minahus Saniyyah, Syekh Abdul Wahhab Asy Sya’rani mengisahkan bahwa suatu hari ada orang yang mengambil air wudhu dalam bejana milik wanita tersebut. Melihat hal ini, hati si wanita kemudian berbisik, “Kalau air itu habis, lalu bagaimana aku akan berwudhu untuk menunaikan shalat sunnah nanti malam?”

Hari-hari berlanjut dan baik laki-laki kaya maupun wanita yang miskin itu pun meninggal. Keadaan keduanya di dunia
seakan memperlihatkan bahwa si laki-laki akan berada di neraka karena mengutamakan dunia
dan si wanita akan masuk ke dalam surga karena selalu mengutamakan ibadah.

Ternyata laki-laki kaya itu justru mendapatkan kenikmatan surga dan si wanita yang tak punya apa-apa justru harus merasakan siksaan di neraka. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Ternyata laki-laki yang sibuk dengan urusan dunia tersebut memiliki sifat zuhud akan gemerlapnya dunia. Dalam kekayaannya, ia tak lantas larut dalam kemewahan dan melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah. Ia hanya berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan jalan yang Allah ridhoi tanpa melupakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Sementara si wanita telah dijerumuskan kepada rasa cinta akan dunia. Buktinya ia tidak rela jika ada orang yang mengambil air wudhu meski orang tersebut bertujuan untuk menjalankan ibadah. Karena ketidak ikhlasan inilah yang menunjukkan bahwa kesederhanaan yang ia lakukan karena dipaksa oleh keadaan dan bukan karena lepas akan kecintaan terhadap dunia.

Sungguh Syekh Abdul Wahab Asy sya’rani telah menjelaskan bahwa yang dimaksud zuhud adalah meninggalkan kecintaan pada kesenangan dunia. Namun bukan berarti harus mengosongkan diri dari harta kekayaan. Harta kekyaan yang diraih niatkanlah hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan agar lebih bisa maksimal dalam beribadah tanpa sedikit pun merasa takut kehilangan harta tersebut.
Sebuah nasehat bijak dari ulama sufi patut kita renungkan.

Untuk Cinta Dunia, Seseorang Tak Mesti Menjadi Kaya Raya Terlebih Dahulu. Karena Zuhud Memang Berurusan Dengan Hati, Bukan Secara Langsung Dengan Alam Bendawi
 http://www.kabarmakkah.com/2016/04/innalillahi-wanita-ini-masuk-neraka.html
Read more

Saturday 13 August 2016

Sejarah Salahuddin al-Ayyubi yang Berhasil Membebaskan Baitul Maqdis dari Tentara Salib

Salahudin Al Ayyubi adalah seorang pejuang dan panglima muslim yang berasal dari Tikrit, sebuah daerah di sebelah utara Irak. Beliaulah yang mendirikan dinasti Ayyubiyah yang ada di Irak, Yaman, Mekkah Hijaz, Mesir, Suriah dan Diyar Bakr.

Salahudin Al Ayyubi merupakan nama julukan beliau. Sedangkan nama asli beliau adalah Yusuf bin Najmuddin Al Ayyubi. Beliau sangat terkenal di kalangan umat Islam dan Kristen karena kepemimpinan beliau, kekuatan militer beliau dan sifat beliau yang ksatria dan pengampun saat beliau memimpin pasukan muslim melawan tentara salib.


Selain itu beliau juga merupakan seorang ulama di kalangan umat Islam. Beliau juga selalu memberikan catatan kaki dan penjelasan di dalam salah satu kitab hadits terkenal, yaitu kitab hadits Abu Dawud.

Sebelum berperang melawan tentara salib beliau telah memiliki banyak pengalaman bertempur di perang-perang besar, salah satunya waktu beliau menjabat sebagai wazir di Mesir. Ketika itu beliau berperang melawan Kerajaan Latin Jerusalem yang hendak menyerang Mesir.

Setelah memenangi peperangan tersebut, beliau kemudian mengadakan pemulihan dan menata ulang sistem pertahanan dan perekonomian Mesir. Setelah semuanya kembali normal dan berjalan dengan lancar, Salahudin kemudian menyusun strategi untuk membebaskan Baitul Maqdis dari tentara salib.

Dalam peperangan yang dikenal sejarah dengan sebutan perang salib tersebut, dengan strategi beliau yang sangat matang dan penuh perhitungan, akhirnya membuat beliau mampu mengalahkan tentara salib dan membebaskan Baitul Maqdis. Berita jatuhnya Jerusalem ini sangat mengejutkan banyak pihak terutama pihak yang kalah yaitu pihak Kristen.

Itulah beberapa peran penting Salahudin dalam sejarah Islam. Semoga bermanfaat.

Sumber: satujam.com/http://islamidia.com/sejarah-salahuddin-al-ayyubi-yang-berhasil-membebaskan-baitul-maqdis-dari-tentara-salib/
Read more

Berkat Doa Ibu: Dulu Dianggap Pengemis, Sekarang Jadi Bos

Doa dan restu Ibu yaitu salah satu kunci yang dapat mengantarkan kita menuju keberhasilan dan kebahagiaan dalam kehidupan, Suatu cerita fakta yang dapat jadi ide kita seluruhnya, bahwa seluruhnya keberhasilan yang kita raih saat ini tidak terlepas dari dampak serta doa doa orang paling dekat, terlebih doa dari ibu.


Terbatasnya fisik bukanlah penghalang mencapai keberhasilan. Sekurang-kurangnya tersebut yang tercermin pada Sugimun, yang memiliki tiga unit toko elektronik “Cahaya Baru”

Satu saat Sugimun pergi ke solo untuk beli mobil. Saat bakal masuk ke suatu shoowroom mobil, seseorang karyawan menghampirinya serta mengulurkan duit recehan kepadanya. Diperlakukan seperti itu Sugimun selekasnya menukas, “Oh, saya bukanlah pengemis, Mas. Saya mencari mobil. ”

Sudah pasti si karyawan itu kaget serta cepat-cepat masuk ke sembari memikul malu.

Menurut Sugimun, si karyawan menduga dianya seseorang pengemis lantaran memakai kursi roda, “Waktu itu sopir saya telah duluan masuk show room, ” kenang Sugimun tersenyum.

Lelaki yang lahir tahu 1970, di dusun Mojopuro, Magetan, Jawa Timur ini yaitu pemillik toko elektronik “Cahaya Baru” di kota trenggalek serta Magetan, Jawa Timur.

Untuk orang Trenggalek, Magetan serta sekitarnya, nama toko itu telah tak asing lagi. “Cahaya Baru” di kenal juga sebagai toko elektronik yang cukup besar. Omsetnya telah meraih 150 juta per bln..

Sugimun berikan nama tokonya dengan “Cahaya Baru”, dengan ditujukan untuk mewakili suatu harapan harapan baru untuk diri serta keluarganya,

Kesuksesan Sugimun seperti saat ini tak terlepas dari usaha serta doa ibunya. Maklum, terkecuali mulai sejak kecil cacat, Sugimun juga lahir dari keluarga miskin. Karena sangat miskinnya, ia tak pernah mengenyam pendidikan resmi. “Sekolah TK saja tidak pernah, ” kenangnya.

Pergantian kehidupan Sugimun bermula pada umur 19 th.. Saat itu, seseorang aparat desa sebagian orang dari Dinas Sosial datang ke tempat tinggalnya. Mereka mengajak Sugimun ikuti program penyantunan serta rehabilitasi sosial serta penyandang cacat di Panti Sosial Bina Daksa (PSDB) “Suryatama” di kota Bangil, Jawa Timur. Di tempat itu Sugimun ikuti tuntunan fisik, mental, dan pendidikan kejar Paket A.

“Pada awalannya, saya terasa rendah diri lantaran seluruhnya rekan saya penyandang cacat mempunyai pendidikan resmi dari mulai SD, SMP bahkan juga ada yang lulusan SMA, ” kenangnya. Sedang dianya belum mengetahui baca catat.

Tetapi lantaran tekadnya untuk bangkit serta tidak mau tergantung pada orang lain, rasa rendah diri itu dibuangnya jauh-jauh. Di Suryatama, ia belajar ketrampilan elektronik seperti radio, sound sistem, kipas angin, televise, serta lain sebagainya. ” Tuturnya.

Sesudah dua th. ikuti program kursus, Sugimun kembali pulang kampung. Tetapi ia tak mempunyai kesibukan di desanya. Pada akhirnya ia coba mencari kerja ditempat usaha servis elektronik. Sayangnya, umumnya berbuntut pada penolakan. “Mungkin mereka menilainya saya kurang dapat bekerja dengan baik lantaran keadaan fisik seperti ini, ” kenangnya,

Yang menyedihkan, kerapkali ia diduga pengemis waktu melamar pekerjaan. Ia baru dapat bekerja ketika seseorang rekan di Kediri menerimanya juga sebagai karyawan suatu bengkel elektronik. Tetapi lantaran satu argumen, tak hingga setahun, ia mengambil keputusan untuk pulang kampung.

Ia juga coba melamar pekerjaan di kota kelahirannya. Lagi-lagi ia kembali memperoleh penolakan, “Hal ini membawa saya pada rangkuman bahwa saya mesti buka lapangan pekerjaan untuk dapat bekerja, ” tuturnya.

Berbekal Doa Restu Sang Ibu

Dengan keadaan ekonomi yang serba susah dan pengalaman yang tidak diterima berulang-kali bikin Sugimun nekad berupaya sendiri. Berbekal restu sang ibu, th. 1992 ia jual perhiasan emas punya ibunya sejumlah Rp. 15. 000, -. Duit itu beberapa ia gunakan untuk menyewa lapak emperan pasar sayur Magetan. Ditempat yang kecil itu, ia buka usaha layanan servis elektronik serta jual isi korek api. Dengan perlengkapan seadanya, sehari-hari ia melayani pelanggannya.

Untuk menggerakkan usahanya, Sugimun mesti berjuang keras. Bagaimana tidak, jarak perjalanan dari rumah ketempat usahanya sangat jauh. Dari desanya yang terpencil, ia mesti berjuang meniti jarak satu km. untuk menuju ke tempat mangkal angkutan umum yang bakal membawanya ke kiosnya. Belum lagi jarak menuju pasar sayur. Ditambah lagi naik-turun angkutan umum. Untuk orang fisiknya normal, hal semacam itu bukanlah permasalahan. Tetapi untuk Sugimun yang kakinya layuh (lumpuh) disebabkan polio, merasa berat.

Usahanya itu juga kadang-kadang ramai, kadang-kadang sepi. “Namun, saya terus meyakini Allah Maha Adil, Pengasih serta Pemurah, ”katanya.

Dengan penuh ketelatenan serta kesungguhan, Sugimun berupaya mencapai keyakinan beberapa pelanggan, terlebih dalam menepati janji. Ia berupaya keras untuk merampungkan pekerjaan pas saat. Ia juga tak pelit menuturkan pada pelanggannya perihal rusaknya serta onderdil yang perlu diperlukan, termasuk juga harga serta kwalitas onderdil yang beragam. “Ternyata lewat cara seperti itu keyakinan dapat diperoleh, ” tuturnya.

Kiosnya makin kerap dikunjungi orang. Bermakna, keperluan bakal onderdil elektronik juga bertambah.

Kesempatan inilah yang ia baca. Ia mulai menyisihkan uangnya untuk modal pembelian onderdil. sedikit untuk sedikit ia juga melengkapi kiosnya dengan barang elektronik. Lantaran makin lama barangnya semakin banyak, pada akhirnya ia membulatkan tekad beli toko. “Alhamdulillah ramai, ” tuturnya. Saat ini ia sudah mempunyai tiga unit toko.

Walau saat ini jadi orang berhasil, Sugimun tak lupa pada keluarganya. Juga sebagai anak tertua dari delapan saudara, ia terasa bertanggungjawab atas eberlangsungan pendidikan adik-adiknya. Oleh karena itu, beberapa rejekinya ia pakai untuk menolong cost pendidikan tiga orang adiknya, ia mangajak mereka untuk menolong menggerakkan toko elektroniknya. Ia mengharapkan supaya nantinya, saudara-saudaranya yang lain dapat mandiri. “Saya bahagia dapat menyekolahkan ketiga adik saya sampai tamat SMU, ” tuturnya.

Kebahagiaannya makin komplit saat ia temukan jodohnya bernama Nursiam. Wanita yang ia nikahi itu saat ini memberikannya tiga orang anak.

Diluar itu, Sugimun juga menolong beberapa orang di daerah sekitarnya. Ia tak menolong berbentuk duit, tetapi berbentuk pemberian peluang pendidikan serta ketrampilan. Ia membina sebagian yatim serta anak cacat supaya mempunyai beragam ketrampilan yang bermanfaat untuk hari esok mereka nantinya.

“Pengalaman saat lantas bikin saya sadar, bahwa pendidikan serta ketrampilan sangatlah bermanfaat untuk beberapa orang seperti saya, ” tuturnya sembari tersenyum. Ada tiga anak yatim cacat yang saat ini ia asuh. Sedikit memanglah, namun sekurang-kurangnya, ia sudah berbuat suatu hal untuk sesamanya.

Satu hal yang ia syukuri, ia cuma cacat fisik, bukanlah cacat rohani. Cacat fisik yang ia alami tak membuatnya jatuh terpuruk mengharap belas kasih orang lain, tetapi juga sebagai pelecut semangat untuk meraih harapan mandiri. Saat ini, walau ia dengan cara fisik tak prima, namun ia dapat berbuat lebih. Melebihi dari apa yang dapat dikerjakan oleh orang normal. “Ini seluruhnya rahasia Allah, bahwa orang cacat seperti saya, di beri kekuatan untuk menolong orang lain, ” tuturnya.
sumber http://berita-new.tk/berkat-doa-ibu-dulu-dianggap-pengemis-sekarang-jadi-bos/
Read more

Perasaan Ibu Ketika Dibentak Anaknya Itu Lebih Sakit Dari Melahirkan

IBU, masakin air bu. Saya ingin mandi pakai air hangat, ” seseorang anak memohon ibunya menyiapkan air hangat untuk mandinya.

Sang ibu dengan ikhlas melaksanakan apa yang diperintah oleh sang anak.

Dengan suara lembut ibunya menyahut, “Iya, tunggu sebentar ya, sayang! ”

“Jangan terlalu lama ya Bu! Soalnya saya ada janji sama topik,. ” tutur sang anak.
Tak lama kemudian sang ibu sudah selesai menyiapkan air hangat untuk buah hatinya.

“Nak, air hangatnya sudah siap, ” ibu ini memberi tahu.

“Lama sekali sih, Bu…” sang anak sedikit membentak.



Sehabis selesai mandi dan kenakan pakaian rapi, sang anak berpamitan pada ibunya, “Bu, saya keluar dahulu ya, ingin jalan-jalan sama teman. ”

“Mau kemana nak? ” bertanya sang ibu.

“Kan sudah saya katakan, saya ingin keluar jalan-jalan sama teman, ” kata sang anak sambil mengerutkan dahi.

Malam harinya, sang anak pulang dari jalan-jalan, sesampainya di rumah ia merasa kesal karena ibunya tidak ada di rumah. Padahal perutnya sangatlah lapar, di meja makan tidak ada makanan apapun.

Lebih dari satu waktu itu, ibunya datang sambil mengatakan salam, “Assalamu’ alaik­­um.. Nak, anda sudah pulang? Sudah dari tadi? ”

“Hah, ibu dari mana saja. Saya itu lapar, ingin makan tidak ada makanan di meja makan. Semestinya bila ibu ingin keluar ini masak dulu…” kata si anak dengan suara sangatlah lantang.

Sang ibu coba menuturkan sembari memegang tangan anaknya, “Begini sayang, anda janganlah geram dulu. Ibu tadi keluar bukanlah untuk masalah yg tidak penting, kamu belum tahukan kalau istrinya Pak Rahman meninggal? ”

“Meninggal? Padahal tidak sakit apa- apa kan, Bu? ” sang anak sedikit kaget, suara suaranya juga tidak tinggi lagi.

“Dia meninggal waktu Maghrib tadi. Dia meninggal dunia saat melahirkan anaknya. Anda harus juga tahu nak, seorang ibu ini bertaruh nyawa saat m3l4hirkan anaknya, ” ibu memberi penjelasan.

Hati sang anak mulai terketuk, dengan suara lirih ia ajukan pertanyaan pada ibunya, “Itu berarti, ibu saat m3l4hirkanku juga demikian? Ibu juga rasakan sakit yang luar biasa juga? ”

“Iya anakku. Saat ini ibu mesti berjuang menahan rasa sakit yang luar biasa. Namun, ada yang lebih sakit dari pada sebatas m3l4hirkanmu, nak, ” sang ibu menjawab.

“Apa ini, Bu? ” sang anak ingin tahu apa yang melebihi rasa sakit ibunya saat melahirkan dia.

Sang ibu tidak dapat menahan air mata yang mengalir dari tiap-tiap sudut matanya seraya berkata,

“Rasa sakit waktu ibu melahirkanmu ini tidak seberapa, apabila di banding dengan rasa sakit yang ibu rasakan waktu dirimu membentak ibu dengan suara lantang, waktu kau menyakiti hati ibu, Nak. ”

Si anak segera menangis dan memohon ampun atas apa yang sudah diperbuat selama ini pada ibunya.

Masih tetap beranikah anda membentak ibumu yang sudah mempertaruhkan hidup matinya melahirkan anda?

Sumber: mediamasakini.com/http://islamidia.com/perasaan-ibu-ketika-dibentak-anaknya-itu-lebih-sakit-dari-melahirkan/
Read more

Thursday 11 August 2016

Kisah Nyata Dasyatnya Keluarga Sakinah

Namaku Wina lengkapnya Sri Winarsih, kini usiaku sudah mencapai 28 tahun. Aku dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana.


Ayahku seorang pegawai negeri dengan penghasilan yang sangat rendah, sedangkan ibu seorang ibu rumah tangga yang hanya dapat membantu meringankan suaminya dengan berjualan jajanan keliling kampung. Seingatku, aku tidak pernah mendengar ayah ibuku mengeluhkan tentang hal itu.

Aku dilahirkan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Aku tidak sempurna seperti bayi-bayi lainnya, tubuhku kecil karena aku lahir prematur. Mungkin karena ibu terlalu giat bekerja agar dapat membantu ayahku dalam mencari nafkah.

Oleh karena orang tua tidak mempunyai banyak biaya untuk perawatanku di rumah sakit, maka orang tuaku membawaku pulang ke rumah untuk dirawat dengan peralatan seadanya.
Berkat dukungan ayahku, ibuku merawatku sebaiknya mungkin dengan sangat berhati-hati. Sehubungan aku lahir belum cukup umur maka tubuhku membutuhkan kehangatan yang lebih, kata ibuku dulu untuk dapat menghangat tubuhku maka digunakan lampu belajar bekas pemberian tetangga. Orang tuaku berharap aku dapat tumbuh dengan sempurna seperti layaknya anak-anak pada umumnya.

Alhamdulillah dengan dukungan ayahku dan berkat pertolongan Allah maka aku dapat tumbuh dengan cepat dan sehat. Namun di tengah perjalanan hidupku terjadi suatu kecelakaan yang dampaknya terasa hingga tamat SMA.

Saat berusia 5 bulan aku jatuh dari tempat tidur ibuku. Saat itu ibuku sedang membuat kue untuk dijual hari itu. Ibu terkejut mendengar tangisanku yang secara tiba-tiba itu. Aku sudah tergeletak di atas lantai. Setelah diperiksa, alhamdulillah tidak ada cedera di tubuhku.

Ibu tidak membawaku ke rumah sakit hanya diperiksa sendiri saja, karena saat itu ibu tidak punya uang. Dengan cekatan ibu menggendongku dengan penuh kasih sayang, dengan kehangatannya yang hingga saat ini masih terasa dan selalu kurindukan.

Sejak kecil aku mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan, tubuhku kaku, tidak lincah seperti teman-temanku. Semakin besar gerakanku semakin kaku, sampai akhirnya aku di bawa ke rumah sakit yang berada jauh dari desa kami tinggal.

Sebetulnya orang tuaku tidak mempunyai uang untuk itu, tetapi dengan berbagai usaha yang halal akhirnya ayahku mampu mengumpulkan sedikit uang untuk berobat ke kota.

Sesampainya di rumah sakit aku ditangani oleh seorang dokter yang cantik dan baik hati, lemah lembut tutur katanya, namanya dokter Mila.

Dari pemeriksaannya ternyata aku mengalami kelainan pada tulang kaki dan tanganku, sehingga aku harus menjalani beberapa terapi untuk menormalkan kembali fungsi tulang-tulangku agar bisa berjalan dengan baik.

Salah satu penyebabnya kemungkinan pada saat aku terjatuh pada usia 5 bulan itu. Baru beberapa hari aku tinggal di rumah sakit persediaan uang ayahku menipis, akhirnya dengan sangat terpaksa ayah ibu membawaku kembali ke kampung.

Orang tuaku pasrah atas ujian yang Allah berikan. Apapun yang akan terjadi semua adalah kehendak-Nya. Usaha orang tuaku patut kuacungi dua jempol, bahkan bila memungkinkan empat jempol sekaligus.

Dengan telaten setiap hari ibuku melakukan terapi sendiri di rumah, sementara ayahku membuatkan aku tempat untuk belajar berjalan dari bambu. Sebelum ayahku pergi bekerja aku selalu diajak untuk melakukan latihan secara rutin dengan penuh kasih sayang.

Aku melihat tidak ada sedikitpun guratan kesedihan di wajah mereka, senyum bahagia selalu menyelimuti bibirnya saat memberi semangat padaku untuk melakukan latihan tersebut. Apalagi kalau sudah melihat aku bosan, ibu selalu membujuknya dengan janji akan membuatkan aku makanan kesukaanku. Ayah pun demikian tidak pernah luput memujiku dengan perkembangan kemampuanku untuk berjalan.

Tanpa terasa aku sudah duduk di bangku SMA, aku masih selalu diantar jemput oleh ibuku karena aku memang belum dapat berjalan dengan sempurna. Jalanku masih pelan-pelan takut jatuh, ibu selalu menggandeng tanganku dan memapah aku berjalan. Kegigihan beliau dalam membimbing, benar-benar memacu hatiku untuk bertekad mewujudkan cita-citaku menjadi seorang dokter ahli tulang yang cantik dan sukses seperti Dokter Mila.

Hari demi hari kulalui dengan dukungan dan kehangatan orang tuaku, terutama ibu. Sampailah pada tahun ke 3 di SMA, prestasi belajarku melesat cepat, nilai pelajaranku sangat baik.
Pertolongan Allah pun tiba. Aku mendapatkan bantuan dari Pak

Haji Sholehudin, seorang yang dermawan di kampungku, sehingga orang tuaku tidak begitu dipusingkan dengan biaya sekolahku di SMA. Walaupun demikian ayah dan ibuku tidak berhenti atau bermalas-malasan mencari nafkah, karena pada prinsipnya tidak mau merepotkan orang lain.

Pak Haji Sholeh adalah pedagang di pasar di kota, istri tercintanya telah meninggal dunia 15 tahun yang lalu. Meski usahanya sangat maju namun kehidupannya sangat sederhana.

Beliau hidup bersama 5 orang anak yatim piatu di rumahnya yang sangat sederhana. Kepeduliannya kepada orang yang tidak mampu jauh lebih peduli dibandingkan dengan orang kaya yang ada di kampungku.

Menurut cerita dari ibuku, sejak masih muda beliau gemar sekali bersedekah, begitu pula dengan almarhum istrinya. Baginya harta dia sesungguhnya adalah harta yang dia berikan untuk orang lain. Subhanallah!!

Dengan segala keterbatasan dan dukungan dari orangtua, aku mampu menyelesaikan pendidikan di SMA dengan prestasi dan nilai yang gemilang. Acara wisuda di sekolah sangat meriah. Kami saling berpelukan, menangis karena haru bahagia.

Kami sadar kami akan berpisah dengan teman-teman dan entah apakah kami akan bertemu kembali atau tidak. Kelak kami akan menjadi apa? Kami tidak tahu, semua itu adalah rahasia Ilahi.

Allah mendengar dan mengabulkan semua doa dan harapan orang tuaku, yang selalu kudengar saat ibuku selesai menunaikan shalat Tahajud di keheningan malam yang sepi. Bersamaan dengan mengalirnya airmata dari bola matanya yang indah kemudian sebait doa pun meluncur dari bibirnya.

Tak henti-hentinya ibu selalu mendoakan aku, demi kebahagiaanku, keberhasilanku. Kadang aku berpikir kapankah ibu tidur? Setiap aku terbangun ibu sedang berzikir, berdoa, mengaji, shalat dan banyak lagi serangkaian ibadah yang dilakukannya.

Selepas SMA aku diterima di Perguruan Tinggi Negeri yang paling terkemuka di Indonesia, dengan jurusan yang diminati banyak pelajar SMA yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Terima kasih Ya Allah, Kau mengabulkan cita-citaku menjadi mahasiswa kedokteran apalagi di Universitas Indonesia. Subhanallah tiada henti-hentinya aku bersyukur.

Mendapat kenikmatan besar dan musibah memilukan ...

Qadarullah, mungkin karena kelewat bahagianya mendengar aku diterima di Fakultas Kedokteran UI, ayahku kena serangan jantung kemudian meninggal dunia.

Sejak itu ibuku hijrah ke Jakarta, menemaniku karena aku saat itu belum sempurna betul. Setelah mengantarkan aku ke kampus, ibu pergi bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah seorang dokter yang kebetulan menjadi dosenku, namanya dr. Sudiyanto SpBO (dokter Spesialis Bedah Orthopedi). Dosen yang baik hati ini memiliki 2 anak yang secara kebetulan anak sulungnya adalah kakak kelasku, 3 tahun diatasku.

Dr Sudiyanto pun merasa prihatin dengan kondisiku, sehingga dengan tulus membantuku pengobatanku dengan terapi medis secara gratis. Alhamdulillah dalam jangka waktu 1,5 tahun aku sudah dapat berjalan dan tanganku dapat digerakkan dengan lentur seperti teman-temanku yang lainnya.

Sepeninggal ayah, aku mendapatkan beasiswa karena aku termasuk anak yatim yang berprestasi, dan dari keluarga yang miskin.

Hari demi hari kulalui bersama ibuku, dengan kesetiaannya ibuku selalu menemani aku dalam belajar, selalu memberi semangat, menjadi inspirasiku dalam menyelesaikan studiku.

Dalam jangka waktu 5 tahun aku lulus sebagai dokter umum, kemudian dilanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sebagai dokter spesialis bedah orthopedic, sesuai cita-citaku dulu. Pendidikan ini pun dapat kuselesaikan dalam jangka waktu 3 tahun. Allahu akbar!

Tibalah saatnya aku menjalani wisuda sebagai Dokter Spesialis Bedah Ortopedi. Dalam hatiku dan selalu dipenuhi rasa syukur kepada Allah. Malam hari sebelum wisuda aku tidak bisa tidur, kupandangi wajah ibuku yang sudah tampak tua kelelahan, aku hanya bisa berucap lembut: “Ibuuuuu, terima kasih karena kau telah mengantarkan aku menjadi seorang dokter dengan kelembutan, kehangatan, kesabaran, ketekunan, yang pasti doamu sangat tulus untukku, Allah telah mengabulkan doamu.

Aku persembahkan gelar dan ijazahku untukmu, engkaulah yang patut mendapatkan gelar itu. Ibuuuu aku sangat mencintaimu…”

Tanpa terasa matahari pun muncul dari persembunyiannya, aku dan ibuku sibuk mempersiapkan diri untuk menghadiri upacara wisuda. Kami berangkat dengan menggunakan becak, namun tiba-tiba kami dikejutkan dengan kedatangan Dr Ade Sutisna, putra sulung Dr Sudiyanto.

Saat itu kami hendak menaiki becak yang sudah kami pesan, dengan sedikit memaksa beliau mengajak kami untuk ikut masuk ke dalam kendaraannya. Sebagai penghargaan padanya akhirnya kami mengikutinya. Sesampainya di kampus UI ternyata aku sudah ditunggu oleh Dr Sudiyanto dan istrinya.

Sepulang acara wisuda, malam harinya keluarga Dr Ade Sutisna berkunjung ke rumah kontrakan kami yang sangat kecil. Di luar dugaan, kunjungan mereka bertujuan melamarku untuk dijodohkan dengan Dr Ade. Subhanallah, kami hanya mampu menangis haru dan rasa syukur.

Ternyata di zaman modern ini masih tersisa manusia ningrat yang mau menjadikan orang miskin ini menjadi menantunya tanpa proses pertentangan. Rupanya sejak aku masuk kuliah Dr. Sudiyanto sudah berniat menjodohkan aku dengan putranya. Tanpa sepengetahuan beliau dr Ade menaruh hati padaku.

Dua tahun kemudian kami menikah dan merajut keluarga sakinah hingga sekarang. Dalam kebahagiaanku, kebaikan almarhum ayahku tak pernah terlupakan.

Hanya doa yang kupanjatkan kepada Allah, satu-satunya balas jasaku pada ayahku. Semoga doaku menjadi amal ayah yang tiada terputus.

Duhai ayah, seandainya saat ini Allah mengizinkanmu masih hidup, betapa bahagianya dirimu, ikut merasakan kebahagiaanku. [VoaIslam]
Read more

Wednesday 10 August 2016

Kisah Nyata Keutamaan Shalawat Nabi

Ingin tahukah kisah nyata seperti apa yang membenarkan, true story kalau membaca shalawat memiliki faedah dan keutamaan yang tak seorang pun menyangkanya.

Kisahnya


ada suatu hari, Abu Laits Samarqandi sedang melakukan perjalanan bersama ayahnya. Dalam perjalanan tersebut, ternyata takdir Allah SWT menentukan lain.

Ayahnya jatuh sakit dan tak lama kemudian ayahnya akhirnya meninggal dunia. Lokasi meninggal ayahnya itu sangat jauh dari pemukiman penduduk.

Kini tinggallah Abu Laits seorang diri. Ia sangat sedih dan berharap muncul rombongan kafilah yang bisa ia mintai tolong untuk merawat jenazah ayahnya tersebut.

Kesedihan Abu Laits kian bertambah setelah dalam waktu yang sekejap saja, jenazah ayahnya di bagian wajah tiba-tiba saja menghitam.
"Astaghfirulloh...., ada apa dengan wajah ayahku?" Ya Allah...ampuni dosa dan kesalahan ayahku, "kata Laits dalam hati dengan penuh tanya.


Mimpi Rasulullah SAW


Sambil menunggu rombongan kafilah datang, Abu Laits yang kelelahan dan tak terasa tertidur di samping jenazah ayahnya. Dalam tidurnya tersebut, ia bermimpi didatangi oleh sosok pemuda yang tampan.

Abu Laits bertanya,
"Siapakah Saudara?"
"Aku adalah Muhammad bin Abdullah, "jawab pemuda itu yang ternyata adalah Rasulullah SAW.

Maka mengertilah Abu Laits, bahwa yang hadir dalam mimpinya tersebut adalah utusan Allah SWT. Hatinya merasa sangat gembira sekali.
"Ya Rasulullah SAW, apa yang terjadi dengan jenazah ayahku?" tanyanya.

"Aku datang karena hendak menziarahi jenazah ayahmu, dan izinkan aku untuk membuka kain di wajah ayahmu, "jawab Nabi SAW.

Setelah diizinkan, Rasulullah SAW kemudian berdoa kepada Allah SAW. Seketika itu juga, Abu Laits melihat jenazah pada bagian wajah ayahnya yang semula gelap menjadi putih bercahaya.

Karena penasaran, Abu Laits kemudian memberanikan diri untuk bertanya kepada Rasulullah SAW.

"Wahai Rasulullah SAW, apakah yang menyebabkan wajah ayahku menjadi hitam?" tanya Abu Laits.
"Ayahmu semasa hidup telah berbuat dosa dalam keadaan orang lain tidak mengetahuinya. Namun ketika malam hari, dimana orang lain telah tidur dengan lelapnya, dia bangun dan merintih kepada Allah SWT. Dia mengadu kepada Allah SWT akan hal dirinya yang sering berbuat dosa karena tak mampu melawan hawa nafsunya. Ayahmu juga senantiasa basah lidahnya dengan bershalawat untukku. Oleh sebab itu, pada hari kematiannya, Allah SWT memerintahkan aku untuk menziarahi mayatnya, "jelas Nabi SAW.

Keutamaan Shalawat


Rasulullah SAW bersabda,
"Orang yang senantiasa bertobat atas dosanya, maka seperti orang yang tiada dosa. Namun dalam keadaan bertobat, hendaklah tobat yang sebenar-benarnya dan hati yang tulus ikhlas."

Terdapat banyak kelebihan bershalawat. Di antaranya Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Orang yang paling utama bagiku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat untukku. Barangsiapa yang membaca shalawat 100 kali untukku pada hari Jumat, kelak pada hari kiamat, dia datang dengan wajah yang bersinar-sinar. Sekiranya sinar itu dibagi-bagikan kepada semua makhluk, niscaya mencukupi."

Hebat sekali keutamaan membaca shalat ini. Mari membiasakan diri untuk rajin membaca shlawat setiap hari sekuatnya dan sebanyak-banyaknya.
Read more

Kisah Wanita Ta’at Beribadah Namun Tak Bisa Masuk Surga Karena ‘Menyepelekan’ Hal Ini

Al-Kisah diceritakan, ada seorang wanita yang dikenal taat dalam beribadah. Dia sangat rajin melakukan ibadah wajib maupun sunnah. Hanya ada satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab menutupi auratnya.

Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum, seraya menjawab: “Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakan maupun menasihatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga suatu malam ia bermimpi sedang berada disebuah taman yang indah. Rumputnya sangat hijau. Berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan bagaimana segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih.


Airnya kelihatan melintas di pinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ada beberapa wanita di situ yang terlintas juga menikmati pemandangan keindahan taman.
Foto Ilustrasi

Ia pun menghampiri salah satu wanita tersebut. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut. “Assalamu’alaikum saudariku…” “Wa’alaikum salam…, selamat datang wahai saudariku…” “Terimakasih, apakah ini syurga?” Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan wahai saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum surga.”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini…” Wanita itu tersenyum lagi kemudian bertanya, “Amalan apa yang bisa membuatmu kembali wahai sudariku?” “Aku selalu menjaga shalat, dan aku menambah dengan ibadah-ibadah sunnah. Alhamdulillah.”

Tiba-tiba jauh diujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka, dan ia melihat beberapa wanita yang di taman tadi mulai memasukinya satu per satu. “Ayo, kita ikuti mereka!” Kata wanita itu sambil setengah berlari. “Apa di balik pintu itu?” “Tentu saja surga wahai saudariku…”

Larinya semakin cepat. “Tunggu… tunggu aku…” Ia berlari sekancang-kencangnya, namun tetap tertinggal. Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Namun ia
tetap saja tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari sekuat tenaga.

Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang engkau lakukan sehingga engkau tampak begitu ringan?” “Sama denganmu wahai saudariku…” Jawab wanita itu sambil tersenyum. Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu, “Amalan apalagi yang engkau lakukan yang tidak aku lakukan?” Wanita itu menatapnya dan tersenyum lalu berkata, “Apakah engkau tidak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?”

Ia sudah kehabisan nafas, tak mampu lagi menjawab, “Apakah engkau mengira bahwa Rabbmu akan mengizinkanmu masuk ke surga-Nya tanpa jilbab penutup aurat?” Kata wanita itu. Tubuh wanita itu telah melewati, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar memandangnya dan berkata, “Sungguh disayangkan, amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia tertegun… lalu terbangun… beristighfar lalu mengambil wudhu. Ia tunaikan shalat Malam, menangis dan menyesali perkataannya dahulu.

Dan sekarang ia berjanji sejak saat ini ia akan MENUTUP AURATNYA.

Allah SWT Berfirman “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, ‘hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena mereka tidak diganggu. Dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al- Ahzab: 59)

Berjilbab adalah perintah langsung dari ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala, lewat utusan-Nya yakni baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah Saw. Yang namanya perintah dari ALLAH adalah wajib bagi seorang hamba untuk mematuhi-Nya. Dan apabila dilanggar, ini jelas ia telah berdosa.

Semoga cerita di atas mengilhami bagi wanita yang belum berhijab. Karna berhijab bukan sekedar menjadi identitas seorang musimah saja tapi ini adalah kewajiban yang harus di kerjakan. Semoga bermanfaat buat semua. Yuk Sebarkanlah. [kabarpagi]
Read more

Kisah Ini Akan Membuat Anda Malu Jika Terlambat Shalat Jamaah

Adalah Ali bin Husain bin Harb al-Baghdadi. Seorang ahli hadits sekaligus ahli fiqih madzhab Syafi’i. Saat pertama kali menginjakkan kakinya di Mesir, ada pengalaman yang sangat berharga bersama imam masjid di sekitar tempat tinggalnya kala itu.


Mula-mula, beliau menetap di kediaman Ismail bin Haq yang bersebelahan dengan Masjid Ibnu Amrus. Tak lama setelah itu, laki-laki kelahiran 212 Hijriyah dan wafat di Baghdad pada tahun 319 Hijriyah ini pindah ke kediaman al-Mada’ini.

Sebagai seorang ahli hadits, pakar fiqih, dan juga hakim, Abu Ubaid sangat menjaga shalat fardhu dan sunnah. Dia mendirikan secara berjamaah di masjid bersama kaum Muslimin.
 Setiap kali adzan berkumandang, Abu Ubaid bergegas mendatanginya. Berniat shalat jamaah, langkahnya tegap dan gagah. Sayangnya, ia mendapati imam sudah mendirikan shalat. Terlambat beberapa rakaat.

Karena berhari-hari mendapati kejadian ini, Abu Ubaid berinisiatif mengirimkan surat kepada sang imam besar masjid. Dia meminta agar sang imam mau menunggu kedatangannya. Agar shalat didirikan saat ia sudah sampai di masjid.

Tak hanya sekali, surat itu dikirim berkali-kali oleh Abu Ubaid. Akhirnya, sang imam dengan tegas menjawab dengan menuliskan, “Shalat itu ditunggu, bukan menunggu (jamaah).”

Mendapati jawaban tersebut, Imam Abu Ubaid tidak marah. Dia justru merasa diingatkan dan tergerak mencari rahu tentang sosok imam masjid tersebut.

Setelah bertemu, Abu Ubaid memuji sang imam, mengakrabinya, lalu memintanya untuk menjadi salah satu saksi tetap jika suatu ketika ada kasus yang harus diselesaikan.

Meski nama imam masjid dalam kisah ini tidak disebutkan dalam berbagai riwayat, kita meyakininya sebagai sebuah kebenaran. Kalimat yang beliau sampaikan amat sederhana. Hanya lima kata. Tapi maknanya sungguh dalam dan cukup menyadarkan hati yang haus dengan kebaikan.

Inilah di antara bukti bahwa keikhlasan akan abadi. Akan banyak kebaikan lain yang lahir karena keikhlasan seseorang, baik berupa ungkapan maupun perbuatan.

Kalimat sang imam kepada Abu Ubaid ini hendaknya kita ingat baik-baik. Jika perlu, cetaklah besar-besar dan sertakan ke mana pun kita beranjak. Agar gemanya terngiang-ngiang hingga merasuk ke dalam kalbu. “Shalat itu ditunggu, bukan menunggu!”

Rahimahullahu Ta’ala, ya Imam…

Sumber: kisahikmah.com/http://islamidia.com/kisah-ini-akan-membuat-anda-malu-jika-terlambat-shalat-jamaah/
Read more

Tuesday 9 August 2016

MINTA LAH RESTU PADA IBU KU, JIKA INGIN LEBIH MENGENALKU DENGAN TA’ARUF


Aku hanyalah wanit biasa, bukan bidadari yang turun dari surga seperti yang di khiaskan oleh para penyair. Aku hanyalah wanita biasa, yang masih dalam proses pemperbaiki diri dalam iman. Dan aku hanyalah wanita biasa yang membutuhkan sosok seorag imam yang bisa membawa ku dalam taat, membimbingku dalam sabar, dan nenememaniku di dunia dan di akhirat kelak.

Minta lah restu pada ibuku, jika ingin lebih mengenalku dengan ta’aruf. Bicaralah dengan baik padanya, seperti kau bicara kepada ibumu sendiri. karena ibuku, ibumu, dan aku adalah seorang wanita yang tau mana ketulusan dan kesiapa seorang laki-laki yang benar-benar bertanggungjawab.

Sempat bertemu tanpa ada kesempatan untuk menyapa, tolong jelaskan kenapa kau bisa jatuh cinta. yang mana masa lalu ku pun kau tak tau, hanya seorang wanita yang tertutup hijab sekarang. Apakah ini yang dikatakan Jodoh, atau kehendak tuhan yang mutlak akan dua insan yang senantiasa menjaga kehormatannya.

Mungkin sempat aku bertanya-tanya, siapakah yang akan datang kelak. Apakah dia itu nyata, apaka hanya sebuah kisah dongeng pengantar tidur. Kalau seandainya JODOH PASTI BERTAMU, dia datang dengan mengetuk pintu dan bertemu Ayah dan Ibu. Sebelum Dia membuatku jatuh cinta dengan keberaniannya.

 Jika restunya telah kau dapatkan, bukan berarti kau bisa memilki ku tanpa ada berjanjian suci atas nama Allah. karena kita cukup saling mengenal, jangan sampai saling mengotori hati yang sebenarnya telah terjaga. Perkenalkan kita, hanya sebagai jalan untuk saling meyakinkan satu sama lain. Kalau kita benar-benar cocok untuk melanjutkan suatu ikatan yang Halal.

Tapi tidak semua poho menghasilkan buah yang manis. Jika jawaban dari ibuku tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan. Bersabarlah, mungkin ada seseorang yang lebih pantas mendampingimu selain dari aku. Yakin lah akan takdir semua anak manusia, seperti yakinnya akan ada siang setelah malam yang gelap. Semoga kita semua dalam ridho dan lindungan-Nya.

Sumber : www.loveislam.id
Read more

BEGINILAH CARA KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIS MENDIDIK ANAK


Suatu malam, Umar bin Abdul Aziz –rahimahullâh– menemui anak-anak perempuannya. Namun, saat kedatangannya diketahui oleh anak-anaknya, maka mereka langsung menutup mulut. Lalu berebut menutup pintu.

Umar bin Abdul Aziz bertanya kepada pelayannya, “Ada apa dengan mereka?”
Pelayan menjawab, “Mereka tidak mempunyai makan malam, selain kacang adas dan bawang merah. Mereka tidak ingin engkau mencium bau mulut mereka.”

Maka Umar bin Abdul Aziz menangis. Kemudian berkata kepada anak-anaknya,
“Anak-anakku! Tidak berguna bagi kalian menyantap berbagai macam makanan, sementara bapak kalian harus masuk neraka!”

Maka mereka menangis sehingga suara suara mereka terdengar. (Siroh Umar, Ibnu Abdil Hakam, 48-49)

Saudaraku, inilah sosok seorang ayah sekaligus khalifah yang senantiasa mendidik anak-anaknya dengan sifat qona’ah (merasa cukup). Beliau adalah orangtua yang mengajarkan konsep bersyukur atas segala apa yang Alloh subhanahu wa ta’ala berikan. Walaupun itu hanya sekadar kacang adas dan bawang merah yang ada di rumah.

Subhanalloh! Bandingkan zaman sekarang ini. Beberapa orangtua terlalu memanjakan anak-anaknya sehingga harus berbelanja boros, bahkan mengutang. Demi membelikan anak-anaknya game, mainan tidak edukatif, dan lainnya, padahal ini sangat tidak bermanfaat. Belum lagi HP yang kadang belum bisa dimanfaatkan oleh anak secara optimal.

Mengapa orangtua melakukan semua ini?
Katanya -kasih sayang-, namun sesungguhnya ini bukanlah bentuk kasih sayang kepada anak, melainkan “cinta yang salah”.

Sesungguhnya, kalau kita belajar dari cara berfikir Umar bin Abdul Aziz, maka demikianlah bentuk kasih sayang kepada anak. Karena beliau mendidik anaknya agar tumbuh “ketakwaan”, bukan “pemborosan”. Sungguh sangat berbeda antara orangtua yang mendidik dan orangtua yang melalaikan. Maka dari itu, kita selaku ayah dan ibu hendaknya melihat dampak dari sebuah pemberian, apakah hal ini bermanfaat buat anak atau tidak.

Selain dari itu, kisah apik Umar bin Abdul Aziz bersama anak-anaknya memberikan pelajaran bahwa hendaknya seorang anak itu bersyukur atas pemberian orangtua. Tidak mengeluh, apalagi mau membandingkan orangtua sendiri dengan orangtua teman.

Sebagai anak, kita selayaknya “legowo” dengan keadaan ekonomi orangtua. Tidak minder dengan kemiskinan orangtua, tidak malu kalau orangtua tidak punya mobil. Sebagian anak kadang merasa malu punya orangtua yang miskin, tidak paham sosmed (FB, Internet, WhatsUp dan lainnya).

Ini adalah makar dari syaiton, agar anak durhaka kepada ayah dan ibunya. Maka dari itu, seorang anak wajib ia bersyukur atas kondisi keluarga. Jangan menyesal. bisa jadi di sisi kita itu tidak baik, tetapi di sisi Alloh nilai keluarga kita baik. Karena keluarga kita penuh dengan ilmu.

Semoga kisah Umar bin Abdul Aziz di atas memberikan ibroh buat kita semua, entah apakah kita selaku orangtua maupun anak.

Semoga Allah –subhanahu wa ta’ala– memberikan taufik kepada kita semua….

Abu Hanin

Sumber : http://islamedia.id/beginilah-cara-khalifah-umar-bin-abdul-azis-mendidik-anak/
Read more

SUBHANALLAH, 20 TAHUN MENABUNG, DELAPAN BERSAUDARA BEREBUT LAYANI IBUNYA BERHAJI !!! BACA KISAH LENGKAPNYA DISINI


Tiap-tiap umat Islam ingin menunaikan ibadah haji ke Baitullah guna menjalankan rukun Islam yang ke lima, terlebih bila menunaikannya bersama orang-orang terdekat dan di cintai seperti istri atau suami dan orang-tua.

Seperti cerita mengharukan yang dilakukan oleh delapan jamaah haji asal Nigeria, mereka adalah delapan bersaudara yang sedang menunaikan ibadah haji bersama ibu mereka yang sudah tua.

Delapan bersaudara itu berebut ingin melayani serta membantu ibu mereka guna melaksanakan ritual haji dengan nyaman.

Niatan mulia itu adalah bentuk rasa cinta dan komitmen mereka pada Alquran dan Hadist yang memerintahkan tiap-tiap Muslim melayani dan membantu orangtua.

Aysha, ibu berumur 70 th., pergi haji bersama delapan anaknya. Masing-masing anak ingin memberikan layanan yang maksimal untuk dirinya. Yang menarik, guna menghindari perseteruan, yang termuda dari delapan bersaudara itu, Mustafa Al Faisal, mengusulkan setiap hari ada dua orang yang melayani dan membantu ibunya.

“Itu saran yang baik, ” kata Moussa, kakak tertua dari delapan bersaudara itu.
Moussa menjelaskan, selama 20 th. terakhir dirinya dan keluarga menabung supaya bisa berhaji bersama ibu mereka. “Selama 20 th. terakhir kami menabung uang untuk melakukan haji dengan ibu kami, ” katanya, berharap kalau Allah akan menerima haji dan doa-doa mereka. (ags/rol/abr/dakwatuna).

Subhanallah... Anak yang berbakti kepada orang tuanya.. Balasannya adalah surga..
SUMBER:duniamuallaf.blogspot.co.id
Read more

Renungan Untuk Suami, Mengapa Istri Tidak Pernah Berdandan di Rumah

Pada suatu hari, seorang suami datang mengunjungi ibunya sendirian tanpa anak istrinya. Rupanya ada sesuatu yang mengganjal di hatinya mengenai istrinya sehingga ia merasa harus meminta pendapat ibunya.


Anak: Bu saya mau tanya, sesibuk itukah jadi ibu rumah tangga?

Ibu: Kenapa nak? Kamu ada masalah sama istrimu?

Anak: Ya saya bingung bu, rumah tidak pernah beres, tiap malam mengeluh capek sedangkan saya yang kerja tiap hari biasa aja, Yang aneh lagi bu kenapa istri saya tidak pernah berdandan. padahal itu kan wajib, istri harus terlihat cantik di depan suami. Saya liat ibu kok biasa saja tidak pernah sesibuk istri saya.

Ibu: Nak, dengar ibu baik-baik. Pekerjaan ibu rumah tangga memang tidak banyak hanya berkutat pada membersihkan rumah, memasak dan menggurus anak. Tapi ketahuilah, pekerjaan itu sungguh menguras tenaga dan pikiran. Coba lihat mana pernah istrimu mengerjakan suatu pekerjaan sampai selesai? Yang istrimu lakukan pasti mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, karena apabila tidak seperti itu, maka tidak akan selesai-selesai.

Anak: Tetapi bu, kenapa rumah jarang sekali rapi?

Ibu: Karena istrimu lebih memprioritaskan anakmu dari pada segalanya. Sedangkan pekerjaan mengurus anak memang sangat menyenangkan tetapi membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang ekstra agar anakmu tidak jatuh, tidak nangis dan mendapatkan perhatian yang cukup dari ibunya jadi pantas lah kalau tiap hari istrimu mengeluh capek. Tetapi sesungguhnya hanya di bibir saja dia mengeluh capek karena sebetulnya dia hanya memancingmu untuk meminta sedikit perhatianmu di waktu senggangnya ketika buah hati kalian telah tertidur pulas.

Anak: Tetapi bu, tidak sempatkah dia merawat dirinya sebentar saja. Dulu saja sering sekali yang luluran lah, yang facial lah, yang SPA lah.

Ibu: Hahahaha… Anakku anakku… Sejatinya seorang wanita itu sangat suka dimanja. Tidak ada wanita manapun yang menolak untuk facial, luluran, apalagi SPA. Tapi kembali lagi, ketika istrimu baru saja membuka perlengkapan tempurnya yaitu kosmetik, tiba-tiba terdengar anakmu menangis dan akhirnya tidak jadi lah dia merawat diri. Jangankan luluran, bagi seorang ibu rumah tangga yang punya anak kecil guyuran air mandi saja sudah menjadi obat bagi capek yang dia rasakan.

Jadi, jangan sekali-kali kau banding-bandingkan istrimu dengan teman kerjamu atau wanita lain yang terlihat begitu cantik dengan polesannya. Dia sudah berkorban merelakan waktu yang paling dia senangi untuk mengurus anakmu dan kamu sebagai suaminya. Kamu melihat ibu biasa saja karena memang anak ibu sudah besar-besar. Begitu juga dengan istrimu nanti ketika anak kalian sudah besar, istrimu akan lebih memperhatikan dirinya dan merawat diri lagi.

Ingat ya nak pesan ibu ini, bersabarlah! Jangan sampai kau tergoda dengan perempuan lain hanya karena istrimu tidak berdandan. Sayangi istrimu luangkan sedikit waktu untuk mengusir kelelahannya dan kepenatannya yaitu dengan memanjakannya. Wajar istrimu mengeluh karena ingin mendapatkan perhatian, pengertian dan kasih sayangmu.

Renungkanlah para suami, masihkah menganggap bahwa istrimu buang-buang waktu di rumah? Masihkah menganggap bahwa ia malas berdandan untuk menyenangkanmu? Renungkanlah, rumah tangga adalah kerjasama dari kedua belah pihak, kerjasama untuk membangun keluarga yang kokoh dengan anak-anak sholeh dan sholeha, juga kerjasama untuk saling membahagiakan satu sama lain.

Sumber: 8kabar.blogspot.com/http://islamidia.com/renungan-untuk-suami-mengapa-istri-tidak-pernah-berdandan-di-rumah/
Read more